Ledakan bom Boston memicu ketakutan dan kekhawatiran sebagian besar warga
muslim di Amerika Serikat (AS). Kebanyakan mereka khawatir akan terkena
imbas jika pelaku di balik ledakan tersebut ternyata seorang ekstremis
Islam.

Sejumlah organisasi Islam di AS langsung mengeluarkan pernyataan tegas
pasca dua ledakan bom saat event bergengsi Boston Marathon pada Senin
(15/4) sore waktu setempat. Sebagian besar mengecam ledakan yang menewaskan
3 orang dan melukai lebih dari 170 orang tersebut.

Hingga saat ini, belum ada satu pelaku pun atau pihak-pihak terkait ledakan
yang ditangkap aparat federal AS. Namun berbagai spekulasi soal dalang di
balik ledakan tersebut berkembang luas di masyarakat. Mulai dari anggota
kelompok sayap kanan di AS sendiri atau ekstremis kulit putih, hingga
kelompok Islamis asing atau militan sejenis Al-Qaeda.

Juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Ibrahim Hooper menuturkan,
sudah banyak organisasi muslim yang mulai menerima 'pesan kebencian'
terkait ledakan tersebut. Namun sebagian besar masih berupa kecaman semata,
belum ada yang bernada serius.

"Anda tidak ingin menimbulkan kesan bahwa Anda lebih mempedulikan
vandalisme di masjid atau sejenisnya, daripada serangan kekerasan yang
merenggut sejumlah nyawa dan melukai banyak orang," ucap Ibrahim Hooper
seperti dilansir *AFP*, Rabu (17/4/2013).

"Tapi dalam kasus semacam ini, selalu ada sesuatu di dalam pikiran kita,
soal kemungkinan adanya reaksi keras. Kita hanya bisa menunggu perkembangan
penyelidikan," imbuhnya.

Kekhawatiran umat muslim di AS semakin menjadi meski belum ada satupun
Islamis atau jaringan militan terkait ektremis Islam yang dipastikan
terlibat. Sahar Aziz dari Institut Pemahaman dan Kebijakan Sosial (ISPU)
menilai, memang sudah sewajarnya umat Muslim khawatir soal pelaku di balik
ledakan tersebut.

"Karena stereotipe muslim sebagai teroris dan ketidaksetiaan telah mengakar
dalam kebudayaan Amerika, maka kemungkinan besar umat muslim di Amerika
akan mendapat reaksi keras jika pelakunya ternyata... adalah seorang
muslim. Reaksi keras tersebut bisa berupa kejahatan karena kebencian,
penghancuran masjid, pengusiran dari pesawat, gangguan di sekolah dan
dijadikan kambing hitam dalam sejumlah media massa," tutur Sahar Aziz.

Bahkan karena saking khawatirnya, sebuah organisasi Islam yang bermarkas di
Los Angeles, Muslim Public Affairs Council (MPAC) mengunggah link
artikel *Washington
Post* yang berjudul: "*'Please don't be a Muslim': Boston marathon blasts
draw condemnation and dread in Muslim world.*" Link tersebut diunggah dalam
akun Facebook milik MPAC.

"Apakah pikiran ini berkecamuk di dalam pikiran Anda hari ini? Nampaknya
memang semua umat Muslim memikirkannya," demikian pernyataan MPAC
mengomentari artikel tersebut.

Total ada sekitar 3,5 juta penduduk muslim di Amerika Serikat, atau sekitar
1 persen dari total populasi AS. Dalam polling yang dilakukan kelompok
survei setempat, Pew, yang dipublikasikan pada Desember 2012, diketahui
bahwa umat muslim di AS lebih cenderung menolak keras ekstremisme dibanding
umat muslim lainnya di dunia.
__________________________________________________________________________________
Kuwaiti royal prince Abdullah al-Sabah Islam adalah penyakit kanker ganas
diperadaban dunia modern.

Kita jangan membenci Muslim, sebab mereka cuma korban. Mereka begitu karena
nabinya. Mereka bejat dan jahat juga karena nabinya. Kita seharusnya merasa
iba dan kasihan kepada Muslim.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to