ICW Nilai Penyelewengan Dana Haji Terang-Benderang
Kamis, 03 Januari 2013 | 16:43 WIB
ANTARA/Fanny Octavianus/bb
TERKAIT

    Dugaan Korupsi Haji, Berjamaah dan Sangat Rapih
    PB NU Minta Kemenag Tanggapi Positif Temuan PPATK
    ICW Nilai Penyelewengan Dana Haji Terang-Benderang

Metrotvnews.com, Jakarta: Indonesia Corruption Watch (ICW) menyambut baik 
temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang melaporkan 
kepada KPK terkait adanya dugaan penyalahgunaan Dana Ibadah Haji di Kementerian 
Agama.

Pihaknya menganggap temuan PPATK makin menguatkan temuan mereka sebelumnya yang 
sudah cukup lama dilaporkan kepada KPK.

Wakil Koordinator ICW Ade Irawan mengatakan dengan adanya temuan PPATK belum 
lama ini makin menguatkan dugaan bahwa benar telah terjadi penyelewengan dalam 
pengelolaan dana ibadah haji selama ini.

"Bagi ICW ini sudah terendus sejak lama dan beberapa temuan kami sudah kami 
serahkan kepada KPK, tapi tidak pernah ditindaklanjuti sampai sekarang. Nah 
dengan adanya temuan PPATK ini tentu makin menguatkan dugaan kami bahwa memang 
terjadi penyelewengan dalam pengelolaan dana-dana haji tersebut," ujar Ade saat 
dihubungi di Jakarta, Kamis (3/1).

Menurut dia beberapa hal yang patut dicurigai antara lain mahalnya biaya haji 
yang menurut ICW disebabkan karena tidak optimalnya pengelolaan dana setoran 
awal dari calon jamaah haji yang bila dikelola dengan baik, dana awal ini bisa 
menjadi pengurang komponen biaya penyelenggaraan haji yang harus ditanggung 
jamaah.

Selain itu mahalnya biaya haji karena tidak jelasnya pembagian komponen biaya 
yang harus ditanggung jamaah dan biaya penyelenggaraan yang dibayar pemerintah 
melalui APBN dan APBD.

"Sering dijumpai, biaya penyelenggaraan seperti administrasi, transportasi dan 
honor petugas penyelenggara haji, masih disubsidi oleh jamaah. Ini menyebabkan 
biaya haji menjadi semakin tinggi," jelas Ade lagi.

Belum lagi dalam praktik ditemukan pemborosan atau mark-up harga-harga barang 
dan jasa untuk keperluan ibadah haji. "Harga yang dibayarkan untuk 
transportasi, akomodasi, pemondokan dan katering tidak wajar, cenderung lebih 
tinggi dari harga normal," imbuh Ade.

Selain itu menurut Ade dugaan penyelewengan juga terjadi dalam pengelolaan Dana 
Tabungan Haji, yang masih membuka celah kecurangan. Sistem antrean yang awalnya 
ditentukan berdasarkan masuknya setoran awal calon jamaah, bisa saja diserobot 
oleh oknum tertentu yang bersedia membayar sejumlah uang, atau oknum pejabat 
yang ingin didahulukan.

Karena itu, ICW mendorong KPK untuk segera mengambil langkah penindakan untuk 
menindaklanjuti temuan-temuan tersebut. "KPK tidak bisa lagi hanya fokus pada 
pencegahan saja, tetapi terutama penindakan agar tidak terjadi lagi kasus-kasus 
serupa ke depannya," pungkas Ade. (SW/OL-2)



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to