Subsidi itu memang nyatanya adalah dana tapi bukan untuk si miskin melainkan mencatut nama si miskin oleh penguasa untuk mencuri dana,
Jadi kalo memang mau menolong si miskin, tidak perlu subsidi tapi berilah uang cash. Ini bukan ide baru bahkan SBY sebagai jendral sangat paham bahwa ABRI, POLRI, dan pegawai negeri semuanya dapat jatah bon bensin 10 liter untuk pegawai rendahan, 20 liter untuk Pamen dan 50 liter untuk tingkat Pati. Lalu kenapa hal yang sama tidak bisa diberlakukan disemua perusahaan2 swasta, bumn dan orang2 miskin ??? Dengan bon bensin tidak perlu lagi harga bensin di subsidi, karena para pengusaha bukan orang miskin, mereka beli bensin dengan harga tanpa subsidi yang kemudian harus di-bagi2kan kepada pegawai2nya sebagai jatah pegawai kecil. Bagi pengangguran pun bisa diberi jatah tiket bus bukan bon bensin dan ini diberikan di kelurahan2 maupun di kecamatan2 dimana tiket bus itu dibeli oleh pemerintah juga dengan harga resmi dari perusahaan2 bus pemerintah maupun swasta. Tiket bus itu bukan cuma dibagikan di kelurahan atau kecamatan saja yang punya data2 orang2 miskinnya, tapi juga bisa dibagikan di-rumah sakit untuk pasien2nya yang tidak mampu tidak punya biaya transport datang kerumah sakit. Ini sudah umum di Amerika, cara begini lebih murah daripada subsidi yang sebenarnya merupakan akal2an korupsi. Enggak ada orang yang enggak mampu beli bensin semahal apapun harga bensinnya kalo di-bagi2kan bon bensin baik oleh pemerintah, swasta, maupun kepada pengangguran, lalu kenapa SBY cs ngotot cari2 rumusan subsidi ??? Yang miskin diberi subsidi besar sedangkan yang kaya juga diberi subsidi kecilan jumlahnya. Licik bukan ??? prakteknya, yang miskin tidak merasa disubsidi, dan yang kaya juga tidak merasa disubsidi, cuma koruptor saja yang mendapatkan makanan subsidi ini. Khusus State of California mengeluarkan kartu EBT untuk orang2 miskin, kartu ini bisa dibelanjakan ke semua supermarket dan tempat2 perbelanjaan. Kartu ini berupa credit card yang setiap bulannya di isi pemerintah sesuai jatahn pemegangnya masing2. Apabila si pemegang mendadak dapat pekerjaan, maka jatahnya kosong dan kalo kartu itu digunakan tidak ada lagi dananya. Tapi bisa juga masih tersisa dari dana bulan yang lalu dan dana ini tetap menjadi hak si pemegangnya tidak ditaril oleh pemerintah. Cara ini sangat ketat pengawasannya sehingga sulit untuk dikorupsi seperti cara2 subsidi di Indonesia. Ny. Muslim binti Muskitawati. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/