http://www.antaranews.com/foto/46403/indonesia-yacht-show-2013

Penghujung pekan kemarin, 8-9 Juni, untuk pertamakali Indonesia 
(akhirnya) menggelar pameran perahu pesiar pribadi. Sebagai negara 
kepulauan & kelautan terluas di dunia, pameran sekelas Indonesia 
Yachts Show di pelabuhan Sunda Kelapa ini memang sangat terlambat. 
Bayangkan, negara-negara padang pasir saja, seperti Uni Emirat, 
bahkan di tahun '90an sudah merajai penyelenggaraan lomba power boating tanpa 
lupa menurunkan pembalap-pembalap pribuminya pula!

Setuju saja sih kalau kepemilikan perahu pribadi menjadi pertanda 
keberhasilan hidup seseorang. Indonesia sebagai bangsa laut di 
negeri yang berlimpah kekayaan alam mestinya dipenuhi orang-orang 
seperti ini. Orang-orang yang paling berkepentingan untuk berkeliaran 
di arena yachts show di seluruh dunia. Bagi OKL, itulah tempat 
untuk berburu perahu pengganti perahu lamanya. Dan bagi OKB, ini 
juga kesempatan untuk menunjukkan keberhasilan hidupnya dengan memiliki perahu 
pribadi. Tak ubahnya pameran mobil, semakin banyak 
yang membeli kendaraan pribadi menunjukkan masyarakat yang makmur, 
kata Bank Dunia selalu. 

Tetapi untuk pameran kendaraan air ini muncul pertanyaan di benak, 
kenapa diselenggarakan sekarang? Berapa banyakkah orang kaya 
Indonesia saat ini yang mencintai laut? Seberapa kayakah OKB untuk 
mensyukuri nikmat sehat dan nikmat rejeki dari atas perahu ribadinya? 
Tentu dengan keharusan, kekayaan sebagai kristalisasi tetesan 
keringat sendiri, bukan dari cucuran keringat orang lain bukan pula 
dari banjir korupsi.

Tanda tanya semakin besar karena dari lokasi pameran terkumpul 
informasi bahwa yang terlibat sebagai penyelenggara adalah 
kalangan bisnis. Begitu juga pengunjung yang antusias, mulai dari 
pebisnis wisata laut sampai interior design kapal. Tapi yang 
terbanyak adalah mereka yang berminat menjadi agen penjual perahu 
produk luar. Hampir tidak terlihat keterlibatan "orang-orang laut" 
kita di sana, baik yang hobbiyst maupun yang profesi. 

Singkatnya, inilah pameran perahu dari-oleh-untuk orang daratan. 
Tidak banyak manfaatnya untuk meningkatkan potensi orang laut maupun 
melautkan orang darat. Apalagi seluruh perahu yang dipamerkan dari 
kelas power (bermesin), bukan kelas layar atau layar-motor. Dengan 
rentang harga dari 10 hingga 200an milyar rupiah. 

Kesimpulan, IYS 2013 ini cuma dijadikan kosmetik dari perekonomian 
Indonesia yang oleh Bank Dunia yang ikut menyambut pameran ini sambil 
menyebut-nyebut Indonesia akan memiliki 250.000 milyuner pada 2016. 
Sebuah pameran perahu yang cuma bicara angka dan samasekali tidak 
menyinggung cara berlayar. 

Waspadalah, jebakan bad man senantiasa menawarkan kenikmatan untuk 
melumat rakyat Indonesia dalam utang. 







------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke