SBY Takut Menendang PKS Keluar Koalisi Sikap SBY terhadap PKS yang plintat plintut mengandung maksud2 tertentu, karena kalo dengan gampangnya SBY menendang PKS keluar dari koalisi sama saja artinya memberi dukungan kampanye pemilu kepada PKS secara gratis.
Cara2 PKS memang haruslah diakui brillian, tidak mungkin ada kader2 PKS yang terpikir hal2 seperti ini karena seluruh RI termasuk SBY dengan partai Demokratnya, bahkan juga Golkar dan PDIP tidak punya pengalaman dibidang taktik kampanye model seperti ini. Jadi sangat mungkin PKS mendapatkannya dari konsultant2 pemilu yang entah didapatkannya darimana, mungkin juga PKS diboncengi CIA. Untuk ukuran politikus di Indonesia, taktik PKS ini memang brillian tapi untuk ukuran Amerika, taktik seperti ini sudah umum karena memang di Amerika tidak mungkin presiden pemenang pemilu melakukan koalisi dengan partai2 saingannya karena tindakan itu sangat idiot atau goblok yang sudah diketahui rakyat umumnya. Memang SBY itu stupid, untuk memengankan pemilu dia jiplak cara2 kampanye dan pidato para kandidat di Amerika, tapi setelah menang oleh SBY dia modifikasi agar kosmetiknya dia bisa lebih populer. Tapi ternyata dia terjebak oleh lawan yang dijadikan koalisinya. Demikianlah, agar kosmetik dia itu didukung mutlak, maka semua partai2 saingannya yang tidak dapat kursi SBY beramal bagi2 kursi dengan mengikat mereka dalam koalisinya. Jadi seharusnya ada partai opposisi untuk persyaratan "check and balance" oleh SBY partai2 opposisinya dikamuflase dari partai2 koalisinya juga. Padahal partai opposisinya tidak ada dan partai koalisi itu tidak bisa dianggap sebagai partai opposisi. Demikianlah, pemerintahan SBY sejak pertama dia naik sudah bergelimang dengan korupsi2 yang maha dahsyat lebih dahsyat dari zaman Suharto, kalo dizaman Suharto itu korupsi dimonopoli keluarga, teman2, dan individu2 tertentu yang dibutuhkan tenaganya, maka dizaman SBY korupsi itu dilakukan berjamaah, bahkan lawan politiknyapun diajak menikmati korupsi untuk tutup mulut sehingga otomatis kehidupan berpolitik betul2 mati tidak ada perkembangan sama sekali, suara rakyat terbungkam karena wakil2nya asyik bersaing dalam ber korupsi. PKS memang sejak pertama sudah mempersiapkan, men-cari2 celah untuk bisa berkampanye sebagai satu2nya partai opposisi yang diharapkan rakyat tapi akibat bujukan2 SBY mereka juga ambil strategi cari untuk untuk jangan ketinggalan kereta dari partai2 lain dalam berkorupsi karena Partai seperti PKS tidak punya dana seperti sumber dana di Golkar dan PDIP. Oleh karena itulah satu2nya sumber dana PKS adalah korupsi selain juga menerima dana luar negeri untuk mengembangkan teroris jihad Islamiah. Pada saat yang tepat, PKS membelot melalui penentangan keputusan SBY dalam menaikan harga BBM, dan tindakan SBY ini memang stupid karena tidak seharusnya dia terjebak oleh kebijaksanaan yang tidak populer ini. Memang tidak seharusnya pemerintah jadi tengkulak minyak yang memonopoli pembelian minyak dan memonopoli distribusinya bersama juga berbagai macam BUMN lainnya. Akibatnya swasta mati tidak bisa untung dalam berusaha otomatis pajak pun tidak bisa ditariknya, sementara BUMN yang mematikan perkembangan dan kehidupan usaha swasta inipun ternyata merugi, setiap partai koalisi diangkan orang2nya untuk mengelola BUMN ini sehingga otomatis BUMN selalu merugi dan bangkrut. Demikianlah suasananya, dimana usaha swasta seharusnya bisa jadi sumber pajak ternyata mati karena disaingi BUMN, sementara BUMN yang harusnya juga bisa menghasilkan dana diluar pajak yang ditarik dari usaha swasta yang gagal ternyata malah BUMN nya bangkrut akibat korupsi sehingga selalui harus disubsidi suntikan pemerintah. Akhirnya cara SBY dalam menghadapi kemelut ini adalah jalan pintas, naikkan pungutan kepada rakyat jelata dan tidak ada sumber lain nya yang masih bisa dicari. PKS menunggu ditendang keluar oleh SBY, karena kalo bisa resmi ditendang keluar dari koalisi sama saja iklan kampanye gratis yang menguntungkan PKS tapi merugikan Partai Demokrat. Dengan cara keluar dari koalisi pada moment yang sangat tepat ini, PKS memproklamirkan diri, membuktikan partainya sebagai pembela kepentingan rakyat dimana semuanya sudah tahu, PKS ditendang keluar dari koalisi dikarenakan menentang kenaikan bensin yang sangat dibenci seluruh rakyat di Indonesia ini. Disini baru kelihatan betapa bodohnya SBY beserta semua konsultan2 politiknya. Semua yang jelek2 jadi bendera milik SBY, dan PKS mencuri bendera2 yang bagus2nya saja. Memang, seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, bahwa Amerika dari dulu, dari zaman Sukarno hingga Suharto selalu berusaha menjerumuskan RI ini menjadi negara Syariah Islam, selalu berusaha menghilangkan pamor Sukarno dengan cara menghancurkan Pancasilanya yang sudah di-ubah2 isi dan maknanya oleh Suharto. Sekarang ini hukum Syariah Islam sudah resmi diakui sebagai hukum negara yang seiring dengan UUD bahkan Pancasila secara bertahap nantinya akan dilarang. Semua sekolah sudah tidak lagi mengucapkan sumpah pemuda maupun Pancasila. Besar harapan Amerika, berlakunya Syariah Islam di Indonesia maka ketergantungan segala segi kehidupan rakyat RI ini sama seperti disemua negara2 Islam lain didunia ini, artinya RI tidak bisa berkembang seperti Singapore, seperti Taiwan, seperti Vietnam, seperti Korsel, seperti Jepang, Cina, India, dan juga seperti Hongkong. Ketergantungn RI hanya bisa dikembangkan melalui pemberlakuan Syariah Islam karena akan disertai perpecahan yang makin parah dan berdarah diseluruh RI ini. Perkembangan menjadi negara Syariah Islam yang diarahkan oleh niat Amerika ini akan berjalan secara alamiah tanpa perlu keluar biaya karena akan berkembang sesuai dengan jiwa kepercayaan mayoritas agama yang dipercaya di Indonesia. Jadi bukan kebetulan FPI dan PKS sebagai motor kepentingan Amerika merupakan kepanjangan tangan pihak kepolisian, memaksakan jilbab, halal, dll akan berkembang di masyarakat tanpa banyak biaya dari pemerintahnya. Aktivitas spionase Amerika bukanlah dengan cara2 pro-Amerika melainkan dengan cara2 anti-Amerika. Karena tugas spionase adalah mencari info dari pihak lawan dengan menempatkan orang2nya tertentu. Itulah sebabnya, SBY sekarang jadi sibuah malakama, dimakan bapak mati, tidak dimakan ibunya mati. Apapun yang akan dilakukannya terhadap PKS cuma merugikan dirinya dan selalu menguntungkan PKS sendiri baik sekarang maupun nantinya di pemilu hingga paska pemilu. Ny. Muslim binti Muskitawati. ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/