http://www.mediaindonesia.com/read/2012/03/03/304106/284/1/Pemerintah-Meraba-raba-Ada-Potensi-Makar
Pemerintah Meraba-raba Ada Potensi Makar Penulis : Nurulia Juwita Sari Jumat, 09 Maret 2012 02:03 WIB a.. JAKARTA--MICOM: Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus bisa menjelaskan kepada masyarakat secara transparan terkait rencana penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sehingga bisa meminimalisir potensi makar atau kudeta. Pernyataan itu dikemukakan oleh Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto dalam dialektika bertajuk Menolak Kenaikan BBM= Makar yang digelar di Kompleks Parlemen, Kamis (8/3). "Kenaikan harga BBM berpeluang (menimbulkan) makar. Saya bukan menganjurkan (makar), saya justru memperingatkan, ayo pemerintah mencari solusi yang lebih cerdas," tutur mantan orang nomor satu di Tentara Nasional Indonesia itu. Pemerintah, kata dia, harus mampu menjelaskan secara transparan kepada rakyat mengenai kondisi yang sebenarnya terjadi, agar bisa ditanggulangi bersama-sama. "Ini lebih baik ketimbang melakukan tuduhan ke sana kemari. Kalau ini terjadi tidak akan ada demo. Karena merupakan solusi bersama. Kecenderungan kudeta dapat diminimalisir bahkan dihapuskan sama sekali. Saya berharap ini bisa segera diselesaikan," jelasnya. Dalam jejak rekam sejarah, potensi makar dapat terjadi dari dua lini. Yakni dari militer dan sipil. "Yang mampu melakukan kudeta atau makar itu biasanya militer. Karena organisasinya kuat dan disiplinnya bagus. Sehingga kalau seorang petinggi militer ingin kudeta, lebih mudah dari organisasi lain," tuturnya. Namun, lanjut Wiranto, potensi kudeta melalui jalur militer di Indonesia tidak akan terjadi. Karena Presiden menjadi panglima tertinggi. Jalur lainnya melalui sipil, yakni tokoh yang berani berhadap-hadapan langsung dengan pemerintah yang sedang berkuasa. "Dia oposan yang kuat sehingga mampu menggerakkan massa secara massif. Di Indonesia belum ada pemimpin yang head to head dengan pemerintah. Artinya kudeta itu butuh persiapan panjang, tidak bisa sembunyi-sembunyi, harus terbuka." Ia menekankan, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang prorakyat untuk mengatasi kenaikan harga minyak dunia. Misalnya saja, mengurangi pemborosan belanja pegawai yang belakangan angkanya terus meningkat. "Lebih baik mengurangi sedikit kemewahan para pegawai, kalau ini bisa dilaksanakan lebih mudah diterima oleh penalaran rakyat. Sehingga demonstrasi yang mengarah pada penjatuhan pemerintah bisa dieliminir," jelas Wiranto lagi. (Wta/OL-2) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/