Republika koq masih memuat tulisan yg kualitas spt itu

-------- Original message --------
Subject: [proletar] Re: Mokoginta: Islam adalah Pengamalan Perintah Yesus
From: ayub yahya <ayubya...@yahoo.com>
To: Abbas Amin <abas_ami...@yahoo.com>,emmanuel Mehmet 
<emmanuelmeh...@gmail.com>,"indonesia-ris...@yahoogroups.com" 
<indonesia-ris...@yahoogroups.com>
CC: [proletar] Re: Mokoginta: Islam adalah Pengamalan Perintah Yesus

setuju juga Bas... milis emang buat public

yg nyebelin, milis iya... japri iya...
ketauan banget gak 'pede' ama agama-nya sendiri yg didakwahin

hehehe

________________________________
From: Abbas Amin <abas_ami...@yahoo.com>
  


Saya setuju2 saja dakwah Islam dimilis selama tidak menyinggung agama lainnya; 
apalagi menghujatnya. Jadi hati2 saja dalam berdakwah; kita harus jaga kaata2 
kita.

--- On Thu, 30/8/12, emmanuel Mehmet <emmanuelmeh...@gmail.com> wrote:

>From: emmanuel Mehmet <emmanuelmeh...@gmail.com>
> 
>
>
>REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki orang tua Muslim ternyata tak 
menjadikan Mokoginta pengikut agama yang dibawa Nabi Muhammad saw. Dan 
kebebasan beragama yang diberikan kedua orang tuanya kemudian justru 
menjadikannya seorang Katolik.
>
>Alih-alih mewarisi keislaman orang
tuanya, pelajaran tentang indahnya Islam justru didapatkan Mokoginta 
dari sebuah keluarga yang dikenalnya saat merantau ke Jakarta. Kepada 
Republika, pria kelahiran 8 September 1949 ini menceritakan 
perjalanannya mempelajari Islam, agama yang menjadikannya seorang 
misionaris Muslim.
>
>                                                                     ***
>
>“Ayahku
adalah seorang non Muslim dari etnis Cina yang masuk Islam saat 
menikahi ibuku,” ujarnya mengawali cerita. Karena itu, praktis Mokoginta
terlahir dari kedua orang tua yang beragama Islam. Namun karena 
keduanya beranggapan semua agama sama dan benar, ia dan tujuh saudaranya
disekolahkan di sekolah Katolik.
>
>Pendidikan dan lingkungan 
sekolah menjadikan Mokoginta dan saudara-saudaranya pemeluk Katolik. 
Hingga pada satu masa, tahun 1976, Mokoginta merantau ke Ibukota untuk 
mengadu nasib. Perantauannya itu tak hanya membawanya menjadi seorang 
pebisnis, namun juga seorang pengikut Yesus yang mencintai Muhammad saw.
>
>Ia
berkenalan dengan sebuah keluarga Muslim yang menjadi mitra bisnisnya 
di Jakarta, dan tinggal tak jauh dari mereka. Di sana, lingkungan 
kembali menjadi guru bagi Mokoginta. “Mereka adalah keluarga yang 
islami. Dan bersama mereka, aku merasakan kehidupan beragama yang 
harmonis,” kata pria kelahiran Kotamobagu, Sulawesi Utara ini.
>
>Tak
perlu waktu lama untuk membuat Mokoginta tertarik pada Islam. 
Diam-diam, ia mulai membuat penilaian tentang agama itu, dan mulai 
merasakan kebenarannya. Baginya, ajaran Islam sangat memperhatikan 
persoalan akidah dan akhlak, sesuatu yang tidak pernah diajarkan secara 
khusus dalam agamanya.
>
>“Islam mengatur semuanya dengan Alquran 
dan sunnah Rasulullah, termasuk segala sisi kehidupan beragama. 
Sedangkan ajaran ‘kasih’ yang selalu didengung-dengungkan dalam Kristen 
tidak kurasakan,” katanya. Semakin jauh mengenal Islam, Mokoginta mulai 
merasakan ketidakberesan dalam keimanannya. “Alhamdulillah, hijrahku ke 
Jakarta adalah kehendak Allah SWT.”
>
>Empat tahun bermitra dan 
bergaul dengan keluarga Muslim itu, Mokoginta tak pernah sekalipun 
dipaksa atau bahkan didorong untuk masuk Islam. Namun selama itu, 
diam-diam ia mempelajari Islam dan membandingkannya dengan ajaran 
Alkitab.
>
>Tahun 1980, hidayah Allah yang melingkupi hati Mokoginta
selama hampir empat tahun berbuah syahadat. Mokoginta berislam setelah 
melihat bahwa justru umat Islam lah yang mengamalkan ajaran agamanya. 
“Muslimlah pengikut Yesus dalam arti yang sesungguhnya, karena merekalah
yang mengamalkan ajaran Yesus (Nabi Isa as),” ujarnya.
>
>Mokoginta
mencontohkan, banyak di antara perintah Allah dan Yesus tidak ia 
amalkan selama menjadi pemeluk Katolik. “Allah mengharamkan babi tapi 
kami memakannya, Allah berfirman bahwa Dia itu Esa tapi kami 
menjadikan-Nya Trinitas, Yesus dikhitan sedangkan kami tak wajib 
berkhitan, Yesus bersabda ia nabi utusan Allah tapi kami jadikan ia 
Tuhan, Yesus menyuruh menyembah Allah tapi justru Yesus yang kami sembah
setiap hari,” urainya.
>
>Meski hanya nyantri pada beberapa ustaz dan mempelajari Islam secara 
otodidak, Mokoginta kini dikenal sebagai dai serta pembicara Kristologi 
di berbagai forum dan majelis. Bahkan, undangan juga datang dari luar 
negeri.
>
>Tak sekadar tampil menyampaikan ajaran dan pesan Islam, 
Mokoginta aktif menjawab dan mendebat hujatan kaum non Muslim terhadap 
Islam. Sanggahan juga ia sampaikan melalui tulisan yang dibukukan. Tidak
kurang dari 40 buku sanggahan telah ditulisnya. Beberapa bahkan dicetak
ulang hingga beberapa kali.
>
>Untuk semua sanggahannya, Mokoginta 
mengaku cukup bersenjatakan Alquran. “Cara membuktikan kebenaran Islam 
adalah dengan mempertandingkan Alquran dengan Bibel,” ujarnya yakin. 
Menurutnya, Alquran adalah mukjizat yang menjadi bukti dari semua 
kebenaran Islam. “Allah sendiri yang mengatakan bahwa tidak ada keraguan
di dalamnya.”
>
>Ia menambahkan, kebenaran isi Alquran adalah bukti
keajaibannya. “Semakin didalami, kebenarannya akan semakin jelas 
terhampar. Karena itu siapapun boleh mengkritisi Alquran, asal dengan 
ilmu dan argumen serta dalil yang benar,” kata pria yang pernah menjadi 
guru bahasa Inggris ini.
>
>Hal itu, katanya, tidak dapat ia lakukan
sebelum ia berislam. “Alkitab tidak boleh dikritisi, karena ia dianggap
telah final dan diyakini sebagai firman Tuhan yang murni.” Atas dasar 
itulah, ia banyak mengangkat studi komparatif dalam dakwahnya. Ia 
berharap jamaahnya dapat membandingkan dan menetapkan apa yang mereka 
anggap benar.
>
>Kini Mokoginta bangga menjadi Muslim, bukan karena 
kiprahnya sebagai dai, melainkan karena kebenaran yang dipeluknya. 
“Dengan berislam, aku mengimani Nabi Muhammad saw tanpa kehilangan 
Yesus,” tegas peraih Mualaf Award pada 2006, 2007, 2010, dan 2011 itu.
>“Ternyata semua perintah Allah dan ajaran
Yesus itu, umat Islamlah yang mengamalkan,” ujar Mokoginta. Ia kemudian
menyimpulkan bahwa berislam adalah satu-satunya jalan untuk bisa 
mengamalkan semua ajaran Yesus. “Jika aku tetap dalam Kristen, maka 
setiap hari aku akan mengkhianati ajaran Allah dan Yesus.”
>
>Terlebih,
tambahnya, dalam sabdanya Yesus menyebut dirinya sebagai utusan bagi 
Bani Israel, bukan untuk seluruh umat. “Yesus juga berkata bahwa akan 
datang setelahnya nabi bernama Ahmad atau Muhammad. Dialah nabi akhir 
zaman yang diutus untuk menyempurnakan agama bagi umat manusia
> 

[Non-text portions of this message have been removed]



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke