* *

*Mungkin ada  teman tanya, koq lama ya pak Mul tidak posting…? *

*Selain kesalahan teknis posting 28April, saya baru melewati hari-hari
sulit. Namun disitu kita bisa belajar bahwa di dalam ketidak berdayaan,
Allah senantiasa bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan
bagi ummat yang mengasihi Dia.*

*~ ~ ~*

*Ibadah Manusiawi  ~  suatu renungan*



*Hari-hari yang sulit*

Minggu, 14 April saya berkesempatan mengikuti Perayaan HUT Perhimpunan
Indonesia-Tionghoa, dimana saya juga sempat berdiskusi dan membuat foto
dengan pak Agum Gumelar, sdri. Inayah Wahid, pak Michael (seorang founder
INTI), para pembicara dan panitia Juga di kantor INTI, 20 April, saya
mengkikuti seminar Mindful Parenting  (cara kreatif berkomunikasi dengan
anak ) bersama Melly Kiong dan seminar Feng Shui dalam Dunia Usaha bersama
konsultan Suhana Lim. Sayangnya, foto2 itu terhapus ketika saya akan
membuat dokumentasi bagi keluarga Luhulima. Sebagai kolektor, hilangnya
foto, apalagi setelah lenyapnya hard-disk dari mobil yang kacanya dibobol,
sangatlah kami sayangkan.

Sementara penawaran Konsep Solusi Banjir belum mendapat jawaban dari Wagub
Ahok, saudara kawanua (pak Adrie Sengkey) menyarankan supaya saya langsung
menemui pak Jokowi. Oleh karena itu 30 April pagi dari Bogor saya berangkat
ke kantor Gubernur untuk menyampaikan surat permohonan audiensi dengan pak
Jokowi. Dalam surat itu saya memohon kesempatan diskusi mengenai konsep
Solusi Banjir, konsep Kampung Cluster (Gabungan konsep Kampung Deret,
Kampung Susun dan Green Energy) serta diskusi bagi Manajemen Transportasi
Jakarta.  Selain ke Balai Kota, saya juga lama bergulat dalam kemacetan,
sehingga beberapa agenda tidak keburu dilaksanakan  hari itu. Setiba di
rumah singgah keluarga di Jaktim, saya melanjutkan aktifitas  dengan
menggunakan sepeda motor.  Jam 21:30, lalu lintas sangatlah lancar. Ketika
akan berputar arah di terminal Kampung Melayu, tangan kanan saya patah
tertabrak mikrolet ngebut yang memasuki jalur bus (way).

Keesokannya saya ke RS tulang di Pasar Minggu. Lusanya lengan kanan saya
dibedah dan kedua tulang lengan dipasangkan 2 pen (plat stainless steel)
dengan total 12 sekrup.  Di hari ketiga saya pulang ke rumah. Setelah
kondisi tulang dan rumah terkendali,  pembantu kami dan semua pembantu apoh
hampir bersamaan keluar dan berhenti kerja.

Walau pemulihan paska operasi cukup terawat, tangan& kaki masih nyeri
karena luka dan bengkak sementara tangan kanan hingga lengan atas menghitam
karena sirkulasi darah terhambat pembekuan. Mungkin karena kondisi keluarga
saya saat itu dinilai kurang siap, adik bungsu mengajak apoh minap di
rumahnya hingga hari ini. Saat siang hari,  biasanya apoh 82 tahun seakan
kembali menikmati aktifitas muda  dengan bekerja sebagai kasir di toko adik
di Bekasi (hebat euiy…).

Sementara itu saya dengan satu setengah tangan (sampai  sikut), ikut
menolong bu Ansye  menjaga dan mengurus Elsha, Dona, Jovan sambil
mengerjakan pekerjaan toko. Kami bersyukur pada pekan kedua kami mendapat
pembantu baru.

Penyembuhan luka saya termasuk cepat.  Selain berkat antibiotika, Calcium
dan pereda nyeri dari dokter, saya berinisyatif membuka perban.  Beberapa
kali sehari bu Ansye membersihkan luka dengan Rifanol, Betadine dan
meaburinya dengan bubuk Sulfanilamide hingga kering. Untuk mengobati
bengkak dan memar, saya minum obat terpukul YuNan BaYao (kadang ThromboGel)
hingga dalam 3 hari penggunaan, lengan kanan saya berangsur kembali
berwarna sawo setengah matang. Jika terlalu pegal atau nyeri saya minum
DoloNeurobion atau Ponstan. Pada pekan ke3, saya sudah bisa mengemudi
dengan satu setengah tangan.



*Tiga jam yang berkesan*

Anthony Robbins mengatakan bahwa dari satu kejadian, kita bisa memetik
 penggalan
kisah yang akan kita jadikan fokus.  Fokus pada hal-hal yang positif akan
mendatangkan semangat dan keberanian. Namun jika memfokuskan hal-hal
negatif, itu bisa merugikan dan melemahkan. Begitu juga dalam pengalaman
hidup kita. Memang benar sejak tertabrak motor, progres aktifitas saya
seakan terhenti. Saat ini berat badan saya turun hingga mencapai 75kg
(berat ideal).  Namun dalam hari-hari  sulit itu, yang saya ingat adalah
kejadian antara jam 21:30 hingga jam 00:30. Dalam setiap kesempatan, saya
ceritakan kepada banyak orang, bagaimana saya ditolong oleh orang  tidak
dikenal sehingga saya mampu melewati malam musibah tanpa harus membuat
keluarga  di Bogor cemas dan bingung.



*Ibadah manusiawi ~ malaikat penolong di saat musibah *

Kontradiksi dengan seharian macet yang meletihkan, jam 21:30, lalu lintas
Otista sangatlah lapang. Saat mengurangi kecepatan sebelum menyebrangi
Jalur Bus (Way) untuk berputar di terminal Kampung Melayu, dari arah
belakang ada Mikrolet melaju sangat kencang memasuki jalur bus (way) yang
sangat dekat dengan saya. Seakan dalam slow-motion, saya merasa mikrolet
ngebut itu sudah terlalu dekat dan kemudian  menabrak samping kanan
saya.  Walau
tidak sadar bagian apa yang ditabrak (belakangan saya tahu bahwa yang
ditabrak adalah lengan kanan saya 6 cm dari pergelangan yang kemudian
punggung telapak tangan menabrak stang spion hingga melintir), motor oleng
dan jatuh ke arah kanan. Secara reflex sikut menahan  beban motor dan
tubuh.  Kerasnya benturan yang tidak tertahan kaki dan tangan kanan
menyebabkan helm membentur aspal dan kemudian terlepas dari kepala (saya
memang jarang mengancing helm, karena tidak tahan gerahnya). Tidak lama,
beberapa orang menolong dan membantu  saya berdiri.

Ketika berdiri, saya melihat lengan kanan tampak memendek dan menumpuk
seperti membentuk huruf N. Sambil berjalan mengikuti orang yang membimbing
ke pinggir jalan, perlahan saya tarik punggung jemari kanan sehingga lengan
kanan memanjang hingga sekitar 4cm. Di pinggir jalan,  uni pemilik warung
Padang dengan simpati menyodorkan air putih hangat: ”Minum dulu, pak…”.
Saya minum beberapa teguk.

Diantara penolong ada yang mengusulkan agar saya ke rumah sakit. Ada lagi
yang bilang: “Ke Guru Singa aja, sekarang masih buka…” dan beberapa usulan
lainnya. Waktu saya tanyakan, pria itu menjelaskan bahwa klinik tulang Guru
Singa buka 24 jam dan berada di Pondok Kelapa. Mengingat dokter jaga IGD RS
di Jatinegara biasanya bukan dokter spesialis tulang, saya minta bantuan
pria itu mengantarkan saya ke Guru Singa. Pria itu(belakangan saya tahu
namanya pak Iman) meminta temannya (pak Mulyadi, namanya seperti saya)
mengikuti sambil mengendarai motor pak Iman, karena pak Iman akan
menggunakan motor saya untuk membonceng.

Seakan mengabaikan trauma dan rasa nyeri pada guncangan pada jalan arteri
sekitar 20 km itu, pak Iman terus mengemudikan motor dengan kencangnya.
Setiba di kompleks klinik sederhana yang cukup luas dan ramai, saya
menghampiri ruang terapi dengan 3 dipan dan 1 bangku terapi yang terisi
pasien yang sedang dilayani. Tidak lama saat 1 dipan kosong, saya
didahulukan untuk diurut oleh adik Guru Singa sendiri. Setelah cincin kawin
dibantu lepaskan (resiko jari bengkak), saya sempat menggeliat sambil
menutup mata dengan tangan kiri (rasanya sedeng juga sih…). Sekitar 15
menit kemudian, lengan kanan dibungkus kapas, dijepit 2 papan tipis dilapis
perban dan dibebat dengan pembalut elastis Tensocrept. (Ah…,  rasanya
sangat lebih nyaman). Tarif berobatnya untuk terapi pertama itu Rp 300ribu
dan Rp 50ribu untuk  pengganti Tensocrept. Disarankan saya minap disitu.
Karena ingin pulang, saya disarankan kembali setelah 3 hari untuk periksa/
terapi dengan biaya sukarela.

Sebelum diantar pulang ke rumah singgah keluarga, saya mengajak pak Iman
dan pak Mulyadi makan Padang di jalan Panjaitan. Disitu kami baru
berkenalan. Pak Iman dan pak Mulyadi memang tadi kebetulan sedang makan di
warung Padang sebrang terminal (milik uni ramah yang menawarkan air
hangat). Semula ia mengira bahwa saya tadi terlindas mikrolet. Namun ketika
saya berdiri dengan tangan memendek, ia juga menduga bahwa tangan saya
memang begitu. Pak Iman menjelaskan bahwa ketika membonceng, ia
melarikan  motor
dengan begitu kencang karena takut saya keburu pingsan sebelum sampai di
Guru Singa. Saya bilang, biasanya jika melihat kecelakaan orang hanya
sebatas kasihan sementara  pak Iman dan pak Mulyadi mau mengantar saya ke
Pondok Kelapa hingga tengah malam ini. Beliau mengatakan memang umumnya
begitu, bahkan tidak jarang berbuat iseng (jahat) kepada orang yang terkena
musibah.

Di rumah singgah, setelah pak Iman bantu memarkirkan motor, saya
mengucapkan terima kasih. Saya katakan, jika keadaan saya sudah baik, saya
akan ajak istri dan anak-anak untuk berkenalan dan berterimakasih pada pak
Iman dan pak Mulyadi. Pak Iman mengatakan:” Tidak usah repot-repot pak.  Saat
ini saya menolong bapak saat musibah, siapa tahu lain waktu saya ditolong
orang lain juga. Yang penting bapak menjadi baik, dan juga percaya bahwa
kami ihklas menolong tanpa berniat kurang baik kepada bapak…”.

