*Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak SBY karena dukungan TNI,
 khususnya bapak Wadanramil Jaenudin, saat ini pelataran toko kami kini
hampir sepenuhnya bebas dari pendudukan para preman.  Selama 6 bulan, saya
sering melaporkan ulah para preman yang mendapat backing dari beberapa
oknum nakal. Seperti yang pernah  saya mohonkan kepada Presiden, seorang
oknum kasar yang bersama preman pernah akan mengeroyok saya, kini sudah
dimutasikan ke Lampung. Sedang oknum (hampir pensiun) koordinator preman
yang perlu minum alkohol dulu jika ingin memarahi  saya, tetap dibiarkan.
Dengan pengawasan pak Jaenudin, sejak 2 Januari pelataran toko kami dijaga
Mitra TNI/ Babinsa, secara bertahap menjadi semakin tenang dan
kondusif.Tanggal 4 Januari, backing pengganti oknum yang dimutasi tiba-tiba
berubah jadi ramah setelah saya ajak ngobrol di ruang tamu dimana foto saya
dengan pak SBY dpajang di dinding.  *

*Sebenarnya saya harus berterima kasih kepada GOOGLE, karena saat hampir
penuh tanpa diminta kuota memori GMAIL saya pernah ditambah dari 5 GB
menjadi 10 GB. Sementara saya jarang  membuka email selama 2 bulan
belakangan, kini 10 GB kuota memori saya dari GMAIL, sudah sekitar 73%
penuh. Saya memang menerima sangat banyak email. Setiap hari saya menerima
sekitar 400 surat masuk dari sekitar 200 ribu teman milis. Namun, seperti
yang pernah saya canangkan  kepada CiptaMediaBersama, saya mentargetkan
memiliki jaringan dengan 1 juta teman milis. Sementara ini saya masih
memikirkan beberapa pilihan solusinya. Seandainya saya harus menghapus
arsip inbox, atau membagi jaringan dalam beberapa email,  saya sudah
membayangkan bagaimana repotnya saya. Namun mungkin dalam waktu dekat saya
akan mengajukan permohonan kepada GOOGLE yang mudah2an bisa diperhatikan
dan permohonan tambah quota memori bisa dikabulkan.*

*Saya juga mohon maaf kepada Gubernur Jokowi dan Wagub Ahok, kepada warga
Jakarta dan teman2 secara umum, sementara pemulihan kesehatan pasca sakit
dan masa kedukaan, sementara  pembantu kami dan ibu berhenti, menyebabkan
saya baru sempat melanjutkan upaya penawaran konsep saya.  Karena menunda
membuka email, saya baru tahu 3 hari yl bahwa bulan Desember lalu,
inisyatif saya sudah mendapat respons ke-2 dan ke-3 dari Wagub Ahok
inisyatif saya. Terima kasih untuk perhatian bapak Wakil Gubernur.*

* *

*Dua Kebutuhan Dasar Agar Jakarta Bebas Banjir*



Teman2,

Saya menyesal karena belum sempat konsep saya diterima gubernur Jokowi,
banjir sudah banyak terjadi pada musim ini. Walau mungkin konsep saya belum
bisa efektif sepenuhnya dilaksanakan pada musim hujan  ini, saya harap
poyek itu bisa dilaksakan seusai musim hujan ini berakhir.

* *

*Masalah Klasik Jakarta*

Sejak masa gubernur Sutiyoso, saya  sudah memikirkan konsep solusi masalah
klasik Jakarta. Karena saya masih sedih atas penyerbuan kantor kami yang
 dipimpin oleh  pak Sutiyoso tanggal 27 Juli 1997, saya baru mau
menawarkannya pada masa Foke. Sayangnya Foke menunjukkan ketidak tertarikan
pada konsep saya sejak awal kekuasaannya. Bahkan menjelang Pilkada, surat
penawaran saya macet di tangan pak Sekda. Sembilan kali saya menghubungi
tata usaha Gubernur, jawabannya selalu sama bahwa suratnya masih belum
diturunkan oleh pak Sekda. Bahkan karena belakangan terkesan bagian TU
sudah enggan menerima telepon dari saya, saya putuskan untuk menghentikan
upaya itu.

Beberapa teman menyatakan pesimis mengetahui rencana penawaran konsep yang
saya lakukan, karena itu terasa janggal dan tidak real. Mereka belum pernah
mendengar ada orang yang mau membeli suatu konsep yang tidak kelihatan.
Karena tidak ada bentuk fisik yang nyata, tidak ada pekerjaan yang jelas,
lalu apa yang akan saya tawarkan?

*Mari kita sama-sama belajar dari Colonel Sanders*

Tahun 1955, pada masa pensiun di usia 65 tahun, Colonel Harland Sanders
mencoba suatu ide yang mungkin bisa dianggap gila. Ia berkeliling restoran
di Amerika untuk menawarkan resep ayam goreng yang sangat lezat. Untuk
imbalannya, ia akan meminta persentasi keuntungan dari penjualan ayam
goreng itu. Setelah upayanya mengalami penolakan sebanyak 1009 X, sebuah
restoran mau menerima penawaran itu. Setelah itu, kerja sama diwujudkan,
restoran yang menggunakan resep Sanders itu kemudian menjadi sangat laris
karena digemari masyarakat kota Salt Lake City. Polpularitas kesuksesan
restoran di Salt Lake City itu menyebar, sehingga kemudian outlet yang
menjual ayam goreng ala Sanders menyebar hingga keseluruh Amerika dan
Canada bahkan keseluruh dunia. Beberapa tahun kemudian Kentucky Fried
Chicken menjadi restoran cepat saji yang paling popular dan pakung digemari
di 80 negara di seluruh dunia.

Perjuangan aneh yang dianggap gila di tahun 1955 memjadi karya nyata bagi
kita di tahun 2013.  Sementara  tahun 1955 orang lain mentertawakan kakek
aneh itu, Colonel Sanders sudah menyadari keampuhan resepnya yang bisa kita
butikan sendiri  di KFC pada tahun 2013 ini.

*Konsep Solusi Banjir adalah Hal Sederhana*

Ada berbagai ide yang pernah sempat dibahas Pemda DKI. Namun menurut saya,
ide2 itu umumnya terlalu rumit, terlalu mahal, bahkan mungkin kurang
efektif.

Delegasi RRT yang menemui pak Ahok pernah mengungkapkan teknologi
penggunaan bakteri untuk membersihkan sampah dari sungai. Saya pernah
mendengar mengenai RRC yang menampung tinja manusia yang kemudian berkat
kinerja bakteri saprofit (pembusuk) dalam tinja itu menghasilkan bio-gas,
produk biogas yang dihasilkan memiliki nilai ekonomi karena bisa digunakan
untuk memasak. Keberhasilan mengubah sampah menjijikan menjadi produk
bermanfaat dengan nilai ekonomi  adalah ide kreatif yang hebat. Namun saya
kira menghancurkan sampah sungai dengan bekteri pembusuk adalah kurang
realistis. Sebagai gambaran, bagaiman mungkin bakteri pembusuk tiap hari
mampu menghancurkan ratusan ribu  bungkus gado-gado& botol plastik pada
sungai Jakarta.  Seandainya mungkin, pasti sampah itu perlu didiamkan dulu
beberapa minggu yang justru akan menyumbat sungai-sungai.

Pembangunan proyek deep-tunnel di bawah hutan beton Jakarta?  Walau sulit
dan mahalnya sudah diketahui,  saya kurang  yakin efektifitasnya. Lalu
seandainya deep-tunnel itu sampai tersumbat, gimana solusinya?

*Buat yang hobi teknik, boleh baca kisah ini…*

*Sekitar 12 tahun lalu saya membuat  tanki kotak container dari besi plat
dengan 20 kompartmen kedap cairan dan kedap udara bertekanan yang
masing-masing berukuran 30,5cm x 30,5cmx244cm. Setelah diujidengan  tekanan
hingga 5 Atmosfir tidak bocor, seluruh tanki dan semua dinding dalam dan
luar kompartmen saya galvanis dengan lapisan seng. Pada bagian atas tiap
kompartmen saya pasangkan ball valve 2” (untuk inlet/mengisi oli dari drum
oli Pertamina / Shell),  sebuah lubang untuk tabung pentil ban truk untuk
inlet udara bertekanan dari distributor udara bertekanan yang berasal dari
sebuah compressor listrik, dan sebuah pipa PVC 0,5” hingga hampir menyentuh
dasar untuk outlet oli yang akan naik ke atas jika kran nomor yang
bersangkutan pada dispenser dibuka. Tanki  berat itu saya masukkan dalam
bak beton di bawah tanah, celahnya  saya padatkan dengan pasir dan oli yang
murah agar tidak melembung dan tidak karatan. Di atas tanki2 itu saya tutup
dengan 20 bh ubin yang bisa dilepas yang terbuat dari besi plat diberi
rangka berukuran 30,5cmx30,5cm.  Dengan demikian kotak container tempat 20
drum oli itu berada di bawah lantai yang bisa diinjak oleh para pelayan
toko.*

*Selama sekian lama toko kami bisa menjual 20 jenis oli drum berbeda yang
dicurahkan tanpa becek/ kotor,tidak  sempit karena  drum maupun pompanya
tidak kelihatan. Yang tampak oleh pengunjung adalah 20 kran berderet pada
dispenser oli  yang berada dipojok dekat dinding.*

*Misalnya pada kompartmen nomor 1 masih terisi oleh 180 liter oli hidrolik
Turalik-48. Karena compartment itu terhubung dengan distributor udara
bertekanan 2 atmosfir, maka pada permukaan oli terdapat udara bertekanan
yang sebesar 2 atmosfir.  Seandainya kran nomor 1 pada dispenser dibuka,
maka dari oli dalam pipa PVC akan naik keatas karena  tekanan udara
sebesar 2 atmosfir pada permukaan akan mendesak oli Turalik-48 dalam
compartment 1 untuk keluar melalui slang menuju kran nomor 1. Kran nomor 1
mengeluarkan oli Turalik-48 yang literan pengukur untuk dijual.*

*Jika oli dalam kompartmen nomor 1 habis, valve udara nomor 1  pada
distributor udara dikunci dulu suoaya tidak mengurangi tekanan udara dalam
19 kompartmen llain, ball valve inlet oli nomor 1 dibuka perlahan supaya
tekanan udara sama dengan udara luar =(1 Atmosfir). Isi 1 drum oli
Pertamina/ Shell (misalnya oli Pertamina Turalik-48) dimasukkan ke
compartment bawah tanah itu. Ball valve ditutup lagi, valve distributor
udara dibuka, oli akan naik kembali jika keran ybs dibuka. Jika tekanan
udara pada tanki menurun, secara otomatis atau manual, compressor listrik
aktif, sehingga tekanan udara pada tabung cukup kencang menjadi sekitar 2
atmosfir yang cukup memadai untuk mendorong dan mengeluarkan oli secara
 lancar..*

*Entah karena karat atau adanya las yang jebol karena sempat perbedaan
tekanan antar kompartmen  yang tidak seimbang, saya dilaporkan bahwa ada 4
kompartmen oli sering tercampur. Karena itu belakangan ini karyawan saya
lebih suka menggunakan cara konvensional dengan menggunakan pompa putar
pada drum yang ditaruh di lahan parkir. Setelah memikirkan solusi
perbaikan, saya perkirakan akan repot serta biaya perbaikan  bisa lebih
besar dibanding pembuatannya. Karena itu kemungkian saya putuskan akan
menimbun tanki lama, dan memindahkan stok oli curah itu dalam 20 tanki pipa
PVC diameter 35cm setinggi 200cm yang  saya letakkanberdiri secara
independen di lantai atas.  Walau akan memakai disepenser lama, untuk
menaikkan oli ke tanki PVC lantai atas, saya bisa memasukkan udara
bertekanan compressor kedalam drum dari Pertamina/ Shell untuk mengisi dari
lubang tutup tanki PVC dengan ketinggian tutup tanki 6 meter di atas
lantai. Sedangkan untuk menjual oli eceran, saya masih bisa menggunakan ke
20 kran yang berbaris pada dispenser lama. Tinggal buka kran, dengan gaya
gravitasi tanpa bantuan tenaga compressor, oli akan turun dengan sendirinya.
*

*Mungkin dari pengalaman di atas, saya bisa menunjukkan walau sekilas akan
tampak lebih lapang, pembuatan dan perawatan  deep tunel di bawah tanah,
akan jauh lebih mahal dan sulit dibanding saluran air di atas tanah.*

Konsep solusi banjir yang akan saya tawarkan ke Pemda DKI terdiri dari 3
sub-konsep: Dua sub-konsep preventif,  secara teoritis akan mampu mencegah
terjadinya banjir di Jakarta. Namun seandainya metode preventif itu kurang
efektif, saya memiliki satu metode kuratif, yaitu pesawat penghenti banjir.
Dengan menggunakan pesawat ini, begitu ada tanda-tanda akan terjadi banjir,
pesawat  ini secara otomatis akan aktif sehingga banjir bisa segera distop.

Bagaimana caranya?

Itulah yang saya maksud dengan resep Colonel Sanders. Colonel Sanders
tidaklah menjual ayam goreng, tapi menawarkan resepnya. Ayam goreng enak
yang dibuat Colonel Sanders, akan habis dalam 1 kali makan. Setelah
beberapa dekade dan generasi sejak restoran pertama di Salt Lake City
hingga kini selanjutnya,  ayam goreng  selezat buatan Colonel Sanders
 terbukti mampu disajikan lebih dari  1 milyar porsi ayam goreng lezat
setiap tahun.  Jadi kita pahami bahwa resep yang baik lebih berharga dari
makanan enak. Konsep yang berkwalitas lebih bermanfaat dari proyek yang
mahal.

Seperti yang saya katakan, untuk resep ini mungkin saya tidak akan
mendaftarkan dahulu ke lembaga paten. Walau saya percaya keampuhan konsep
saya, namun sebenarnya konsep itu sendiri tidak bisa mengatasi banjir
Jakarta. Lho, koq? Maksudnya, supaya penerapan konsep itu bisa efektif,
 saya perlu memperoleh dukungan 2 kebutuhan dasar: Kepercayaan dan
Kesempatan.

Untuk penawaran konsep ini, saya tidak menyiapkan barang, proto-type maupun
resepnya. Jadi yang saya tawarkan adalah meyakinkan Pemda atas kemampuan
 saya untuk mengatasi masalah banjir. Seandainya mendapat kepercayaan, saya
akan meminta kesepakatan kerja sama supaya bisa dilaksanakan sesuai
termijn-termijnnya.

Selain kepercayaan, saya juga membutuhkan kesempatan dan dukungan untuk
mengerjakan sesuai tanggung jawab . Selain dukungan secara teknis, saya
juga bisa mendapatkan dukungan atas hak saya dimuka sebelum resep
teknisnya yang saya serahkan secara per-termijn. Selain secara moral, saya
juga akan bertanggung jawab secara hukum atas segala kesalahan ataupun
kegagalan yang mungkin terjadi sesuai kesepakatan yang tertera dalam
perjanjia kerja sama

Walau tidak banyak memberikan contoh barang ataupun kerja fisik yang nyata,
adapun yang saya tawarkan adalah legal, dalam arti sah secara hukum.
Seandainya terkena pajak, tentu itu bisa diperhitungkan sesuai kesepakatan,
berapa persen kewajiban penjual (inventor) dan berapa persen yang
ditanggung pembeli (Pemda DKI).

(Sebelum saya bagikan pengajaran ini, saya mohon permisi kepada pak Edwin
dan pak Budi..)

Menjelang  reuni akbar Unpar, pak Budi Setia Dharma (alumni Unpar yang saat
itu menjabat Dirut ASTRA) menceritakan bahwa beliau banyak belajar dari om
William Suryajaya. Dalam pengamatannya sejak menjadi staf senior ASTRA, pak
Budi  memahami bahwa 2 kunci  keberhasilan om William Suryajaya membangun
ASTRA adalah karena Om Wilem  senantiasa: 1. Berpikir Besar dan 2.
Membangun Reputasi sebagai Pekerjaan Seumur Hidupnya.  Sejak kantor ASTRA
masih kecil di jl. Wastukencana,  Om Wiliam sudah berpikir dengan
keberanian skala yang sangat besar yang mungkin saat itu dianggap
berlebihan tidak masuk akal. Demikian pula dalam menjalankan bisnis, om
Wilem senantiasa  membangun reputasi dengan etika yang baik dan bersih.
Reputasi itu bukan hanya pada masa  pertumbuhan dan pada masa jayanya,
namun juga tetap dipertahankan pada masa sulit  dalam krisis ASTRA. Pada
saat kesulitan likuiditas, beliau menepati janji dengan membayar seluruh
hutangnya, walau untuk itu ia harus melepaskan ASTRA beserta segenap staf
dan anak perusahaan yang dulu almarhum rintis sejak di Wastukencana –
Bandung.

Saya percaya seandainya resep saya bisa diterima dan diterapkan adalah juga
suatu mimpi besar yang perlu diwujudkan dengan cara membangun reputasi kita
semua, baik untuk masa kini maupun bagi masa- masa mendatang yang dimana
kita menaruh harapan baik.  Seperti halnya  bapak William Suryajaya,
reputasi kita adalah asset yang sangat mahal dan berharga yang perlu kita
bangun dan pelihara seumur hidup kita.

Teman2,

Di musim hujan seperti ini, mungkin agak sulit untuk menerapkan poyek
preventif mencegah banjir yang saya prakirakan akan menghabiskan waktu
sekitar 10 bulan.  Namun untuk tindakan darurat pembuatan pesawat penghenti
banjir juga membutuhkan waktu tidak sedikit.  Dengan bantuan 10 orang
(asisten + tukang) dan peralatan memadai, untuk merakit prototype pesawat
penghenti banjir mungkin saya membutuhkan waktu kerja sekitar seminggu.
Untuk uji coba saya perkirakan memerlukan waktu tambahan sekitar seminggu.
Walau itu mungkin bisa selesai lebih cepat, anggaplah kita sediakan
cadangan waktu resiko  meleset sekitar2 minggu. Jadi  untuk pemasangan 1
unit prototype pesawat itu akan membutuhkan waktu  antara 15 hingga 30
hari. Sedangkan untuk menghentikan banjir Jakarta, saya prakirakan akan
dibutuhkan sekitar 50 pesawat. Bahka jika banjirnya parah bisa lebih dari
itu. Untungnya pesawat selanjutnya  bisa diproduksi bertahap atau sekaligus
secara masal. Menurut pengalaman saya, untuk membuat produk kedua ataupun
secara masal, waktunya akan jauh lebih sedikit dibanding pembuatan
percobaan/ contoh awal.

Namun itu akan saya  bicarakan dengan pak Jokowi dan pak Ahok setelah
mendapat kepercayaan dan kesempatan dari Pemda DKI.



Teman2  dukung dan doakan ya….

Salam Jakarta Baru !



*https://sites.google.com/site/YohanesMulyadiLiu*<https://sites.google.com/site/YohanesMulyadiLiu>
**

* *





Feed back teman2…

*Supardiyanto Hadi Prasetyo*  elshintagr...@yahoogroups.com 25/ Oct 2012

Banjir DKI bukan hanya dari hujan tapi dari pasang laut. Kemacetan gak
begitu dirisaukan kok Alon2 asal kelakon. Gremet2 waton selamet Takkan lari
kantor dikejar.

Yang pasti, baik banjir maupun kemacetan Jakarta adalah pemborosan yang
merepotkan serta merugikan masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Demikian
pula, walau sebagian pemukiman di negri Belanda berada di bawah permukaan
laut, saya kira mereka tidak terkena banjir. Demikian pula karena sempitnya
lahan tanah, Hongkong pernah membangun banyak apartemen di perairan pantai
sehingga beberapa lantai dari apartemen pemukiman itu berada di bawah
permukaan air laut. Pasang air laut di teluk Jakarta, hanyalah sesaat
dengan kenaikan permukaan yang tidak terlalu signifikan. Seandainya tidak
terjadi gejala alam mayor seperti tanah amblas beberapa meter atau terjadi
gelombang tsunami, insya Allah saya mampu mengatasinya. Matur nuwun pak
Supardiyanto…

*Roeslan   *      26 Oct 2012            nasional-l...@yahoogroups.com

*Yang ingin saya tanggapi disini adalah adanya ketidak** **beresan
pemerintah dalam menangani hasil cipta warganya**;** **Ketidak beresan itu
tercremin** **dalam keluan Sdr.** **Mulyadi Dharmadi Liu dalam bagian
tulisannya yang berjudul***

*Karya Intelektual  Lainnya...** **saya kutip**:** **Saya sebenarnya sering
mendaftarkan karya Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ke Departemen
Kehakiman/ Hukum dan HAM RI untuk memohon perlindungan (atas Hak Cipta,
Paten, Merk). Pada prakteknya setelah saya deskripsinya disampaikan dan
penjelasan substansinya diuji, sementara sertifikat perlindungan belum
berhasil saya peroleh, metodenya sudah diterapkan dipasaran.***

*Misalnya...***

*Tahun 1997, saya mendaftarkan Sistem Transfer Dana Dengan Menggunakan
Telepon/hp (Teltrans) dan tahun 1998 saya mendaftarkan Sistem Transfer
Dengan Internet (Teltrans ’98). Beberapa tahun kemudian, BCA menggunakan
sistim transfer dengan metode yang sama dengan Teltrans dan Teltrans ’98
(hanya namanya berbeda (m-BCA dan Internet Banking. Sedang alat kunci yang
saya namakanVariabel PIN** **diberi nama Key BCA). Setelah beberapa tahun
BCA menerapkan, jejaknya disusul oleh bank Permata, CitiBank dan kini
banyak bank yang juga menggunakannya. Hingga saat ini tidak ada satupun
bank yang meminta izin apalagi memberi royalti kepada saya sebagai
penemunya... (**kutipan selesai)***

*Komentar saya** **: Menurut pengamatam saya setelah membaca berita dari
tulisannya Sdr.** **Mulyadi Dharmadi Liu, saya simpulkan bahwa di Indonesia
nampaknya tidak ada regulasi Pasar sempurna, jika proses daya cipta (Hak
Patent) warga yang ditawarkan bisa saya kaitkan dengan hak patent dalam
politik pasar bebas. Maka tulisan Sdr. Mulyadi Dharmadi Liu adalah
merupakan pencerminan dari politik pasar bebas di Indonesia yang
menjalankan kebijakkan  ``servival of the fittest``, artinya `siapa yang
menang bersaing adalah yang benar. Dengan cara apa bisa menang tidak
dipersoalkan. Padahal  teori ekonomi Adam Smith adalah teori evolusi yang
lebih mementingkan `` Survival of the wisest`` (pasar sempurna). Dalam
pasar sempurna inilah terciptanya suatu invisible hand, dan membawa peserta
pasar (Sdr. Mulyadi Dharmadi Liu) dan seluruh masyarakat dapat mencapai
kesejahteraan yang tinggi.***

*Dalam contoh diatas ternyata tidak demikian halnya, Bank (BCA) yang banyak
uang telah merampas Hak Patent Sdr. Mulyadi Dharmadi Liu, dan pemerintah
diam saja. Disini artinya Bank telah menjadi pemenagnya, tanpa susah payah
menciptakan Sistem transfer (Teltrans), dan menggukannya untuk menarik
keuntungan tanpa minta izin pada penciptanya,** **apalagi memberi royalti
kepadanya sebagai penemunya.** **Bukankah ini dapat dikatakan bahwa Bank
telah melakukan pembantaian terhadap Hak Cipta individu seseorang? Inilah
dampak dari survival of** **the fittest yang diberlakukan di negara kita.***

*Dari berita tuilisan Sdr. Mulyadi Dhamadi Liu, saya berkesan bahwa
pemerintah Indonesia belum bisa (atau tidak mau) menghayati aspeks
rangsangan kreativitas individu, yang juga akan mempengaruhi mempengaruhi
masyarakat IPTEK di Indonesia.***

*Dengan alasan seperti tersebut diatas saya ikutan urun rembuk untuk
medukung tuntutan Sdr. Mulyadi Dharmadi Liu, dalam usahanya untuk
mendapatkan hak Ciptanya (Patentnya).***

Saya segala sesuatu perlu dimulai dengan itikad baik. Dengan good will,
apapun yang kita kerjakan mengarah kepada kebaikan. Trims pRoeslan.

* *

*Ir. Sumarno* 26 Okt 2012   ama-...@yahoogroups.com

Cerita ngibul begini seharusnya disensor saja.

* *

*Ebert Lau* <https://plus.google.com/u/0/117198818399333022230?prsrc=4>
mediac...@yahoogroups.com 26 Oct 2012

Hal yang diceritakan ini sangat mengharukan, dan tidak tahan saya ingin
memberikan komentar.
begini bro, hak cipta / kekayaan intelektual ini hanya terbatas pada produk
jadi, kalau konsep itu sangat "luas" dimana hal yang telah Anda buat /
temukan tadi sudah menjadi trend di belahan dunia yang lain, (jadi tidak
bisa dimasukan kedalam kategori HAKI). Mengenai konsep pengelolaan banjir
dan lalu lintas kalau Anda mempunyai konsep yang sangat-sangat bagus
mending jadikan proyek saja, so pas dibuka pelelangan DKI masukin saja...
kan bisa dapat duitnya sekalian..

*Herman*    mediac...@yahoogroups.com    27 Oct 2012

Setuju dengan bung Ebert. Pak Mul, Saya juga bergerak di industri kreatif
dan setau saya konsep itu ngga bisa diklaim. Masih seperti mimpi yg ngga
ada nilainya kalo belum diwujudkan jadi produk. Hampir tiap minggu saya
bertemu dengan orang-orang yg punya ide bagus. Ada yg orisinil, yg
copy-cat, modifikasi atw yg cumi (cuma mirip). setelah digoogle ternyata
idenya sudah ada di tempat lain. Kata orang Inggris, "there is nothing new
under the sun."

*Billy N*  mediac...@yahoogroups.com   28 Oct 2012

Konsep yang masih kasar kalau bisa dipatenkan, repot dunia bisnis. Dari
zaman dulu banyak orang mimpi pergi ke luar angkasa, repot NASA kalau harus
bayar royalti, he..he..
Lagi kalau soal solusi banjir/macet, lebih baik bekerja di konsultan atau
jadi PNS dinas terkait saja, dapat gaji. Kalau mau lebih mantap lagi,
calonkan diri jadi anggota legislatif atau kepala daerah.
Trims teman2 untuk feed back serta diskusinya…

*Eka DJ *mediac...@yahoogroups.com   28 Oct 2012

Pak Mul, saya salah seorang end-user potensial dan tertarik dengan
aneka-ragam konsep solusi yang bapak tawarkan, dan yang terpenting saya
juga menghargai hak kekayaan intelektual. Kalau boleh saya ingin mengetahui
harga/biaya konsep-konsep tersebut, mudah-mudahan terjangkau dengan
keuangan saya. Saya tunggu, dan terima kasih.

Saya senantiasa belajar dari sesuatu dari setiap hal yang saya saksikan.
Demikian dari setiap persoalan, saya memikirkan konsep solusinya. (Klo
baca/ nonton masalah, saya sering tidak mau istirahat dan bisa cape
sendiri). Jadi setiap hari saya akan menemukan konsep solusi baru. Namun
jika memang ada kasus yang diminta untuk dicarikan solusi, saya biasanya
melakukan analisa singkat sambil memikirkan jawabannya. Sayangnya hingga
kini belum pernah konsep/ invensi saya memberikan hasil ekonomis secara
langsung.  Jadi saya juga belum ada pengalaman untuk hal itu. Anyway,
thanks pak Eka.



*Dr. Benny Handojo Rahardjo*  fonsvitae-alu...@yahoogroups.com  02 Dec 2012

Mul, tolong bantu Jokowi tuh soal MRT, Monorel, Busway untuk atasi
kemacetan yg makin parah di Jakarta. Carikan solusinye ye..

Wah Ben, ay sendiri nganggap MRT dan Monorel kurang efektif untuk
diterapkan di Jakarta. Apalagi jika dibanding dengan kapasitas FRT (Flash
Rapid Transportation) yang konsepnya masih disimpan di hard disc  dalam
kepala. Mengenai penggunaan buswae, sebenarnya efektiitasnya bisa
ditingkatkan beberapa kali ganda. Apapagi jika menggunakan
1-Stop-Public-Transportation-System.

Namun seandainya konsep Reduksi 80% Hambatan Lalin Perkotaan bisa diterima
Menhub Mangindaan dan diterapkan, saya perkirakan pada jam-jam paling sibuk
di Jakarta, kamu masih bisa nyetir dengan kaki ga pegel dengan kecepatan 40
km/ jam. Apa kurang oke kalo Jakarta udah bisa segitu…?

Oya, sementara ini bagi Jokowi saya lagi fokus menawarkan 3 konsep solusi
banjir dulu. Any way, thank you for your trust and support.

Eh, hampir lupa…

Saya juga pernah tanya kepada pak Budi Setia Dharma apakah ASTRA bisa
dukung perlindungan karya intelektual kendaraan anti macet. Seandainya
ASTRA bisa mensponsori, ASTRA bisa memproduksi kendaraan dan komponennya.
Mungkin karena saat itu kurang mengerti pertanyaan saya, beliau menjawab
bahwa untuk mendaftarkan paten khan biayanya tidak seberapa mahal…

Lalu problem selanjutnya adalah soal ukuran:  Apa yang bagi ASTRA tidak
seberapa, mungkin menurut  saya bisa jadi seberapa…

Konsep itu terdiri dari 2 versi, yang keduanya sangat cocok untuk kendaraan
pribadi. Saya yakin resep saya akan sangat laris karena rasanya melebihi
semua jenis kendaraan pribadi di pasaran. Mungkin jika konsep-konsep lalin
saya sudah laku, saya akan kembali menawarkan resep franchise kepada ASTRA
ataupun produsen lainnya. Nti klo udah diproduksi, you ikut beli promo
diskon  ya Ben… ?

*Ardhyanto Budirachman*  fonsvitae-alu...@yahoogroups.com  02 Des 2012

Dear Brother Mul Bolehkah saya dapatkan no HP bapak . Thanks dan salam
Ardhyanto

Tentu,  Ardhyanto. Klo gasalah kamu dari semester VI BE yang rambutnya agak
ikal khan?

Thank you, brother. Salam dari VI AE…

*M. Mathori Munawar*    02 Des 2012

BANJIR & macet ? Sungai-2 diperindah, diperdlm sehingga memungkinkan utk
transportasi. Ketemu bukan ? Trim's

Foke pernah gagal dalam menerapkan konsep itu. Selain itu luas sungai di
Jakarta berada di bawah 5% dari total luas jalan lalu lintas darat. Jadi
saya kira walaupun ide itu bisa dikembangkan, namun efektifitasnya tidak
akan signifikan dengan kebutuhan jalur lalu lintas Jakarta. Walau demikian,
terima kasih untuk ide pak Mathori…

 *Dr. Irawan*  3 Des 2012

Pendaftaran Hak Cipta /Patent masih kurang diminati para inventor
Indonesia, karena aparat yang menangani sering dirasa masih kurang handal.

Ketika meliput berita bagi “Indonesia Media” saya pernah mengunjungi
fasilitas milik Zantar Abadar di Ciawi- Bogor. Zantar Abadar adalah putra
dari almarhum Husein Ambadar yang berasal dari Iran, inventor dari “Tirta
Surya” (Pompa dan penjernih air bertenaga surya). Saat ini hak pengelolaan
atas invensi itu dipegang oleh Zantar. Menurut Zantar, dalam mengurus
perlindungan paten karya intelktual almarhum ayahnya itu dilaksanakan dan
didaftarkan pada lembaga perlindungan hak atas karya intelektual di
Amerika.

Hingga kini standar hukum Indonesia masih sering terjadi kerancuan. Bukan
karena kurang nasionalis, namun saya berpendapat ada baiknya pak Mul
memikirkan option itu sebagai suatu cadangan. Dilain pihak, kita harap
kinerja lembaga HKI perlu diutamakan secara keseluruhan system. Dengan
demikian kemudahan pendaftaran serta perlindungan atas karrya intelektual
tidak hanya tergantung pada satu atau dua orang staf saja. Kita harapkan
dengan kemajuan kwalitas pelayanan dari Departemen Hukum dan HAM RI,
Indonesia lebih tanggap untuk menerima serta melindungi hak Cipta dan hak
Patent, sehingga akan menyerap dan mendukung kreatifitas karya putera-putri
demi kemajuan bangsa kita.

Thank you for your information and advice, Dr. Irawan.

Tapi ada juga kasus negatif di Singapura, negara yang dikenal sebagai
negara paling disiplin dalam menegakkan aturan dan hukum.

Seorang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Singapura dicurigai dibunuh oleh
professor yang adalah mentornya sendiri. Diduga professor itu ingin mencuri
penemuan hasil riset yang menyatakan bahwa blue-tooth mampu mendatangkan
energi listrik. Efektifitasnya hasil risetnya sempat diperlihatkan dengan
melakukan quick charging baterai hp temannya dengan menggunakan blue tooth
secara nir-kabel. Temannya yang orang Indonesia itu merasa aneh karena
tidak lama, mahasiswa genius itu secara misterius dinyatakan meninggal
dunia karena bunuh diri.  Namun temannya itu kemudian mengungkapkan
kecurigaan bahwa mahasiswa genius itu meninggal karena ditikam dan
dijatuhkan oleh professor yang adalah mentor dari mahasiswa Indonesia itu.
Dukungan untuk penyidikan yang diberikan masyarakat Indonesia melalui
polling internet untuk upaya penyidikan, tidak mampu menggoyahkan sikap
pemerintah Singapura yang hingga kini berusaha menutupi kasus itu. Menurut
beberapa temannya, professor itu dicurigai bermaksud  merebut hak atas
invensi mahasiswa genius dari tanah air kita.

Mungkin saja Amerika memiliki system hukum dan perlindungan intelektual
yang lebih baik. Walau demikian, mendaftarkan invensi di Amerika merupakan
suatu hal yang patut dipertimbangkan, namun saya kira bukan saat ini.
Selain tidak mudah mengatasi pembajakan, sementara ini saya cenderung ‘more
to earn money than to spend money’



*Ahok Basuki Tjahaya Purnama* (Wagub DKI)  04 Des 2012

Baik. Kami pelajari dulu usulannya. Terima kasih.

Maaf saya baru  membaca 3 hari yang lalu. Mungkin setelah mendapat
tanggapan dari Gubernur Jokowi, saya akan lebih dulu menawarkan konsep dan
design teknis pesawat penghenti banjir. Saya yakin biaya yang dibutuhkan,
sangat kecil dan tidak ada artinya dibanding nilai manfaat untuk
menghindari kerugian yang lebih banyak.

Terima kasih atas perhatian dan respons pak Ahok.

* *

*Omie **RumahKitaBersama* 06 Des 2012

Sepertinya Jkt dan Bogor hrs bekerja sama utk mengatasi masalah banjir ya.

Masa kini Jakarta dan Bogor sangatlah erat berkaitan baik di bidang ekonomi
maupun bidang  lainnya. Selain itu, saya menganggap Jakarta adalah sebagai
rumah kami yang ketiga (setelah toko kami dan rumah ibu di Bogor).

Thank you, Omie. Salam dari tanah air…



       *elshintagr...@yahoogroups.com**, **
forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com,** nasional-l...@yahoogroups.com,
PROLETAR@yahoogroups.com, mediac...@yahoogroups.com,
media-jaka...@yahoogroups.com,**pers-indone...@yahoogroups.com, **
rumahkitabers...@yahoogroups.com,** **indo-marx...@yahoogroups.com**,
reformasi_birokr...@yahoogroups.com**
 <jakartab...@yahoogroups.com,%20suaratransjaka...@yahoogroups.com>*



