http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=192053
Rabu, 05 Okt 2005,



Prospek Pariwisata Bali


Ledakan bom di Kuta dan Jimbaran, Bali, Sabtu pekan lalu, memukul secara telak 
para pelaku sektor pariwisata. Tidak hanya di Bali, tetapi juga di seluruh 
wilayah Indonesia. Sebelum proses recovery atas tragedi ledakan bom Bali pada 
2002 sepenuhnya tuntas, muncul lagi serangan bom meski dengan skala dampak 
ledakan lebih kecil.


Jelas, aksi teror itu memukul industri pariwisata Bali yang merupakan 
kontributor terbesar perekonomian di kawasan tersebut. Fakta sederhananya bisa 
dilihat dari tingkat okupansi hotel-hotel di Bali sehari setelah ledakan. 
Banyak wisatawan, baik domestik maupun asing, yang meninggalkan tempat wisata 
itu untuk kembali ke daerah atau negara asal. Eksodus memang tidak berlangsung 
dengan masif, namun tetap merisaukan jika pemerintah belum bisa memberikan 
kepastian dan jaminan keamanan.


Pukulan yang diterima masyarakat memang bertubi-tubi. Sebelumnya, dari sisi 
ekonomi, masyarakat harus menanggung beban ekonomi yang tinggi akibat kenaikan 
harga BBM (bahan bakar minyak). Baru sehari BBM diumumkan naik, Pulau Dewata 
diguncang bom. Masyarakat di tingkat bawah, pedagang kecil di tempat-tempat 
wisata, tentu akan merasakan dua kali dampak jika jumlah wisatawan terus turun.

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari Bom Bali II 
itu? Tidak ada jalan lain kecuali pemerintah harus segera menangkap pelaku dan 
aktor intelektual peristiwa yang menginjak-injak rasa kemanusiaan tersebut. 
Selain itu, harus dibongkar sampai tuntas jaringan teroris yang masih 
berkeliaran di tanah air. Sebab, kalau hanya satu-dua pelaku yang ditangkap, 
pelaku lain masih bisa melakukan teror.

Sayangnya, hingga kini, kita belum melihat langkah konkret pemerintah untuk 
mencapai hal tersebut. Mungkin kerja aparat kepolisian sudah maksimal. Tetapi, 
hasilnya belum terlalu menggembirakan.

Setelah memberikan jaminan dari aspek keamanan, pemerintah sudah saatnya 
merumuskan suatu manajemen pariwisata yang lebih bisa diandalkan. Tujuannya, 
destinasi wisata tidak hanya Bali. Perlu juga dioptimalkan penggarapan 
tujuan-tujuan wisata baru. Dengan begitu, ketika terjadi sebuah peristiwa yang 
memperburuk tingkat kunjungan wisata di suatu daerah, kunjungan bisa langsung 
dialihkan ke tempat wisata lain.

Bali telah hidup dari pariwisata. Bali juga akan mati tanpa pariwisata. Karena 
itu, setelah ledakan bom pekan lalu, pemerintah dan pelaku bisnis wisata harus 
kerja bareng untuk mempercepat proses recovery-nya. Kita bersyukur dunia 
internasional tidak serta merta melarang warganya berkunjung ke Bali setelah 
peristiwa itu. Ini modal yang bisa dioptimalkan untuk mencapai pemulihan 
pariwisata Bali dalam waktu lebih cepat. (*) 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to