Orang goblok mana ini yang mencoba berargumentasi dengan bahasa yang rumit 
tetapi intinya sebenarnya dangkal.
 
Memangnya manusia yang mencari kepuasan materi itu adalah manusia primitif dan 
nalurinya adalah naluri primitif?
Itu adalah kebutuhan hidup moyong!
Kalau masih butuh makan minum dan tempat berteduh ya cari materi. Sampai akhir 
dunia pun, manusia pasti akan tetap cari materi untuk bertahan hidup.
Nah, supaya kita tidak saling bunuh untuk cari materi seperti masyarakat 
primitif, maka dibuatlah aturan hukum. Supaya teratur! Supaya yang besar dan 
kuat tidak menghancurkan yang kecil dan lemah. Dan yang kecil dan lemah tetap 
bisa bertahan.
Paham pluralisme itu agar manusia tidak saling memaksakan idenya dengan 
kekerasan. Rambut kan sama hitamnya tetapi isi kepala bisa lain-lain. Nah 
supaya kagak bunuh-bunuhan gara-gara ide si A mengganggap sesuatu sebagai tuhan 
dan si B mengganggap sesuatu yang lain sebagai tuhan.
 
Kalau sekular itu tujuannya agar manusia lebih memakai logika daripada 
keyakinan-keyakinan agama untuk mengurus negara. Kalau agama dipakai untuk 
menjalankan negara, jadinya ya bingung. Kena krisis moneter, kalau agama yang 
mengendalikan negara pasti rakyatnya disuruh istigosah dan tahajud supaya tuhan 
menghilangkan krisis. Jadi makanya agama tidak laku untuk mengurus negara. 
Sebab tidak manjur untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi negara. 
Gitu loh Oon!
 
Pikir dulu yang bener sebelum beropini. Saya tahu banyak orang Indonesia yang 
tidak dipakai akal sehatnya sehingga Indonesia morat-marit. Bung jangan 
ikut-ikutan.  
 
 
 
 

"sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Pluralisme berbingkai Sekuler dalam sorga Liberal..

Fatwa MUI yg mengharamkan Pluralisme, sekuler dan
liberalisme adalah wujud dari kepedulian Ulama
menyikapi perkembangan agama terkhusus Islam yg dalam
pergerakan organismenya terlihat menyimpang dari
syariah.. Gerakan ahmadiyah yg mengklaim dirinya
Islam, juga Sholat berbahasa Indonesia dan yg
fenomenal adalah kemunculan Jaringan Islam Liberal(
JIL ) yg kontroversial dgn mainstream utama yaitu
keberagaman penafsiran agama selaku sunnatullah .
Dan setelah era Reformasi yg menghumbalangkan semua
orang pada keadaan yg jauh dari sistem semula yg
otoritatif sentralistik dgn Jakarta selaku sentra
Kekuasaan Ordebaru yg represif menekan setiap bentuk
penentangan terhadap kekuasaan.. Lalu muncullah
kekuatan sekuler Liberal bangkit mempertontonkan jati
dirinya juga barangkali kemaluannya. Dan semaraklah
kehidupan dgn keberagaman yg plural dan dipandang
sebuah keniscayaan yg wajar dalam alam Demokrasi
Tetapi jika kita pahami, yg terjadi hanyalah
kemunculan kekuatan inovasi dalam sikap pikir semata
yg melihat satu hal secara beragam dan terwujud dalam
sikap yg berbeda sesuai dgn konteks Liberal bebas
ekspresi dalam hukum Human Right kreasi barat . maka
Keberagaman dipandang adalah bagian dari hak Asasi
Manusia yg jika dilanggar berarti menentang
globalisasi nilai-nilai sekuler Liberal..

Akan tetapi jika ditilik dari naluri manusia semenjak
munculnya manusia 35000 thn yg lalu, terlihat
ketiadaan pola hidup yg teratur dalam sebuah sistem
masyarakat, toh dunia ini didiami ribuan ethnik dgn
pola adat dan budaya beragam dan tak sama yg jika
dikelompokkan kita tetap sukar untuk
mengklasifikasikan dalam kelompok mana sebuah
ethnik,walau diakui juga setiap communitas
mempengaruhi komunitas lainnya dalam berbudaya dan
berperilaku.. Kita dapat saksikan budaya ras Afrika
tentu amat jauh beda dgn budayanya ras asia Timur yg
Mongoloid.. atau ras melayu beda jauh dgn ras Eropa
kaukasia dari segi budaya dan kebiasaan.. Dan apalagi
jika kita bandingkan kelompok ras Arab dgn ras Indian
misalkan, juga sukar untuk diambil kesamaan.
Jadi sepertinya kita memang sejak awal munculnya Human
adalah plural dan beragam. Lalu datang agama baik itu
Hindu, Kristen, Konghucu dan Islam yg berupaya
menyeragamkan yg plural itu… disini sikap pikir agama
menjadi bentrok dgn naluri keberagaman sejarah umat
manusia. Agama berupaya menyatukan manusia dalam
sebuah identitas bathiniah dan lahiriah juga pola
pikir.. 

Dan munculah sikap otoritatif agamawan yg merasa punya
tanggung jawab meluruskan umat yg beragam dimana
pluralisme adalah bagian dari sekulerisme berbungkus
Liberalisme bebas.. Jka kita punya keyakinan liberal
maka plural beragam adalah kewajaran dan identitas ,
juga sekuler yg berupaya memisahkan agama dgn
kehidupan bernegara adalah mesti dan harus.. Saya
menilai pola liberal semacam ini adalah pola
masyarakat tanpa pola yg bergerak sesuai ekspresi diri
yg naluriah semata.. Artinya kita lebih dipandang
manusia primitif lama yg memoderenkan diri dalam sikap
bebas.. manusia primitif beragam gaya hidup dalam baju
millenium modern tidak lebih dari manusia kuno yg
mensistematiskan pola hidup. 
Disinilah dilema yg dipikul yaitu Liberalisme
sesugguhnya pada hakekatnya adalah sistem primitif
kuno model manusia awal yg terpola menjadi sistematis
alam modern.. contoh sederhana dimana Bikini adalah
model lama masyarakat primitif yg dikemas menjadi
modern dgn pola two piece, atau spekulasi
untung-untungan dikemas dalam bangunan-bangunan kasino
dan rumah judi juga pasar modal penuh spekulasi untung
rugi yg sebetulnya adalah nilai primitif yg dilegalkan
dan dimoderenkan dgn Hukum-hukum yg sah dan legal..
Termasuk disini juga pemujaan manusia selaku bagian
dari keprimitifan yg terwujud dalam bentuk pengidolaan
dan kegilaan pada bintang film, penyanyi, olahragawan,
tokoh politik dan bahkan juga para kharismatis
agamawan.
Dan kegilaan pada materi juga sebetulnya adalah
bagian dari keprimitifan hidup yg terwujud dalam
sistem kapitalisme Neoliberal yg berpola untung besar
demi pemuasan materi keberlimpahan dan keinginan
memenuhi kepuasan optimal, semacam impian primitif yg
tersalur dalam sebuah sistem global demi pemenuhan
hasrat primitif akan materi, sementara sistem
reproduksi semacam sexuality bebas suka sama suka
antar jenis adalah bagian dunia modern yg sebetulnya
adalah sisa-sisa keprimitifan hidup yg dilegalkan
dalam hukum sekuler..  Dan hasrat akan kekuasaan
primitif dapat tersalur dalam sistem politik yg
dibangun secara canggih berdasar suara terbanyak cara
Demokrasi dan keprimitifan lainnya yaitu power negara
mutlak bisa terwujud lewat sistem otoritarianisme
totaliter komunisme sentralistik..

Jadi kalau ditanya apakah kita memoderenkan dunia
gemerlap penuh materi??? Saya kira TIDAK!!!.. KITA
HANYA MEMODERNKAN NILAI-NILAI PRIMITIF KITA dan sistem
sekuler liberal plural memberi kesempatan bagi kita
untuk bisa memoderenkan naluri primitif yg tersimpan
dalam simpul-simpul saraf kita… Dan jika anda memuja
sistem ini yg diusung Lembaga Liberal, masy Liberal, 
LSM Liberal, komunitas kapitalist neoliberal dan
sebangsanya, saya ucapkan selamat:

SELAMAT MEMODERNKAN KEPRIMITIFAN ANDA!


Sang






__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 



---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "proletar" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


---------------------------------



__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Life without art & music? Keep the arts alive today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/FXrMlA/dnQLAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to