*jakartab...@yahoogroups.com,
suaratransjaka...@yahoogroups.com<jakartab...@yahoogroups.com,%20suaratransjaka...@yahoogroups.com>
,** jabodeta...@yahoogroups.com, **dpr-indone...@yahoogroups.com,
dpr...@yahoogroups.com, dpr-mpr-wa...@yahoogroups.com,
media-indone...@yahoogroups.com ,gosippoli...@yahoogroups.com ,
berita_koru...@yahoogroups.com, ekonomi-nasio...@yahoogroups.com*





*refere...@yahoogroups.com, **ama-...@yahoogroups.com**,  **
kemahmarc...@yahoogroups.com,  lingkun...@yahoogroups.com,
internetse...@yahoogroups.com, islam-kris...@yahoogroups.com,
bijaks...@yahoogroups.com,spiritual_indone...@yahoogroups.com,
filsa...@yahoogroups.com,  wdn_cen...@yahoogroups.com*





*wdncenter...@yahoogroups.com, katasibi...@yahoogroups.com,
sekolah-kehidu...@yahoogroups.com,  kasih_ke...@yahoogroups.com,
**kisahkehidu...@yahoogroups.com,
sahabatkris...@yahoogroups.com<kisahkehidu...@yahoogroups.com,%20%20sahabatkris...@yahoogroups.com>
**, **debate-religious-spiritual...@yahoogroups.com,  **
motivasiindone...@yahoogroups.com**,  tungdwc...@yahoogroups.com,
<tungdwc...@yahoogroups.com,%20>
 **trainer-indone...@yahoogroups.com
 <bumimanu...@yahoogroups.com>*



*bumimanu...@yahoogroups.com, **komunitas_tionghoa_indone...@yahoogroups.com
**, **wordsmartcen...@yahoogroups.com,* *penulisle...@yahoogroups.com, **
buruh-mig...@yahoogroups.com**, jaringan-bis...@yahoogroups.com,
gelor...@yahoogroups.com, ja...@yahoogroups.com, bizn...@yahoogroups.com, **
asosiasi-sdm-indone...@yahoogroups.com**
 <diskusi-pembeba...@yahoogroups.com>*



*diskusi-pembeba...@yahoogroups.com**,
jejaringantariman-indone...@yahoogroups.com,g...@yahoogroups.com,
bogor-mi...@yahoogroups.com, limamenitduaa...@yahoogroups.com,P
artai_demok...@yahoogroups.com,berpikir-posi...@yahoogroups.com**
 <reda...@metrotvnews.com>*



*reda...@metrotvnews.com, **reda...@vivanews.com**, **
newsr...@antaranews.com**,**reda...@detik.com**,**reda...@tribunnews.com**,
**kirimanpemb...@rol.republika.co.id**, **ko...@tempo.co.id**,** **
j...@kabarinews.com**,** **i...@christianpost.co.id**,**i...@ciptamedia.org*
*, **sek...@bisnis.co.id**,*





*LEADERSHIP62** <**asiaworks_lp...@yahoogroups.com**>, **
lpgabun...@yahoogroups.com**, **aw_...@yahoogroups.com**, **
fonsvitae-alu...@yahoogroups.com**, **kkmk...@yahoogroups.com**, **
batuhi...@yahoogroups.com**, **komunitas-tiong...@googlegroups.com**, **
tionghoa-...@yahoogroups.com**, **salam_indone...@yahoogoups.com**, **
Persaudaraan **<**kungfu-taichi_alamseme...@yahoogroups.com**>,*

* *

* *

*manager-indone...@yahoogroups.com**, **trainersc...@yahoogroups.com**, **
free-english-cou...@yahoogroups.com**, **berita_kato...@yahoogroups.com**, *
*inti-...@yahoogroups.com**, **tiong...@yahoogroups.com**, **
budaya_tiong...@yahoogroups.com**,**indonesia_da...@yahoogroups.com**, **
politik-indone...@yahoogroups.com**, **forum_tiong...@yahoogroups.com**,*





*sparklingindone...@googlegroups.com**, **
unstoppablepowerwithinindonesia2...@yahoogroups.com**, **
finansialindone...@googlegroups.com**, **indonesi...@googlegroups.com**, **
courtneysmithtrad...@googlegroups.com**, **dunia-e...@yahoogroups.com**, **
dunia-pengetah...@googlegroups.com**, **forum-bela_n...@googlegroups.com**,
**fellowchristi...@googlegroups.com**, **IES** <**
christianlifecommun...@googlegroups.com**>*





*UNPAR** <**myuniversitasparahyan...@googlegroups.com**>, **
myasiawo...@googlegroups.com**, **mytoastmas...@googlegroups.com**, **
jabrahamsing2...@yahoogroups.com**, **asiainvestrad...@googlegroups.com**, *
*milis-indonesi...@googlegroups.com**, ,**mulyadi....@gmail.com**,** **
k...@fengshui-koh.com**, **Basuki Tjahaja Purnama** **<**ahok...@gmail.com**
>,*



 Ars’79 <sinar_tanudj...@yahoo.com>,
 Ars’79 LiemBunHong <fugui_l...@yahoo.com>,
 SimSuparmanG <idekre...@gmail.com>,
 Lau <leoni_...@yahoo.com>,
 reda...@jia-xiang.bis,
 Jia-Xiang Sabria <samo...@yahoo.com>,
 UKMaranatha SugiriKusteja <ibcin...@rad.net.id>,
 SNAFS-PRANA <herman_holi...@hotmail.com>,
 SNAFS <gunad...@yahoo.com>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke