AS Tolak Dukungan Pemisahan Papua dari RI

New York, 30 Juli 2005 09:48
Amerika Serikat tidak akan mendukung setiap upaya yang mencoba memisahkan Papua 
dari Republik Indonesia, demikian pernyataan Deplu AS yang disiarkan dari 
Washington DC, Jumat.

Berkaitan dengan masalah separatisme di Indonesia, AS tetap mendukung 
integritas teritorial wilayah Negara Kesatuan RI.

"AS tidak mendukung ataupun memaafkan setiap upaya mempromosikan pemisahan 
Papua dari RI," demikian pernyataan yang disampaikan juru bicara Deplu AS Sean 
McCormack.

AS, katanya, yakin bahwa pelaksanaan reformasi politik dan ekonomi berupa 
diberlakukannya Otonomi Khusus bagi Papua dengan tetap dalam NKRI merupakan 
kunci untuk menjawab berbagai persoalan, termasuk masalah HAM.

Pembicaraan di AS berkaitan dengan masalah Papua kembali muncul baru-baru ini 
setelah adanya Rancangan Undang-Undang (RUU) 2601 yang memuat masalah Papua.

RUU itu sendiri telah disetujui Kongres AS beberapa hari lalu dengan 
perbandingan suara 315 versus 78.

Termasuk di dalam RUU itu (section 1115) adanya kewajiban menteri luar negeri 
AS untuk melapor kepada Kongres tentang efektivitas otonomi khusus Papua dan 
keabsahan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sedang berada di China juga 
memperingatkan pihak-pihak di AS untuk tidak campur tangan pada masalah dalam 
negeri Indonesia, khususnya yang menyangkut soal Papua sehubungan adanya bahan 
tertulis yang mempertanyakan Pepera di Papua tahun 1969.

Yudhoyono mengaku telah membaca salinan bahan tertulis dari apa yang telah 
dirumuskan oleh Kongres AS yang mempertanyakan Pepera.

Presiden berharap hal itu tidak mengganggu hubungan RI-AS karena ketika dirinya 
berkunjung di Washington DC Mei lalu, AS juga sudah menegaskan dukungannya 
terhadap keutuhan wilayah Indonesia, termasuk didalamnya Aceh dan Papua.

Mengenai Aceh, Deplu AS dalam pernyataan hari Jumat kembali menyatakan dukungan 
upaya perdamaian yang dilakukan pemerintah RI dengan kelompok separatis GAM. AS 
menunggu pelaksanaan perjanjian damai tersebut setelah MoU ditandatangani kedua 
belah pihak paling lambat 15 Agustus mendatang. [EL, Ant] 

http://www.gatra.com/artikel.php?id=86834




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
<font face=arial size=-1><a 
href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hh6v5bd/M=362335.6886444.7839734.2575449/D=groups/S=1705796846:TM/Y=YAHOO/EXP=1122706577/A=2894362/R=0/SIG=138c78jl6/*http://www.networkforgood.org/topics/arts_culture/?source=YAHOO&cmpgn=GRP&RTP=http://groups.yahoo.com/";>What
 would our lives be like without music, dance, and theater?Donate or volunteer 
in the arts today at Network for Good</a>.</font>
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke