Kalau cuma tebak2an soal tuhan ada atau tidak ada

saya kira semua orang adalah "sciencetist"

________________________________
 From: johny_indon <johny_in...@yahoo.com>
To: proletar@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, July 7, 2012 11:09 AM
Subject: [proletar] Fisikawan Indonesia Terlibat Dalam Penemuan Partikel Tuhan
 

  
jadi ceritanya ada 2 orang indonesia, sama2 dari UI, 
dan sama2 tinggal di luar negri. 
yg satu sibuk meneliti keberadaan higgs boson. 
satu lagi sibuk dengan bakteri di giginya. 

jadi begitulah, dalam kehidupan selalu berpasangan. 
ada yang bodoh, ada yg pintar. 
ada yg berguna, ada yg sampah. 
ada yg membanggakan, ada yg memalukan. 

(kayaknya bakalan ada yg kesinggung juga, kalau orangnya ngerti itujuga)
============================================================
id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/fisikawan-indonesia-terlibat-dalam-penemuan-partikel-tuhan.html

Fisikawan Indonesia Terlibat Dalam Penemuan Partikel Tuhan

Oleh Famega Syavira Putri | Newsroom Blog – Jum, 6 Jul 2012

Fisikawan Indonesia, Suharyo Sumowidagdo, terlibat dalam penemuan partikel yang 
dijuluki sebagai partikel Tuhan, Higgs boson. Lembaga penelitian nuklir Eropa 
Conseil Europeene pour la Recherche Nucleaire atau CERN mengumumkan penemuan 
Higgs boson pada 4 Juli 2012.

Dunia fisika dikejutkan dengan penemuan partikel Higgs Bosson. Selama ini 
keberadaan partikel ini hanya ada dalam model teori standar. "Tanpa partikel 
ini tak ada akan ada berat, maka tak ada alam semesta. Tak akan ada apa-apa," 
kata Haryo saat diwawancara melalui voice chat, 5 Juli 2012.

Partikel Tuhan adalah partikel terakhir dalam teori model standar. Ilmuwan 
mulai mencarinya sejak tahun 1964. Dalam model ini, alam semesta tercipta dari 
12 partikel dasar dan enam pembawa gaya. Sebelumnya, baru lima partikel pembawa 
gaya yang ditemukan. 

"Selama ini kita melihat benda-benda yang punya berat, ada gravitasi yang 
membuat bumi berputar. Artinya, harus ada sesuatu yang menghasilkan massa untuk 
partikel-partikel itu," kata pria kelahiran Tabanan, Bali ini. Sebuah partikel 
Higss bisa mempengaruhi massa jutaan partikel lain. Selama ini dia selalu ada 
di seluruh alam semesta, tapi baru ditemukan.

Haryo Sumowidagdo
Haryo adalah satu dari dua fisikawan Indonesia yang terlibat dalam penelitian 
ini. Fisikawan lain, Rahmat Rahmat, bekerja dari laboratorium Fermilab di 
Amerika Serikat. Adapun Haryo bekerja di laboratorium CERN di Jenewa, Swiss.

Menemukan partikel ini bukan hal yang mudah. Ribuan peneliti yang ada dalam dua 
kelompok, ATLAS dan CMS, bekerja bersama untuk menemukan partikel tersembunyi 
ini. "Ini bukan hasil kerja segelintir orang tapi kolaborasi banyak lembaga 
dari puluhan negara," kata dia. 

Haryo terlibat dalam penelitian CMS di Jenewa, Swiss, untuk menemukan Higgs 
boson. "Saya bertanggungjawab untuk memastikan komponen detektor beroperasi. 
Komponen detektor itu harus terus dipelihara, untuk bisa mendeteksi partikel," 
kata doktor berusia 36 tahun ini.

Lulus sarjana dan master di Universitas Indonesia, Haryo kemudian mendapatkan 
beasiswa untuk program doktoral di Florida State University tahun 2001. Di 
situlah dia mulai terlibat dalam pencarian Higgs Boson, berkolaborasi dengan 
Fermilab. Pada Januari 2009, Haryo menjadi bagian dari tim CERN di Swiss. 

Haryo juga berperan dalam pengambilan data dari percobaan yang sudah 
berlangsung selama bertahun-tahun ini. Dia juga disibukkan dengan kolaborasi 
dengan peneliti-peneliti lain serta diskusi dengan peneliti yang lain. Dia juga 
terlibat dalam beberapa percobaan lain mengenai fisika partikel.

Pencarian Higgs boson dilakukan dengan mesin Large Hadron Collider yang 
beroperasi selama 24 jam, tujuh hari seminggu. Haryo sendiri bekerja tak kalah 
keras, biasanya dimulai pukul delapan pagi hingga sebelas malam.

"Ilmuwan itu dinilai dari produktivitasnya, seperti pengusaha. Kalau tak kerja 
sebanyak-banyaknya, sulit untuk menang dari peneliti lain," kata Haryo yang 
gemar memotret saat senggang. Selain meneliti, Haryo juga menguasai ilmu 
teknik. Pasalnya, alat penelitian ilmuwan partikel tak bisa dibeli di 
supermarket terdekat. Mereka harus bisa membuat alatnya sendiri, atau 
setidaknya tahu cara memelihara dan merawatnya.

Lalu apa sebenarnya guna penemuan partikel Higgs boson untuk umat manusia? "Ini 
penemuan yang ada di luar imajinasi kita. Pengetahuan baru yang ilmuwan pun 
belum tahu apa kegunaan praktisnya," kata pemegang gelar doktor dari Florida 
State University ini. Kegunaan praktis itu mungkin belum akan diketahui dalam 
puluhan bahkan ratusan tahun ke depan. 

Haryo mencontohkan, penemuan ini seperti teori relativitas Einstein yang ketika 
diumumkan tujuh puluh tahun lalu belum bisa dipahami. Kini, GPS bekerja 
berdasarkan teori itu. Tanpa teori Einstein, GPS tak akan bisa menunjukkan 
lokasi dengan tepat dan akan meleset 50 hingga 100 meter. 

"Bagi ilmuwan, mendapat pengetahuan baru tentang dunia dimana kita hidup, akan 
membawa apresiasi lebih kepada hidup ini," kata Haryo yang saat dihubungi 
tengah menghadiri konferensi International Conference for High Energy Physics 
di Melbourne.

Penemuan Higgs boson istimewa bagi Haryo karena penemuan ini mengingatkannya 
pada kejadian yang menginspirasi dia menjadi seorang fisikawan partikel. 18 
tahun lalu, seorang fisikawan Indonesia bernama Stephan van den Brick ikut 
membuktikan adanya partikel quark top, salah satu partikel yang juga mendukung 
model standar.

"Waktu itu saya baru diterima di UI, tak tahu apa-apa. Saya takjub bahwa ada 
lulusan UI yang bisa menjadi bagian dari penemuan menakjubkan itu," kata dia. 
Guntingan koran tahun 1994 itu masih disimpannya hingga sekarang. 
Klik pada gambar untuk memperbesar.
Kini, Haryo benar-benar mencapai cita-citanya. Dia ikut menemukan partikel 
Higgs boson, keping terakhir model standar, kunci dari rahasia besar alam 
semesta. Namun kerja belum selesai. Penemuan ini baru awal pekerjaan panjang 
para ilmuwan.

Karenanya, Haryo berharap, penemuan ini menginspirasi anak muda Indonesia untuk 
menjadi fisikawan.  "Semuanya mungkin asal mau bekerja keras. Jangan takut 
mencoba dan meninggalkan zona nyaman," kata Haryo.


 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke