http://www.suarapembaruan.com/News/2005/07/29/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY Megawati Soekarnoputri: Partai Lokal Pintu Masuk Pemisahan Diri JAKARTA - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menegaskan, partainya menolak adanya partai lokal yang dituntut Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dalam perundingan di Helsinki, Finlandia. Menurut Megawati, partai lokal akan menjadi pintu masuk upaya pemisahan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Megawati mengemukakan hal itu dalam ceramahnya di depan 86 peserta Kursus Reguler Angkatan XXXVIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Gedung Lemhannas, Jakarta, Kamis (28/7). Ceramah yang juga dihadiri Gubernur Lemhannas Ermaya Suradinata dan Theo Syafei, Pramono Anung dan Agneta Singedikane dari DPP PDI-P serta putrinya Puan Maharani itu hampir sebagian besar memaparkan kebijakan politik PDI-P terhadap perundingan informal Indonesia-GAM. Dikatakan, partai lokal itu tidak sejalan dengan strategi pengembangan negara kebangsaan atau strategi integrasi nasional ke depan. Alasan Mega, partai lokal sangat bermuatan ideologis ketimbang muatan manajerial. Contohnya, di Spanyol dan Kanada, di mana partai lokal merupakan pintu masuk dari upaya pemisahan diri daerah yang bersangkutan. Soal pemberian kesempatan kepada GAM untuk ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Megawati mengatakan, sikap partainya jelas. PDI-P akan memberikan prioritas kepada warga negara Indonesia yang lebih loyal baru kemudian bekas anggota GAM. Anggota GAM yang akan ikut Pilkada pun, harus memperoleh amnesti lebih dulu dari pemerintah lalu berproses selama beberapa waktu untuk dinilai, apakah benar loyal. Menurutnya, jangan sampai kompensasi tersebut membuat pemerintah terjebak dalam fenomena warga yang nakal dan warga yang baik, di mana pada warga nakal justru diberikan kompensasi yang berlebihan dengan harapan menjadi baik. Konsultasi Ketua Umum PDI-P itu mempertanyakan pula proses perundingan antara pemerintah RI dengan Gerakan Separatis Aceh Bersenjata/Gerakan Aceh Merdeka (GSAB/ GAM), yang tidak transparan, terutama menyangkut isi kesepakatan RI-GAM yang akan ditanda tangani 14 Agustus 2005 nanti. Megawati menyayangkan pemerintah menutup-nutupi masalah GAM yang begitu prinsip bagi negara. Dikatakan, persoalan sepenting itu sebenarnya diperlukan konsultasi publik atau setidak-tidaknya dengan DPR. ''Tidaklah patut kalau ada upaya fait accompli sepanjang menyangkut eksistensi NKRI serta kedaulatan sebagai bangsa dan negara. Rakyat perlu dan patut bahkan harus tahu. Itulah demokrasi. Itulah negara kedaulatan rakyat, bukan kedaulatan penguasa atau pemerintah," tegasnya. Menurut Megawati, PDI-P tidak pernah menolak perundingan sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan separatisme. Tetapi yang penting adalah perundingan seperti apa, dengan konsesi seperti apa dan sasaran seperti apa dan bagaimana. Penyelesaian Aceh adalah untuk mewujudkan perdamaian jangka panjang, bukan perdamaian simbolis dan berjangka pendek. (M-15) Last modified: 29/7/05 [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/