Kepada setiap orang menanyakan tangan saya, saya ceritakan bagaimana saya
ditolong oleh orang yang belum dikenal, padahal sering  ada  yang senang
jika orang bermata sipit mengalami musibah.  Pada kesempatan terpisah,
beberapa orang berkomentar: “Masih ada ya (masih banyak/ di Jakarta) orang
seperti itu”. Ada lagi yang bilang: “Itu adalah suatu ibadah, pak…”. “Pak,
jaman sekarang, sekat-sekat etnis dan agama di Indonesia sudah menipis.
Menolong orang  adalah ibadah…”

Di rumah singgah jam 00:30, saya menelpon bu An mengatakan bahwa saya
sangat capek dan mau tidur, sehingga tidak pulang malam itu. Walau bu Ansye
protes, hp saya padamkan setelah bilang: “Udah, saya capek banget, mau
istirahat”. (padahal bukan hanya capek, tapi mulai terasa sakit lagi akibat
guncangan motor).  Setelah semalaman tidak bisa tidur, pagi jam 6:30 saya
baru nelpon bu Ansye memberitahu kecelakaan. Saya minta bu An (hampir
nangis) agar sopir toko menjemput dan mengantarkan saya ke rumah sakit di
Pasar Minggu. Menjelang siang setelah siap, anak-anak dan bu An boleh
ditemani apoh menjenguk saya ke Siaga Raya (rs alm. Prof. Shihab).

* *

*Pemulihan***

Kini luka-luka saya sudah hampir rapat sempurna dan sudah bisa mengetik
komputer lagi. Walau belum  mampu menahan beban atau hentakan, tangan saya
tidak sakit jika gerak perlahan Sementara pen (plat stainless penahan
tulang ) seharusnya baru boleh dicabut nanti setelah 1 tahun. Namun saat
pemeriksaan bulan depan, saya ingin usul ke dokter Sofyanudin supaya pen
boleh dicabut setelah 6 bulan atau sebelumnya, selain untuk mengeluarkan
serpihan tulang yang tertinggal, saya ingin sempurnanya rekontruksi/
rehabilitasi (otot, kulit, tulang) paska operasi/ jahitan bisa bersamaan
(bukan 2x) dan tuntas dalam setahun.  Karena memilih pemulihan dipercepat,
saya akan siap dengan konsekwensi untuk hati-hati menjaga tulang tangan
yang pennya dicabut itu. Setelah konsul dokter bulan depan, saya
merencanakan mengajak bu An, Elsha, Dona dan Jovan bertemu dan berterima
kasih kepada pak Iman dan pak Mulyadi.

* *

*Hikmah yang bisa kita renungkan*

Pada pekan pertama, saya gelisah tidak berdaya karena belum bisa bekerja
maupun mengetik. Untuk meminta bantuan istri, bu An sendiri sudah kerepotan
mengurusi 3 anak super serta 1 ayah (suaminya ini). Namun saat stress, saya
membaca kutipan hikmat I-Ching: “Orang bijaksana akan beristirahat  saat
hari sudah gelap”. Jadi dengan sejahtera, saya putuskan saat sakit dan
belum berdaya itu harus saya manfaatkan untuk istirahat sampai kondisi
baik. Setelah sembuh, saya bisa beraktifitas lagi secara hati-hati  dan
dengan aman.

Dalam diskusi Perhimpunan INTI, sdri. Inayah Wahid mengatakan bahwa ayahnya
tidak pernah menganggap dirinya sebagai seorang PLURALIS, namun GusDur
percaya bahwa ayahnya adalah seorang HUMANIS. Ketika ke-Islaman-nya
diragukan dan diserang pengkritik (yang kemudian berbalik jadi pengikutnya)
karena membela minoritas, tanpa ragu Gus Dur menjawab bahwa ia melakukan
semua hal itu justru karena ia adalah seorang Islam dan sebagai seorang
mayoritas yang humanis ia memiliki belas kasih terhadap kaum minoritas dari
perlakuan tidak adil. Inayah mengambil contoh petunjuk keselamatan pesawat
terbang selalu mengajarkan penggunaan masker oksigen pada kondisi
darurat.  Orang
tua perlu cukup oksigen supaya kuat menolong anaknya. Jika orang tuanya
sampai habis napas, siapa yang kuat menolong anaknya yang kecil?  Jadi
kekuatan yang dibarengi karakter humanis, bukan kekuatan untuk ditakuti,
namun suatu potensi yang kita rindukan.  Semasa hidup, Gus Dur adalah sosok
yang sangat berani dan jadi pelopor dalam mengayomi segenap masyarakat,
sehingga kita semua merasa aman dan tentram.

Umat Muslim percaya, dengan berbuat kebaikan kepada orang lain, kita akan
mendapat balasan kebaikan pula. Dalam mengamalkan welas asih demi
kebahagiaan segenap makhluk, umat Buddha melakukan ibadah berdhana. Umat
Kristiani percaya bahwa iman tanpa perbuatan baik dan cinta kasih adalah
kosong dan sia-sia.  Kebaikan sebenarnya  buah dari  pohon cinta kasih.
Kebaikan adalah ibadah manusiawi yang universal dan mampu  mengatasi
sekat-sekat perbedaan.



Teman2,

Saya belum pernah melihat malaikat. Namun saya pernah merasakan kebaikan
pak Iman dan pak Mulyadi saat menolong saya melewati musibah, sehingga  keadaan
menjadi lebih baik.  Semoga Allah swt membalas kebaikan serta melimpahkan
berkat bagi mereka berdua dan para penolong saya.

Banyak hal tertunda yang ingin saya selesaikan di masa  pemulihan kesehatan
ini. Dalam waktu dekat, saya akan mengkonfirmasi kemungkinan audiensi
dengan pak Jokowi. Mudah2an pak Jokowi berkenan, dan semoga pertemuan itu
menghasilkan kerja sama progresif yang bermanfaat bagi kita semua. (Teman2
dukung dalam doa, ya…)

Hari ini umat Buddha memperingati Kelahiran, Pencerahan dan Wafat Sang
Buddha, Sidharta Gautama.  Kepada umat Buddha, saya bersama keluarga ikut
mengucapkan *Selamat Hari Tri Suci Waisak 2557*/ 2013. Semoga semua mahluk
Tuhan berbahagia.



Salam baik,

*shared with everyone in the world** ~ **inspiration for goodness*

*YohanesMulyadiLiu <https://sites.google.com/site/yohanesmulyadiliu/>*

https://sites.google.com/site/yohanesmulyadiliu/arsip-dokumen





 *To:  *

*elshintagr...@yahoogroups.com <to:%0delshintagr...@yahoogroups.com>,
forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com, nasional-l...@yahoogroups.com,
PROLETAR@yahoogroups.com,
mediac...@yahoogroups.com<mediac...@yahoogroups.com,media-jaka...@yahoogroups.com,pers-indone...@yahoogroups.com,rumahkitabers...@yahoogroups.com>,
media-jaka...@yahoogroups.com, pers-indone...@yahoogroups.com,
rumahkitabers...@yahoogroups.com, indo-marx...@yahoogroups.com,
jakartab...@yahoogroups.com,*

* *

*jabodeta...@yahoogroups.com, dpr-indone...@yahoogroups.com,
dpr...@yahoogroups.com, dpr-mpr-wa...@yahoogroups.com,
media-indone...@yahoogroups.com, ekonomi-nasio...@yahoogroups.com,
refere...@yahoogroups.com, ama-...@yahoogroups.com,
kemahmarc...@yahoogroups.com, lingkun...@yahoogroups.com, *

* *

*internetse...@yahoogroups.com, islam-kris...@yahoogroups.com,
bijaks...@yahoogroups.com, spiritual_indone...@yahoogroups.com,
filsa...@yahoogroups.com, katasibi...@yahoogroups.com,
sekolah-kehidu...@yahoogroups.com, kisahkehidu...@yahoogroups.com,
sahabatkris...@yahoogroups.com<kisahkehidu...@yahoogroups.com,%20%20sahabatkris...@yahoogroups.com>,
debate-religious-spiritual...@yahoogroups.com*

*motivasiindone...@yahoogroups.com, trainer-indone...@yahoogroups.com,
bumimanu...@yahoogroups.com, komunitas_tionghoa_indone...@yahoogroups.com,
wordsmartcen...@yahoogroups.com, penulisle...@yahoogroups.com,
buruh-mig...@yahoogroups.com, jaringan-bis...@yahoogroups.com,
gelor...@yahoogroups.com, *

* *

*bizn...@yahoogroups.com, asosiasi-sdm-indone...@yahoogroups.com,
diskusi-pembeba...@yahoogroups.com,
jejaringantariman-indone...@yahoogroups.com, bogor-mi...@yahoogroups.com, P
artai_demok...@yahoogroups.com, berpikir-posi...@yahoogroups.com,
ja...@yahoogroups.com, sek...@bisnis.co.id*



*reda...@metrotvnews.com, reda...@vivanews.com, newsr...@antaranews.com,
reda...@detik.com, reda...@tribunnews.com,
kirimanpemb...@rol.republika.co.id, ko...@tempo.co.id, j...@kabarinews.com,
i...@christianpost.co.id, i...@ciptamedia.org, *

*LEADERSHIP62** <**asiaworks_lp...@yahoogroups.com>,
lpgabun...@yahoogroups.com, aw_...@yahoogroups.com,
fonsvitae-alu...@yahoogroups.com, kkmk...@yahoogroups.com,
batuhi...@yahoogroups.com, komunitas-tiong...@googlegroups.com, *

*manager-indone...@yahoogroups.com, trainersc...@yahoogroups.com,
free-english-cou...@yahoogroups.com, berita_kato...@yahoogroups.com,
inti-...@yahoogroups.com, tiong...@yahoogroups.com,
budaya_tiong...@yahoogroups.com, indonesia_da...@yahoogroups.com,
politik-indone...@yahoogroups.com, forum_tiong...@yahoogroups.com,*

* *

*sparklingindone...@googlegroups.com,
unstoppablepowerwithinindonesia2...@yahoogroups.com,
finansialindone...@googlegroups.com, indonesi...@googlegroups.com,
courtneysmithtrad...@googlegroups.com, dunia-e...@yahoogroups.com,
dunia-pengetah...@googlegroups.com, forum-bela_n...@googlegroups.com,
fellowchristi...@googlegroups.com, IES <
christianlifecommun...@googlegroups.com>*

* *

*UNPAR** <**myuniversitasparahyan...@googlegroups.com>,
myasiawo...@googlegroups.com, mytoastmas...@googlegroups.com,
jabrahamsing2...@yahoogroups.com, asiainvestrad...@googlegroups.com, ,
mulyadi....@gmail.com, k...@fengshui-koh.com, Basuki Tjahaja Purnama <
ahok...@gmail.com>, salam_indone...@yahoogoups.com, "Persaudaraan" <
kungfu-taichi_alamseme...@yahoogroups.com>,*

* *

*Ars’79** <**sinar_tanudj...@yahoo.com>, Ars’79 LiemBunHong <
fugui_l...@yahoo.com>, SimSuparmanG <idekre...@gmail.com>,
Lau <leoni_...@yahoo.com>, Jia-Xiang Sabria <samo...@yahoo.com>,
UKMaranathaSugiriKusteja <
ibcin...@rad.net.id>,  SNAFS-PRANA <herman_holi...@hotmail.com>, SNAFS <
gunad...@yahoo.com>, DKI.SunnyTanuwidjaja < stanu...@gmail.com >,  *

* *

*InTi **Michael <mpurn...@gmail.com>,  InTi <wati.tja...@indonesia-tax.ac>,
MenataKeluarga <melly_ki...@yahoo.com >,  FengShui <suhana...@gmail.com>,InTiBM
AndySavero <nlpturbotri...@gmail.com>, lak Brenda <brendabulua...@yahoo.com>,
pp< c...@namora.co.id>,*

* *

* **milis-indonesi...@googlegroups.com,*


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke