Bagi Israel tidak ada tawar menawar, kalo mau berunding jangan ganggu2 
pembangunan pemukiman Yahudi yang pasti harus berjalan terus.  Dan yang paling 
penting untuk dipahami Palestina adalah bahwa tapal batas 1967 milik Israel 
bukan milik Palestina.

Jadi pilihan sudah tidak ada alternatif lain, mau berunding atau mau perang, 
untuk ke-dua2nya Israel siap memenangkannya.

http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/13/05/05/mmbstb-mari-tukar-tanah-untuk-perdamaian

Apa yang dikhawatirkan Presiden Palestina Mahmud Abbas kini terjadi. Saat 
bertemu Presiden AS, Barack Obama, di Ramallah, Palestina, 21 Maret lalu, Abu 
Mazen - panggilan Mahmud Abbas - mensyaratkan perundingan damai dengan Israel 
baru bisa dimulai bila proses pembangunan permukiman Yahudi dihentikan. Namun, 
Obama waktu itu mengatakan, ''Jangan letakkan kereta di depan kuda.'' Ini 
berarti, Obama - seperti yang dikehendaki PM Israel Benjamin Netanyahu - 
menginginkan kalau perundingan ingin segera dimulai tak perlulah syarat-syarat 
segala.   Bila ingin mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, jangan usik 
permukiman Yahudi di wilayah-wilayah Palestina yang selama ini diduduki Zionis 
Israel. Padahal wilayah permukiman Yahudi sangat strategis.  pola perundingan 
itu sudah disetujui PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud 
Abbas.

Jadi Presiden Mahmud Abbas sudah menyetujui berunding tanpa menyenggol 
perluasan pemukiman Yahudi lagi, dan bersedia menerima apa adanya tanah2 sisa 
yang tidak terpakai oleh Israel untuk dijadikan tanah impian negara Palestina. 
Dan lebih daripada itu jangan dilupakan, bahwa Palestina tidak boleh memiliki 
atau membangun militer !!!

Jadi meskipun Abbas sudah setuju, meskipun perundingan berhasil mencapai kata 
sepakat, tetap saja Hamas yang menguasai 90% lebih wilayah dan rakyat Palestina 
tidak akan menyetujui, hingga singkat ceritanya perundingan apapun yang 
dihasilkan akan sia2 dengan kata lain negara Palestina tidak akan lahir.

Tapi, meskipun Hamas menolak, meskipun menguasai lebih dari 90% rakyat, wilayah 
dan kekuatan, keberadaannya ternyata didominasi oleh kekuatan militer Israel 
sehingga tidak bisa berkutik.

Yang menarik adalah, Israel sama sekali tidak akan mencegah Hamas untuk 
menentang kesepakatan dengan Abbas, karena penolakan Hamas sebenarnya lebih 
menguntungkan Israel untuk menjadikan permasalahan tetap status quo tanpa 
menyinggung Amerika serikat sebagai sponsornya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke