Di Arab Saudia itu angka orang sakit diabetes meningkat sekali. Penyakit 
diabetes ini dalam perkembangannya bisa membuat orang buta dan juga ginjal 
menjadi rusak, harus dialis  berapa kali seminggu, tergantung pada 
berkembangnya penyakit tsb. Beritanya : “Diabetes in Saudi Arabia might grow by 
283% in two decades: Experts” ( 
http://arabnews.com/saudiarabia/article450541.ece ). Siapa tahu TKI atau jemah 
haji yang hilang atau dikhabarkan mati, karena organ tubuhnya  telah diambil 
untuk ditransplatasikan kepada syek yang membutuhkan ginjal baru.. Kasihan 
benar saudara-saudari Indonesia  di Arab Saudia yang sekalipun beragma Islam 
dipanggil “bagar”.



From: item abu 
Sent: Sunday, April 29, 2012 12:35 AM
To: proletar@yahoogroups.com 
Subject: Re: [proletar] Berburu Donor Ginjal Ketiga

  
Hehehe.... anak bini dan keluarga sendiri ogah ngasih ginjal, maunya beli 
ginjal orang lain tapi harga murah, ogah bayar mahal ke orang yg mau ngasih 
ginjal. Malahan kalo bisa sih gratis aja dpt ginjal orang lain yg ga ada 
hubungan apa2, jadi kalo orang tsb menderita seumur hidup, emang gua pikirin.
 
Btw, ada yg pernah cerita ke gua bhw dia ga boleh ngeliat mayat anggota 
keluarganya yg mati, hrs langsung dikubur dr rumah sakit. Curiganya sih, organ 
tubuhnya udah diambil. Bisa jadi pencurian organ tubuh di Indonesia jg udah 
berlangsung lama.
 
 

From: Sunny <mailto:ambon%40tele2.se>
>To: mailto:Undisclosed-Recipient%40yahoo.com 
>Sent: Monday, April 30, 2012 1:24 AM
>Subject: [proletar] Berburu Donor Ginjal Ketiga
>
>
>  
>http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/29/316164/293/14/Berburu-Donor-Ginjal-Ketiga
>
>Berburu Donor Ginjal Ketiga
>Penulis : Enny Kartinah
>
>Minggu, 29 April 2012 00:15 WIB
>Ilustrasi--Caksono
>JAKARTA--MICOM: Cangkok ginjal merupakan solusi terbaik untuk mengatasi 
>gagal ginjal. Dengan cangkok ginjal, seorang penderita gagal ginjal bisa 
>memperoleh 'ginjal baru' beserta segala fungsinya secara utuh.
>
>Namun apa daya, tak selamanya solusi terbaik itu bisa diperoleh penderita 
>gagal ginjal. Selain mahalnya biaya pencangkokan yang mencapai ratusan 
>juta rupiah, langkanya pendonor juga menjadi kendala.
>
>Kendala itu pula yang dialami Hasiholan Tamba yang tengah berjuang mencari 
>pendonor ginjal untuk sang istri, Keristina. Ia berkisah, sang istri yang 
>didiagnosis gagal ginjal pada 2003 sebenarnya sudah menjalani dua kali 
>cangkok ginjal.
>
>Yang pertama dilakukan pada Desember 2003 di RS PGI Cikini, Jakarta. Saat 
>itu, donor berasal dari kakak sang istri. Namun sayang, seminggu kemudian 
>pencangkokan itu dinyatakan gagal, tubuh Keristina menolak ginjal baru 
>itu. Ia pun kembali menjalani cuci darah.
>
>Pada April 2006, Keristina menjalani cangkok ginjal kedua di China. Tapi 
>Pada Desember 2010 kembali terjadi reaksi penolakan (rejection). Kembali, 
>ia harus menjalani rutinitas cuci darah.
>
>Meski demikian, Hasiholan tidak menyerah, upaya mencari donor ginjal untuk 
>sang istri terus dilakukan. Diakuinya, itu bukan pekerjaan mudah.
>
>''Donor paling baik adalah dari orangtua dan saudara kandung karena risiko 
>rejection-nya kecil. Orangtua biasanya rela mendonorkan ginjalnya, tapi 
>kadang usia lanjut membuat ginjalnya tidak lagi memenuhi syarat untuk 
>didonorkan,'' jelas Hasiholan beberapa waktu lalu, di Jakarta.
>
>Saudara-saudara kandung, lanjut Hasiholan, mungkin juga rela mendonorkan 
>ginjalnya. Namun, kerap kali itu terhalang oleh ketakutan anak istri 
>mereka terhadap kemungkinan efek buruk usai mendonorkan ginjal.
>
>''Masih banyak masyarakat yang tidak tahu kalau seseorang bisa hidup sehat 
>dengan satu ginjal saja,'' imbuh Hasiholan.
>
>Pilihan Hasiholan akhirnya jatuh pada orang-orang yang menawarkan 
>ginjalnya untuk dibeli. Itu setelah ia mendapati fakta bahwa paket cangkok 
>ginjal di China, yang mencakup ginjal dari pendonor, sudah semakin langka.
>
>Hasiholan pun mencoba menghubungi beberapa orang yang menawarkan ginjalnya 
>dengan imbalan uang. Penawaran itu dilakukan lewat internet dan media 
>lain. Ada pula agen yang berfungsi sebagai penghubung antara pasien dengan 
>calon pendonor.
>
>''Tapi setelah bertemu dan mereka melihat kami sangat pas-pasan, tidak 
>bisa membayar terlalu mahal, mereka mundur. Mereka umumnya pasang harga 
>tinggi, Rp200 juta-Rp600 juta,'' ujar Hasiholan.
>
>Kini, Hasiholan yang tergabung dalam sebuah milis kesehatan ginjal, 
>menggagas pertukaran pasangan donor ginjal. Ide itu berangkat dari fakta 
>adanya pasangan-pasangan calon penerima dan pendonor yang ternyata 
>parameter-parameter medisnya tidak cocok satu sama lain.
>
>Dengan pertukaran pasangan calon pendonor dan penerima, diharapkan ada 
>kecocokan sehingga cangkok ginjal bisa dilakukan. ''Saya akan terus 
>berupaya mencari donor ginjal untuk istri saya,'' pungkas Hasiholan. 
>(Nik/OL-9)
>--
>I am using the free version of SPAMfighter.
>We are a community of 7 million users fighting spam.
>SPAMfighter has removed 712 of my spam emails to date.
>Get the free SPAMfighter here: http://www.spamfighter.com/len
>
>The Professional version does not have this message
>
>
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to