Di Indonesia banyak sekali dongeng2 seperti contohnya dongeng: Ciung Wanara, 
hikayat Ken Arok, Nyai Loro Kidul, Kuntilanak, Mahabharata, dll.  Dan oleh 
nenek moyang kita, dongeng2 itu digunakan untuk simbolisasi dalam menyampaikan 
pesan2 kepada generasi penerusnya agar meneladani sikap tertentu yang 
diharapkan oleh nenek moyang untuk dilestarikan bangsanya.

Demikianlah, kalo anda mau mengerti atau memahami agama Islam, belajarlah ke 
Arab, atau belajarlah kepada ulama Islam, belajarlah ketempatnya di Mesjid !!!

Jadi salah kalo anda mau mengerti atau memahami Islam belajar ke kelenteng atau 
ke pastor di Gereja !!!  itu bukan tempatnya, itu salah tempat.

Sama halnya dengan kalo anda mau mengerti atau memahami agama Kristen, Bible 
dan cara2 sembahyangnya, kesemuanya harus anda pelajari ditempatnya yang syah 
yaitu Gereja atau pendeta2nya.

Sama halnya kalo anda mau memahami Abraham (Ibrahim), Ismael, dan Ishak, juga 
harus dari sumbernya yaitu di israel, folklore Yahudi, atau tanyakan kepada 
orang Yahudi, karena dongeng Abraham ini hanya satu saja dari sekian banyak 
dongeng2 bangsa Yahudi yang termasuk juga Samson and Delila, dll.

Jelas salah kalo mau mengetahui dongeng tentang Abraham anda belajar ke Arab, 
Islam atau ulama2 Islam, karena meskipun dongeng ini oleh umat Islam dijadikan 
bagian dari agama dan bagian dari Islam dan tidak dianggap dongeng, tetap saja 
salah, karena sumber awalnya dari budaya Yahudi.  Mengapa Islam memelintir 
dongeng ini untuk dijadikan dasar keimanan agamanya tentunya mudah dipahami 
yaitu untuk kepentingan dakwah.

Jadi demi kesuksesan dakwah, semua dongeng halal untuk diplintir, dan ini 
adalah dasar dari pendidikan pendakwah2 dalam Islam untuk memperkuat keyakinan 
umat juga untuk menambah penganut.  Tapi tetap statusnya sebagai dongeng yang 
dibajak dari bangsa dan agama lain yaitu Yahudi.

Jadi dalam berbagai study mengenai budaya dan kepercayaan, maka Islam tidak 
termasuk agama baru atau berbeda dari kelompok agama2 di Timur Tengah.  Karena 
Islam hanyalah cuplikan dari agama2 sebelumnya yang dipelintir demi kebutuhan 
bangsa Arab diwaktu itu.

Janganlah salah kaprah bahwa dongeng2 ini karena bukan berisi kebenaran lalu 
anda anggap tidak berguna, bukan begitu.  Dongeng2 ini merupakan seni hasil 
karya budaya nenek moyang sebuah bangsa.  Bangsa atau Budaya yang besar 
memiliki berbagai ragam dongeng2 yang antara lain adalah Mithologi bangsa 
Yunani, Mithologi bangsa Cina, Mithology bangsa Mesir dll.

Oleh karena itu, bangsa Arab dan Islamnya boleh dikatakan tidak kreatif, tidak 
memiliki karya seni karena semua dongeng2nya hanyalah berasal dari pelintiran 
dongeng2 bangsa lainnya yang sudah lebih maju diwaktu itu.

Ismail atau Ishaq yg dikurbankan (dua2nya Salah)

> "Tawangalun" <tawangalun@...> wrote:
> Menurut keimanan Kristen dan Yahudi
> putra yang dikorbankan oleh Ibrahim
> adalah Ishaq, tetapi menurut keimanan
> Islam putra yang dikorbankan adalah
> Ismail. Perbedaan dua keimanan ini
> tidak mungkin benar kedua-duanya,
> pasti salah-satunya saja yang benar,

Benar dua2nya jelas enggak mungkin, tapi kalo salah satunya yang benar, maka 
yang benar itu haruslah sipengarang ceritanya yang memegang copyright dalam hal 
ini pasti bukan Islam karena cerita ini sudah muncul jauh sebelum Islam sendiri 
lahir.

Jadi kalo cuma bergantung kepada kedua kemungkinan diatas tentunya tidak 
lengkap karena keduanya tidak berdasarkan penelitian sama sekali dan hanya 
menggunakan keimanan umat yang ber-beda2.

Jadi kemungkinan yang ketiga lah yang paling benar bahwa keduanya salah atau 
salah dua2nya.  Artinya salah kalo menganggap Ismael yang dikorbankan, ini cuma 
untuk kepentingan dakwah Islam saja.  Tapi juga tidak benar kalo menganggap 
Ishak yang dikorbankan, karena Ishak mewakili Yahudi sebagai pewaris.  Meskipun 
tidak benar bahwa Ishak yang dikorbankan, tapi tidak salah, karena cerita ini 
hanyalah dongeng atau forklore dari bangsa Yahudi dalam menerangkan asal usul 
nenek moyang mereka.

JADI sekali lagi, dongeng Ibrahim itu bukan kenyataan tapi murni 100% dongeng 
dan bukan bagian dari sejarah.  Tapi dongeng ini bukan milik Islam, bukan milik 
Arab, dan secara mutlak tidak dibantah bahwa dongeng ini milik bangsa Yahudi 
dan juga dikarang oleh bangsa Yahudi sehingga dakwah versi Islam yang memutar 
balik isi dongeng bangsa dan umat lain jelas tidak bisa dibenarkan apalagi 
harus dipercaya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke