Baik Abbas maupun Hamas tidak mungkin bisa hasut kanan hasut kiri untuk minta bantuan menekan atau memerangi Israel. Hal ini disebabkan sudah ditanda tanganinya komitment baik di UN maupun oleh negara2 yang terlibat langsung seperti Arab, Eropa, Amerika, Russia dan Inggris, bahwa penyelesaian masalah Palestina hanya boleh melalui perundingan damai antara Palestina dan Israel. Jadi kalo ada yang mau main kotor mencari penyelesaian melalui jalan teror maka pihaknya akan kalah dan disalahkan.
Itulah sebabnya, cara2 Abbas mau menekan Israel untuk berunding dengan persyaratan2 "penghentian pemukiman" hanya diabaikan bagai angin lalu saja. Apalah artinya sebuah perdamaian bagi Israel, karena selama ini kata2 perdamaian itu hanya menjadikan Israel bulan2an serangan teror jihad Islam Palestina. Apabila Israel memprotes kepada UN atas serangan ini, maka pihak Abbas dengan entengnya mengelak bahwa bukan pasukannya yang melakukan teror2 tsb. Demikianlah, terserah pihak Palestina, mau damai atau mau perang terus tetap saja Israel mampu mengatasinya, mampu memukul hancur setiap serangan. Bagi Israel tidak perlu adanya perjanjian, kapanpun mereka diserang terorist Palestina akan langsung dibalas dengan keras sekali tanpa terikat oleh perjanjian apapun. Gaza dan Westbank secara defacto merupakan wilayah Israel bahkan UN sekalipun tidak bisa menyangkalnya. Palestina Abbas ataupun Hamas sama sekali tidak punya legitimasi untuk mengakui kedua wilayah ini karena keduanya diduduki Israel sebagai kemenangan perang 1967 dari wilayah milik Mesir dan Jordania. Menlu Amerika John Kerry telah bernegosiasi dengan pemerintah Israel untuk melepaskan kedua wilayah ini kepada Palestina, namun Israel menolaknya dengan alasan bahwa kedua wilayah ini merupakan wilayah yang paling sensitif terkait pertahanan dan keamanan Israel. Oleh karena itu, Israel menyatakan kalopun nantinya Palestina bisa berdiri, maka lokasinya bukan di Gaza dan juga bukan di Westbank dan Israel belum menunjuk atau menawarkan wilayah mana yang akan ditunjuknya nanti untuk negara Palestina. Jadi selama Abbas tetap berkeras dengan berbagai persyaratannya, maka harapan berdirinya negara Palestina makin buram, bantuan makin menurun, ditambah lagi blokade ekonomi mutlak makin ketat, listrik, air, bensin serta bahan makanan, bangunan maupun pakaian makin langka. Tidak ada satupun negara2 diluar Israel yang berhak mencampurinya termasuk Amerika, Eropa, dan UN. Selama ini kita hanya disuguhkan persyaratan2 perdamaian yang diajukan oleh Abbas, hampir tidak pernah persyaratan2 perdamaian Israel dibahas, se-olah2 gampang aja mendikte Israel harus begini dan begitu, justru kenyataannya justru sebaliknya. Tapal batas 1967 sudah tegas ditolak Israel, dan Israel juga sudah mutlak menyatakan Jerusalem seluruhnya adalah ibukota Israel, jadi untuk kedua hal ini tidak mungkin di-tawar2 lagi. Yang perlu kita bahas adalah bahwa berdirinya negara Palestina harus ada jaminan terhadap keamanan Israel, dan Yasser Arafat yang didukung Bill Clinton ternyata gagal memberi jaminan keamanan itu karena dibohongi oleh pemerintah Palestina itu sendiri termasuk Abbas dan Hamas. Tanpa adanya jaminan itu, tidak akan ada negara Palestina. Hal ini telah disetujui UN dan semua negara2 diseluruh dunia termasuk negara2 Arab. Untuk jaminan keamanan itulah Israel mengajukan syarat2 : 1. Negara Palestina tidak boleh memiliki angkatan perang, hanya polisi dan security saja yang dibolehkan. 2. Semua orang2 Arab di Israel harus keluar dan pindah kenegara Palestina karena Israel hanya untuk orang Yahudi saja sama seperti Palestina untuk orang Arab saja. 3. Semua pengungsi yang berada di kamp2 pengungsian di Arab Saudi, Libanon, Jordania, dan Mesir, harus diterima pindah kenegara Palestina baru. Ketiga syarat inilah yang akan menjamin perdamaian dan penyelesaian yang menyeluruh dengan berdirinya negara Palestina. Karena sewaktu Yasser Arafat memboyong pengikutnya ke Gaza dan Westbank, dia tebang pilih siapa2 yang boleh ikut masuk ke Gaza dan Westbank waktu itu dengan menyisakan sejumlah besar pengungsi2 Arab diberbagai negara yang disebutkan diatas. Juga warga Arab di Israel telah banyak menimbulkan keributan membantu terorist2 yang datang dari luar. Oleh karena itu, kalo masih menyisakan pengungsi2 Arab Palestina ini di negara2 yang tsb diatas, maka hal itu tetap merupakan ancaman keamanan bagi Israel. Demikianlah sepintas syarat2 yang pasti diajukan Israel yang tidak akan mungkin bisa ditawar lagi. Kalo Abbas menolak maka masalah menjadi status quo yang dalam kurang dari 2 tahun, Amerika, Eropa, dan UN sudah menyatakan menghentikan semua bantuannya dan akibatnya PLO dan Hamas bubar secara damai dan Israel akan menguasai wilayah itu sepenuhnya dan memperlakukannya sebagai wilayah dibawah pengawasan dimana bisa saja dipilih walikota maupun polisi yang digaji pemerintah Israel untuk menindak para pelaku pidana. Ny. Muslim binti Muskitawati. ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/