HARIAN ANALISA Edisi Jumat, 16 Desember 2005
Menlu Margherita Boniver: Pemerintah Italia Janji Salurkan Bantuan Tanpa Batas Waktu Bireuen, (Analisa) Pemerintah Italia berjanji akan terus menyalurkan bantuan kepada sejumlah daerah terimbas bencana tsunami di Aceh tanpa batas waktu atau setidaknya hingga telah berakhirnya tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Italia, Margherita Boniver dalam kunjungannya ke Kabupaten Bireuen, Kamis (15/12) guna menyaksikan sejumlah fasilitas yang dibangun pemerintah Italia di daerah itu sekaligus menyerahkan bantuan langsung kepada para korban tsunami. Kedatangan Margherita Boniver didampingi Dubes Italia untuk Indonesia, Francesco M Greco serta rombongan, disambut pengalungan bunga dan tarian adat oleh puluhan seniman lokal serta lambaian bendera kedua negara oleh ratusan pelajar yang berjejer hingga ratusan meter memasuki pendopo Bireuen. Dikatakan Margherita, kehadiran dirinya ke Kabupaten Bireuen sebagai wilayah paling dominan mendapat bantuan pemerintah Italia, merupakan kebanggaan tersendirinya. Dia menyampaikan salam hangat seluruh masyarakat Italia dan berjanji akan terus berupaya memberi sumbangsih bagi pembangunan kembali daerah itu pasca tsunami. "Kami akan terus ada di sini, di Bireuen ini sebagai bagian dari Nanggroe Aceh Darussalam yang ditimpa bencana tsunami maha dahsyat setahun yang lalu. Semua yang kami berikan adalah sumbangsih sekaligus wujud solidaritas dari masyarakat Italia," ujar Margherita yang disambut aplaus para hadirin. Berangkat dari tekad tersebut, pihaknya akan berupaya terus membantu pemulihan Aceh dari segala sektor, terutama wilayah pesisir Kabupaten Bireuen yang ikut hancur akibat hantaman gelombang tsunami, sekaligus sebagai ungkapan rasa cinta dan kepedulian terhadap sesama manusia. Selain menyerahkan bantuan secara simbolis bagi sektor perikanan, pendidikan dan kesehatan di halaman pendopo Bireuen, Menlu Italia bersama rombongan kemarin, juga meninjau lokasi pembangunan rumah, pusat pembuatan boat nelayan dan sarana pendaratan ikan di Desa Lancang, Kecamatan Jeunieb. Menurut data yang diterima Analisa, sejauh ini pemerintah Italia telah membantu tidak kurang Rp60,61 milyar (5.051.566 euro) untuk pembangunan berbagai fasilitas masyarakat korban tsunami di Kabupaten Bireuen, terutama sektor perumahan, kelautan dan perikanan, kesehatan dan sektor pendidikan. RINCIAN BANTUAN Rincian bantuan yang telah disalurkan sejak awal-awal bencana tsunami meliputi, pembangunan 369 unit rumah (yang telah rampung dan sedang digarap) di berbagai kecamatan senilai Rp27,86 milyar, pembangunan delapan klinik kesehatan, bantuan empat unit bus (termasuk 1 unit bus badan lebar), tiga unit ambulans serta 15 unit kendaraan operasional roda dua seharga Rp4 milyar lebih. Kemudian, pembangunan baru dan rehabilitasi sebanyak 22 unit sekolah senilai Rp14,43 milyar, penyaluran fasilitas pompanisasi dan alsintan (alat-alat mesin pertanian) senilai Rp10 milyar lebih serta bantuan boat dan mesin senilai Rp4,25 milyar. Wakil Bupati Bireuen, Drs H Amiruddin Idris SE MSi yang berbicara atas nama penerima bantuan menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada pemerintah Italia, khususnya kepada menteri luar negeri dan rombongan yang telah bersedia meluangkan waktu berkunjung ke daerah itu. Perhatian yang diberikan oleh pemerintah Italia untuk para korban tsunami di daerah itu menurut Amiruddin, tak pernah dibayangkan sebelumnya sehingga kondisi kehidupan masyarakat perlahan mulai membaik kendati masih membutuhkan dukungan yang lebih besar dalam hal rehabilitasi dan rekonstruksi. "Bagi kami masyarakat Bireuen yang ikut terhempas gelombang tsunami, bantuan yang disalurkan pemerintah Italia melalui sejumlah lembaga seperti Italian Coperation dan Terre Des Hommes, sungguh tak ternilai harganya. Semoga semuanya akan tertanggulangi sesuai yang diharapkan," tutur Wabup Amiruddin. Setahun berlalunya bencana tsunami, di seluruh pesisir utara dan pantai barat Provinsi NAD katanya, puluhan ribu warga yang telah kehilangan anggota keluarga dan harta benda, hingga kini masih menghuni barak-barak pengungsian dan hidup dalam kondisi menyedihkan. Dia menilai, sampai kini masih cukup besar penderitaan yang dirasakan masyarakat Aceh setelah bencana alam terbesar itu sehingga kehadiran para donatur luar negeri dan kepedulian negara-negara luar masih sangat dibutuhkan hingga batas waktu yang belum diketahui. "Tak hanya persoalan pemberdayaan korban tsunami yang masih membebani pemerintah, namun di sisi lain, penyelesaian reintegrasi juga patut menjadi prioritas guna mendukung seluruh proses pembangunan yang telah dilaksanakan," kata Amiruddin. (hel) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Know an art & music fan? Make a donation in their honor this holiday season! http://us.click.yahoo.com/.6dcNC/.VHMAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/