penentuan waktu imsak dan maghrib ngga ada hubungan nya dengan timezone.

--- In proletar@yahoogroups.com, "Sunny" <ambon@...> wrote:
>
> Mungkin lupa dipikirkan tentang puasa. 
> 
> From: ayub yahya 
> Sent: Tuesday, March 20, 2012 1:52 AM
> To: proletar@yahoogroups.com 
> Subject: Re: [proletar] Satu Waktu, Satu Indonesia
> 
>   
> wow !! ... bakalan repot ntar kalo bulan puasa, palagi buat yang fanatik!!
> ribet nentuin waktu mahgrib bag. timur dan barat deh...
> 
> ________________________________
> From: Sunny <mailto:ambon%40tele2.se>
>   
> 
> 
>   
> Ref: Alasannya hebat, yaitu “membangkitkan kembali rasa persatuan dan 
> nasionalisme, penyatuan zona waktu adalah sebuah keharusan. Dengan satu 
> waktu, seluruh rakyat dari Sabang sampai Merauke merasakan ikatan yang kokoh, 
> merasakan satu negara, satu bangsa, satu bahasa dan satu waktu: waktu 
> Indonesia”. Jadi waktu adalah obat persatuan perut lapar dan marginalisasi?
> 
> http://www.sinarharapan.co.id/content/read/satu-waktu-satu-indonesia/
> 9.03.2012 10:04
> 
> Satu Waktu, Satu Indonesia
> Penulis : Djasarmen Purba, SH* 
> 
> (foto:dok/ist)
> Apa jadinya, seandainya suatu hari pasukan Amerika Serikat yang berpangkalan 
> di Darwin, Australia melakukan serangan ke Papua pada pukul 06.00 WIT atau 
> pukul 04.00 WIB di Jakarta, di saat para petinggi militer dan kepala negara 
> masih terlelap dalam mimpinya.
> 
> Pusat komando di Jakarta terlambat bereaksi dan dalam sekejap Papua dengan 
> mudah diduduki.
> 
> Bayangkan pula, misalnya pada pukul 06.00 WIT atau pukul 04.00 WIB, saat 
> orang-orang di Indonesia bagian barat masih tertidur, terjadi bencana tsunami 
> yang begitu besar dan dahsyat di Maluku seperti Aceh tahun 2004 lalu yang 
> memutuskan seluruh jalur komunikasi dan informasi serta mengakibatkan korban 
> jiwa ribuan orang. Jakarta lagi-lagi akan terlambat merespons bencana 
> tersebut.
> 
> Begitu juga sebagai contoh negara Malaysia, Singapura berbeda satu jam 
> waktunya dengan provinsi perbatasan seperti Sumatera Utara maupun Kepulauan 
> Riau. Kedua negara tersebut tidak lagi mempergunakan patokan GMT.
> 
> Selisih waktu satu jam masing-masing zona waktu Indonesia, berpotensi menjadi 
> (persoalan serius) jika negara dalam keadaan bahaya, karena memungkinkan 
> terjadinya disparitas arus infomasi sehingga pemerintah lamban beraksi saat 
> waktu tanggap darurat (response time), terutama pada peristiwa-peristiwa yang 
> terjadi di belahan Indonesia bagian tengah dan timur.
> 
> Sebagai negara kepulauan yang memerlukan strategi pertahanan dan keamanan 
> yang terintegrasi antara daerah satu dengan daerah lain, perbedaan waktu 
> dapat menjadi hambatan pengambilan keputusan dan perintah komando operasi 
> yang dapat dilaksanakan secara serentak dan bersamaan di seluruh wilayah 
> Indonesia.
> 
> Dalam konteks ini, wacana penyatuan zona waktu Indonesia yang belakangan 
> dilempar Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjadi penting dan logis, karena 
> bukan semata-mata menyangkut pertimbangan ekonomi dan bisnis, namun juga 
> aspek keamanan dan pertahanan negara.
> 
> Selama ini, tanpa disengaja pembagian zona tiga waktu berpretensi 
> mengotak-kotakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga 
> menimbulkan kesan masyarakat yang bermukim di wilayah Indonesia bagian timur 
> dan tengah dianaktirikan dibandingkan masyarakat yang berada di Indonesia 
> bagian barat yang cenderung mendapatkan akses informasi lebih cepat karena 
> berada di dekat pusat kekuasaan.
> 
> Melemahnya rasa kebersamaan dan perasaan bersatu rakyat dalam payung NKRI 
> beberapa dekade belakangan ini, secara langsung atau tidak langsung juga 
> dikontribusikan oleh keberadaan zona waktu yang terkesan membagi Indonesia ke 
> dalam tiga wilayah.
> 
> Karena itu, ide penyatuan zona waktu Indonesia yang digagas sejak 2005 oleh 
> Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi (KMNRT) dan belakangan marak 
> diperbincangkan diharapkan dapat memperkuat kembali rasa persatuan bangsa 
> Indonesia.
> 
> Di sisi lain tiga zona waktu Indonesia bukanlah sesuatu yang given. Indonesia 
> memiliki sejarah yang cukup panjang dalam penentuan zona waktu. Di masa 
> kolonial Belanda, tepat 1 Mei 1908 pemerintah Hindia Belanda menetapkan waktu 
> Jawa Tengah sebagai waktu mintakad (GMT+7:12), waktu Batavia berselisih 12 
> menit dari waktu mintakad. 
> 
> Di luar Jawa dan Madura, waktu mintakad sama sekali tidak diatur. Pada 22 
> Februari 1918 keluar beleid yang menentukan waktu Padang 39 menit terlambat 
> dari waktu Jawa Tengah. Balikpapan dipergunakan +8:20 lebih dahulu dari GMT. 
> 
> Daerah lain ditentukan oleh Hoofden van Gewestelijk Bestuur in de 
> Buitengewesten (penguasa daerah). Di antaranya, Karesidenan Bali dan Lombok 
> menggunakan Waktu Bali, 22 menit maju dari waktu Jawa Tengah. 
> 
> Perubahan besar tejadi 11 November 1932, berdasarkan Bij Gouvernment Besluit 
> van 27 Juli 1932 No 26 Staatsblad No 412. Hindia Belanda dibagi menjadi enam 
> zona waktu dengan selisih 30 menit.
> 
> Waktu mintakad berubah total selama pendudukan Jepang. Demi efektivitas 
> operasi militer, waktu Indonesia ditentukan mengikuti waktu Tokyo (GMT+9). 
> Setelah merdeka, pada 1950 zona waktu Indonesia dibagi enam wilayah. 
> Masing-masing berbeda tiga puluh menit. 
> 
> Tiga belas tahun kemudian keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 243 Tahun 
> 1963 yang membagi Indonesia tiga zona waktu. Pada era Orde Baru, Presiden 
> Soeharto menerbitkan Keppres Nomor 41 Tahun 1987, yang membagi zona waktu 
> Indonesia menjadi tiga dengan perbedaan masing-masing satu jam. 
> 
> Ide penyatuan zona waktu Indonesia semakin dimungkinkan setelah pada akhir 
> November 2011, 50 ilmuwan dunia yang berkumpul di sebuah kota sebelah barat 
> laut London berkesimpulan kecepatan rotasi bumi yang terus berubah-ubah 
> mengakibatkan Greenwich Mean Time (GMT) tidak dapat lagi dijadikan patokan 
> waktu dunia.
> 
> Di sisi lain banyak negara di dunia sejak lama tidak menggunakan GMT patokan 
> penentuan zona waktunya.
> 
> Karena itu guna membangkitkan kembali rasa persatuan dan nasionalisme, 
> penyatuan zona waktu adalah sebuah keharusan. Dengan satu waktu, seluruh 
> rakyat dari Sabang sampai Merauke merasakan ikatan yang kokoh, merasakan satu 
> negara, satu bangsa, satu bahasa dan satu waktu: waktu Indonesia. 
> 
> *Penulis adalah anggota DPD RI asal Kepulauan Riau.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to