Saya cuma mengomentari, kalimat ini:

"...,Pak Ud -- yang merupakan ulama senior NU dan putra pendiri NU 
KH Hasyim Asy'ari -- mengharapkan agar pemerintah bersikap tegas, 
dengan segera melakukan pelarangan terhadap ajaran Ahmadiyah secara 
nasional dan melikuidasi aset-asetnya untuk kepentingan umat Islam."

Rupanya ada himbauan untuk merampok dan menggagahi harta dan 
properti milik orang lain...

Mau dibawa ke mana negara ini?

----------------

Siaran Pers

K.H.Yusuf Hasyim: "Yang Mendukung Ahmadiyah, Tertipu
atau Penipu"

K.H. Yusuf Hasyim atau yang lebih dikenal dengan
panggilan Pak Ud, Hari Ahad (24/7/2005) mengingatkan
umat Islam agar mewaspadai berbagai paham sesat yang
sekarang dengan gencer disebarkan di tengah umat Islam
Indonesia. Termasuk paham Ahmadiyah. Pak Ud
menyesalkan, adanya orang-orang tertentu yang
memberikan dukungan terhadap paham-paham sesat.
Terhadap para pendukung Ahmadiyah, khususnya dari
kalangan ulama, Pak Ud menyatakan, "Hanya ada dua
alternatif, yang mendukung Ahmadiyah itu tertipu atau
penipu."
Pernyataan itu disampaikan oleh Pak Ud di depan
ribuan jamaah yang memadati Masjid al-Barkah
As-Syafiiyah Jakarta, dalam acara Tabligh Akbar
memperingati 34 tahun Majlis Taklim As-Syafiiyah.
Majelis taklim ini dirintis 34 tahun lalu oleh tokoh
ulama Betawi KH Abdullah Syafii, dan sekarang
dilanjutkan oleh putranya, KH Abdul Rasyid Abdullah
Syafii.
Dalam kondisi kurang sehat (pernah menjalani
operasi
sebanyak 5 kali), dan pada usianya yang ke-76 tahun,
Pak Ud memaksakan hadir dalam Majlis Taklim itu,
dengan mengingatkan banyaknya pemikiran, paham, dan
tindakan yang membahayakan aqidah Islam, seperti
komunisme, Islam Liberal, narkoba, perjudian, dan
sebagainya. Karena itu, ia mengimbau agar umat Islam
benar-benar melakukan tindakan dan gerakan yang serius
dalam menghadapi berbagai paham dan tindakan yang
merusak tersebut.
Memperjelas keterangan Pak Ud, usai tabligh
akbar
yang disiarkan langsung oleh Radio RAS FM dan Radio
As-Syafiiyah itu, di tempat yang sama, Ketua LPPI Amin
Jamaludin membeberkan data-data tentang kesesatan
Ahmadiyah kepada wartawan. Disamping Kitab Suci
Tadzkirah yang diyakini Ahmadiyah sebagai kumpulan
wahyu yang diterima Mirza Ghulam Ahmad, Amin juga
menunjukkan majalah-majalah terbitan Ahmadiyah yang
jelas-jelas menunjukkan kesesatan dan kebohongan Mirza
Ghulam Ahmad, pendiri Ahmadiyah yang mengaku sebagai
nabi.
Misalnya, dalam Majalah Sinar Islam (terbitan
Ahmadiyah) edisi 1 Nopember 1985, dikutip ucapan Mirza
Ghulam Ahmad:
"Dalam wahyu ini Tuhan menyebutkanku Rasul-Nya,
karena sebagaimana sudah dikemukakan dalam Brahin
Ahmadiyah, Tuhan Maha Kuasa telah membuatkan
manifestasi dari semua nabi, dan memberiku nama
mereka. Aku Adam, aku Seth, aku Nuh, aku Ibrahim, aku
Ishaq, aku Ismail, aku Ya'qub, aku Yusuf, aku Musa,
aku Daud, aku Isa, dan aku adalah penjelmaan sempurna
dari Nabi Muhammad saw, yakni aku adalah Muhammad dan
Ahmad sebagai refleksi (Haqiqatul Wahyi, h. 72).
Amin Jamaluddin mengimbau agar umat Islam tidak
terkecoh oleh opini-opini yang dikembangkan
pihak-pihak tertentu yang mencoba mengecoh, bahwa
seolah-olah Ahmadiyah tidak memiliki perbedaan hakiki
dengan Islam. Kitab Tadzkirah juga banyak
mengacak-acak ayat-ayat al-Quran dan diaku-aku
sebagai wahyu oleh Mirza Ghulam Ahmad. Misalnya,
disebutkan (yang artinya)"Sesungguhnya kami telah
menurunkan kitab suci ini (Tadzkirah) dekat dengan
Qadian." (Tadzkirah hal. 637).
Menyimak berbagai bukti-bukti tentang kesesatan
dan
kebohongan Ahmadiyah, Pak Ud -- yang merupakan ulama
senior NU dan putra pendiri NU KH Hasyim Asy'ari --
mengharapkan agar pemerintah bersikap tegas, dengan
segera melakukan pelarangan terhadap ajaran Ahmadiyah
secara nasional dan melikuidasi aset-asetnya untuk
kepentingan umat Islam. Malaysia, Brunei, Arab Saudi,
Pakistan, dan berbagai organisasi Islam internasional,
telah melarang penyebaran paham Ahmadiyah, karena
jelas-jelas menyesatkan dan menodai ajaran Islam.
Kepada ribuan jamaahnya, KH Abdul Rasyid
Abdullah
Syafii, yang juga ketua KISDI, menguatkan imbauan Pak
Ud, dan mengajak jamaah untuk melafalkan bersama-sama
pokok-pokok ajaran aqidah Islam, yang sekarang banyak
diserang oleh berbagai kalangan. Kyai Rosyid juga
menyebarkan buku "Nikah Beda Agama" karya Prof.
Musthafa Yaqub MA, yang isinya memberikan penjelasan
tentang haramnya nikah beda agama, khususnya antara
muslimah dengan laki-laki non-muslim. Seperti
diketahui, ajaran Islam yang mendasar ini pun sekarang
sudah banyak diserang oleh kelompok-kelompok liberal.
Buku Musthafa Yaqub sangat baik memaparkan penjelasan
Islam tentang dasar-dasar hukum Islam berdasarkan
dalil-dalil al-Quran, Sunnah, Ijma' Sahabat, dan
pendapat para ulama. (Jakarta, 24 Juli 2005).

Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam
(KISDI)

Ttd

HM Aru Syeif Asad
(Ka-Humas)
HP. 0816-1929954





Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to