Sekedar keterangan tambahan. Mnrt sumber Taurat Abram yg kemudian namanya 
dirubah oleh tuhan Israel menjadi Abraham TIDAK mengawini secara resmi Hajjar. 
Hajjar adalah budak, milik keluarga Abraham. Pd waktu itu seorang tuan tidak 
perlu mengangkat seorang budak menjadi istri. Anak dari seorang budak dlm 
budaya bangsa Abraham tidak memiliki status apapun, kecuali budak.

Mnrt Taurat Hajjar tidak pernah pergi ke tempat yg lebih dari 40 km dari rumah 
tuannya. Hajjar hanya pergi ke padang gurun Beersheba. Secara logika tidak 
mungkinlah Hajjar dan anaknya mampu menempuh jarak lebih dari 1200 km ke 
Mekkah. Begitu juga Abraham yg sudah lebih dari 90 tahun tidak mungkin 
melakukan satu perjalanan ke Mekkah,  apalagi 3 kali. (Kecuali kalauAbraham 
bisa nge-bonceng  Al Bouraq!).

Gabriella




________________________________
 From: Sunny <am...@tele2.se>
To: undisclosed-recipi...@yahoo.com 
Sent: Monday, 24 September 2012 5:37 AM
Subject: [proletar] Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS 1 + 2 + 3
 

  
http://www.jurnalhaji.com/beginilah-ritual-haji-nabi-ibrahim-as-1/
Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (1)
23 September 2012 | Kategori: Rukun Haji

Jamaah haji di seputar Ka’bah. Foto: WordPress.com.

REPUBLIKA.CO.ID, Ritual haji yang dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim AS mempunyai 
manasik atau tata cara yang lebih rinci, terutama terkait dengan lokasi dan 
pola kegiatannya. Beberapa aktivitas dalam manasik tersebut berkaitan erat 
dengan sejarah kehidupan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya.

Menurut sejumlah referensi dalam agama Islam dan Kristen, Ibrahim adalah putera 
Terakh, seorang keturunan Sam bin Nuh. Kehidupan masa kecil Ibrahim tidak 
diketahui dengan jelas. Catatan sejarah tentangnya kebanyakan berhubungan 
dengan peristiwa-peristiwa setelah ia diutus sebagai nabi.

Ibrahim dan istrinya, Sarah, pada mulanya tinggal di tanah leluhur mereka di 
Ur, sebuah daerah di kawasan Mesopotamia. Karena suatu alasan, ia kemudian 
hijrah ke Harran. Selama beberapa waktu Ibrahim dan keluarganya tinggal di kota 
tersebut hingga akhirnya datang wahyu dari Allah yang memerintahkannya pindah 
ke Kan’an.

Selama menetap di Kan’an, Ibrahim menghidupi keluarganya dengan beternak 
kambing. Konon, ia pernah menggembalakan kambing-kambingnya hingga ke Palestina 
dan bahkan ke Mesir. Pada masa-masa di Kan’an itulah Ibrahim diyakini banyak 
menerima wahyu dari Allah.

Ibrahim AS yang oleh Allah SWT akan dijadikan sebagai bapak para nabi (abui 
anbiya’) dan leluhur bangsa-bangsa besar di dunia hingga usia tuanya belum 
dikaruniai seorang keturunan pun dari istrinya.

Hal itulah yang membuatnya menikah lagi dengan seorang perempuan bernama Hajar. 
Dari perkawinan kedua itu, Ibrahim mendapatkan seorang anak yang ia beri nama 
Ismail. Dan dari Ismail itulah, lahir para nabi sekaligus bangsa-bangsa yang 
mendiami Jazirah Arab bagian Utara.

Setelah Ismail lahir ke dunia, barulah Sarah, yang waktu itu sudah sangat uzur, 
melahirkan seorang anak yang kemudian diberi nama Ishak. Nabi Ishak itulah yang 
selanjutnya menjadi leluhur Bani Israel.

Kan’an bukan tempat tinggal terakhir bagi Ibrahim dan keluarganya. Pada tahap 
berikutnya, Allah SWT memerintahkan Ibrahim AS untuk hijrah ke Makkah bersama 
istri keduanya, Hajar. Ketika itu Makkah bukan tempat yang layak untuk dihuni. 
Tanahnya gersang sebab pepohonan dan mata air sulit ditemukan.

++++

http://www.jurnalhaji.com/beginilah-ritual-haji-nabi-ibrahim-as-2/
Home / Rukun Haji / Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (2) 
Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (2)
23 September 2012 | Kategori: Rukun Haji

REPUBLIKA.CO.ID, Karena kondisi alam yang sedemikian rupa, keluarga Ibrahim 
tinggal di sekitar reruntuhan Ka’bah yang pernah dibangun oleh Nabi Adam AS Di 
tempat tersebut, Nabi Ibrahim AS sempat berdoa kepada Allah SWT agar 
keturunannya mengikuti jejak langkahnya dalam berdoa, shalat, dan tawaf di 
tempat tersebut.

Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas diceritakan bahwa Nabi Ibrahim 
meninggalkan Hajar dan Ismail kecil di dataran tandus itu. Apa yang membuatnya 
sampai hati meninggalkan seorang perempuan dan bayinya sendirian di 
tempattersebut? Tidaklainkarenaketaatannya kepada Allah SWT.

Sebagai seorang suami sekaligus ayah dari bayi yang sangat dicintainya tentu 
Ibrahim tidak tega meninggalkan mereka, namun karena Allah memang memerintahkan 
demikian, mau atau tidak ia harus menaatinya.

Di tempat yang kering itu, pelan tapi pasti Hajar mulai kehabisan air minum 
untuk bayinya. la pun naik-turun dari satu bukit ke bukit yang lain, berharap 
menemukan mata air. Dua buah bukit yang menjadi tempat Hajar mencari air 
tersebut kemudian dikenal dengan nama Shafa dan Marwah. Kelak dalam ibadah haji 
yang dilaksanakan oleh umat Islam, perjuangan Hajar itu diperingati dan dikenal 
dengan istilah sa’i.

Ketika sang ibu tengah kebingungan mencari air, Ismail kecil terus menangis 
sambil menghentakkan kakinya ke tanah. Ajaib! Air memancar deras akibat 
hentakan kaki mungil itu. Karena terus memancar, air itu menggenang hingga 
menjadi sebuah kubangan.

Kabar tentang keberadaan sumber air tersebut menyebar hingga terdengar oleh 
kabilah Jurhum, sebuah koloni masyarakat yang tinggal tidak jauh dari tempat 
Hajar dan Ismail. Mereka pun pindah ke Makkah dan bergabung bersama Hajar dan 
bayinya.

Setelah sekian lama meninggalkan keluarganya Ibrahim AS diperintahkan Allah SWT 
untuk kembali Makkah. Saat itulah untuk pertama kali ia melihat sendirj buah 
hatinya, Ismail, yang telah tumbuh dewasa. Bersama puteranya itu, Ibrahim 
merenovasi Kabah.

Setelah pemugaran situs suci itu selesai, atas bimbingan Allah ayah dan anak 
itu menunaikan ibadah haji. Mereka mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dan 
mengusap sudutnya pada setiap putaran. Selesai melakukan tawaf mereka 
mengerjakan shalat di salah satu tempat di dekat Ka’bah yang saat ini dikenal 
dengan nama Maqam Ibrahim atau tempat Ibrahim berpijak sewaktu menata batu-batu 
Kabah.

++++

http://www.jurnalhaji.com/beginilah-ritual-haji-nabi-ibrahim-as-3-habis/

Beginilah Ritual Haji Nabi Ibrahim AS (3-habis)
23 September 2012 | Kategori: Rukun Haji

Jamaah haji saat melempar Jumrah di Makkah, Arab Saudi. Foto: AP.

REPUBLIKA.CO.ID, Saat ini, Maqam Ibrahim ditandai dengan sebuah bangunan kecil 
yang berjarak sekitar 14 meter dari dinding Kabah sebelah timur. Selanjutnya, 
mereka berlari-lari kecil (sa’i) di antara bukit Shafa dan Marwah.

Setelah merampungkan sai, Ibrahim dan Ismail pergi ke Mina untuk melempar 
jumrah. Berikutnya, mereka bergegas ke Arafah untuk melakukan wukuf. Dalam 
riwayat yang lain, yaitu dari Abdullah bin Amr, Ibrahim baru melempar jumrah 
setelah ia kembali dari Arafah. Selesai dengan kegiatannya di Padang Arafah, 
Ibrahim dan putranya melakukan penyembelihan hewan kurban dan bercukur.

Ibadah haji yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS telah banyak 
mengalami perkembangan dan penyempurnaan dibandingkan dengan ritual haji yang 
dilakukan oleh nabi-nabi sebelumnya. Tempat pelaksanaan haji yang dilakukan 
Ibrahim AS tidak hanya di sekitar Ka’bah seperti yang dilakukan oleh Nabi Adam 
AS, tetapi juga di Shafa, Marwah, Arafah, dan Mina.

Kegiatan selama ritual haji pun tidak sekadar tawaf, tetapi juga sa’i, melempar 
jumrah, menyembelih hewan kurban, dan bercukur (tahallul). Sayangnya, tidak ada 
informasi yang bisa dianggap valid berkenaan dengan waktu ibadah haji yang 
dikerjakan oleh Nabi Ibrahim itu. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa malaikat 
Jibril mengajak Nabi Ibrahim AS pergi ke Mina pada Hari Tarwiyah, yaitu tanggai 
8 Dzulhijjah.

Kapan tepatnya Nabi Ibrahim melempar jumrah juga tidak diketahui secara pasti. 
Konon, Ibrahim AS melempar jumrah pada Hari Nahar, yaitu tanggai 10 Dzulhijjah. 
Itu artinya ibadah haji yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail terjadi 
pada bulan Dzulhijjah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Seruanlbrahimkepadaumatmanusiauntukmenunaikan ibadah haji mendapatkan respon 
yang positif, termasuk dari Sarah dan putranya yang bernama Ishak. Menurut 
cerita, mereka berdua juga pergi ke Baitullah di Makkah.

Oleh sebab itu, boleh jadi, ibadah haji juga pernah menjadi bagian dari ritual 
agama Yahudi. Pada perkembangan berikutnya, haji juga diikuti oleh penduduk 
kabilah Jurhum dan orang-orang yang menghuni dataran tandus Makkah.

Editor: Dewi Mardiani
Reporter: Hannan Putra
Sumber : Panduan Super Lengkap Haji & Umrah, Oleh Aguk Irawan MN

[Non-text portions of this message have been removed]


 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke