http://www.antaranews.com/berita/335767/kri-klewang-625-terbakar


KRI Klewang-625 terbakar
Jumat, 28 September 2012 16:47 WIB | 7751 Views

 
KRI Klewang-625, kapal tipe patroli cepat berpeluru kendali, dalam pelayaran 
uji coba terakhir sebelum diserahterimakan kepada TNI AL. Kapal trimaran 
berteknologi stealth ini cuma dimiliki dua negara, Indonesia dan Amerika 
Serikat. (ANTARA News)



karta (ANTARA News) - Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI 
Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. 
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab dan tingkat kerusakan 
akibat kebakaran itu.

"Kami nyatakan, benar bahwa KRI Klewang-625 terbakar tadi. Namun kami belum 
tahu penyebabnya, kami masih menunggu penyelidikannya," kata Kepala Dinas 
Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, kepada ANTARA News, 
di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jumat petang.

Kabar beredar menyatakan, KRI Klewang-625 dengan rancangan sangat berbeda 
dengan kapal konvensional itu terbakar sekitar tengah hari. Menurut sumber, 
kapal itu terbakar sesaat sesudah tim inspeksi dari TNI AL meninggalkan dermaga 
tempat kapal itu ditambat.

Direncanakan, Senin depan (30/9) kapal ini diujicoba berlayar terakhir sebelum 
upacara serah terima kepada TNI AL.

KRI Klewang-625 seukuran 63 meter ini merupakan kapal tipe trimaran (tiga 
lunas) yang dibangun Lundin Industries, di Banyuwangi. Kapal perang ini sangat 
pas untuk keperluan operasional di perairan lithoral (bukan laut dalam), 
mengingat Indonesia banyak dikelilingi laut-laut semacam ini.

KRI Klewang-625 dibangun berbahan baku sejenis serat gelas yang diklaim 
kekuatannya menandingi baja namun tidak memantulkan gelombang radar. Teknologi 
stealth ini juga dimiliki pesawat terbang intai F-117 Night Hawk milik Angkatan 
Udara Amerika Serikat.

Diketahui bahwa bahan komposit sejenis serat gelas itu rentang terhadap api. 
Jika satu peluru kendali setingkat MM-39 Mark II Exocet ditembakkan dari 
geladaknya, maka api semburan mesin jet arsenal itu sangat besar dan panas. 
Inilah yang harus diantisipasi kapal-kapal perang berbahan baku komposit itu, 
walau diklaim mampu menyerap pantulan gelombang radar dan elektromagnetik lain.

Dengan biaya sekitar Rp114 miliar perunit, KRI Klewang-625 direncanakan 
dibangun sebanyak tiga unit. Kapal ini masih tahap menjelang diserahterimakan 
dari pihak pembuat kepada pemesan, yaitu TNI AL. (*)
Editor: Ade Marboen



+++++
http://www.antaranews.com/berita/335806/pemerintah-tidak-bertanggung-jawab-terbakarnya-kri-klewang
Pemerintah tidak bertanggung jawab terbakarnya KRI Klewang 
Jumat, 28 September 2012 19:45 WIB | 4135 Views

 
KRI Klewang 625 terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur, 
Jumat (28/9). (FOTO ANTARA/HO/Seno S)

karta (ANTARA News) - Pemerintah tidak bertanggung jawab terhadap terbakarnya 
kapal perang pesanan TNI Angkatan Laut, KRI Klewang-625, di dermaga Pangkalan 
TNI AL Banyuwangi, Jatim, Jumat sore, lantaran statusnya masih milik PT Lundin 
selaku produsen kapal tersebut.

"Kami tidak bertanggung jawab terhadap kebakaran KRI Klewang karena kapal 
tersebut statusnya belum milik TNI Angkatan Laut, tetapi masih milik PT Lundin. 
Waktu itu baru peluncuran saja, belum ada serah terima," kata Kepala Dinas 
Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, di Jakarta, 
Jumat, menanggapi terbakarnya kapal yang didambakan sebagai kapal perang modern 
antiradar itu.

Untung mengaku belum mengetahui seperti apa perjanjian ke depan pascakebakaran 
KRI Klewang tersebut karena tanggung jawab sepenuhnya masih berada pada PT 
Lundin.

"Kami belum tahu soal itu (mendapat ganti kapal baru). Lebih baik ditanyakan 
langsung kepada pihak PT Lundin karena KRI Klewang itu statusnya masih milik PT 
Lundin," ujarnya.

Untung menambahkan, pihaknya belum mengetahui penyebab terbakarnya kapal yang 
dikenal dengan sebutan Trimaran tersebut karena pihaknya masih menunggu 
penyelidikannya.

Staf Ahli Menteri Pertahanan yang sementara merangkap Kepala Pusat Komunikasi 
Publik Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal TNI Hartind Asrin menjelaskan, TNI 
Angkatan Laut telah memesan empat unit kapal tersebut, namun baru tahapan uji 
coba berlayar untuk dilihat apa saja yang kurang guna disempurnakan. 

"Kapal ini belum diserahterimakan secara resmi. Setiap pengadaan alat utama 
sstem senjata (alutsista) selalu ada proses serah terima secara resmi dari 
pihak pembuat kepada kementerian pertahanan untuk kemudian diteruskan kepada 
matra pengguna. Serah terima itu dilakukan oleh Menhan," kata Hartind.

Oleh karena itu, tambah dia, bila terjadi sesuatu, termasuk kebakaran seperti 
yang terjadi pada Trimaran, pihak produsen yang bertanggung jawab sepenuhnya. 

"Harus ganti `full`. Itu ada dalam kontrak pengadaannya. Kalau sudah serah 
terima resmi, baru kami yang bertanggung jawab," tuturnya.

KRI Klewang-625 dengan panjang 63 meter ini merupakan kapal tipe trimaran (tiga 
lunas) yang dibangun Lundin Industries, di Banyuwangi. Kapal perang ini sangat 
pas untuk keperluan operasional di perairan lithoral (bukan laut dalam), 
mengingat Indonesia banyak dikelilingi laut-laut semacam ini.

KRI Klewang-625 dibangun berbahan baku sejenis serat gelas yang diklaim 
kekuatannya menandingi baja namun tidak memantulkan gelombang radar. Teknologi 
"stealth" ini juga dimiliki pesawat terbang intai F-117 Night Hawk milik 
Angkatan Udara Amerika Serikat.
(S037/I007) 
Editor: Ruslan Burhan


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke