Psikopat Dipo yang memang gila dan dungu kayak anjing itu tentu saja nggak bisa 
membantah tulisan SA..

Bisanya, seperti biasanya, cuap-cuap kayak nonok bebek yang baru dientotin 
monyet bonobo..



--- In proletar@yahoogroups.com, "ajeg" <ajegilelu@...> wrote:
>
> 
> Gua udah bilang di bawah: 
> "Samasekali tidak menyangka informasi kakap ini didapat 
> langsung dari si sontoloyo!" 
> 
> Tanya ke nabi lu, uplik, siapa si sontoloyo itu. 
> Lu kira cuma lu doang yang susantoloyo? 
> 
> Buat elu, berita umumnya aja nih: 
> http://www.npr.org/2013/07/28/206231873/who-spies-more-the-united-states-or-europe
> 
> Dibaca ya, jangan cuma dipegang-pegang doang kayak alkitab. 
> 
> 
> --- SA <susan_th45@> wrote:
> 
> > Opini dibawah ini hemat saya lebih banyak didasarkan atas: pertama, 
> > kecurigaan berlebihan; kedua, generalisasi konyol.
> > Barat yang dimaksudkan di sini saya yakin Eropa dan Amerika.
> > Uni Eropa adalah sebuah unifikasi negara2 Eropa yang memiliki 
> > konstitusi serta aturan main yang apik,
> > dengan sangat menghormati HAM, demokrasi dan kebebasan.
> > Amerika pun tak bisa dipukulrata karena serangan2 mereka ke Irak, 
> > Afrghanistan, Pakistan, dll,
> > tetapi perlu diingat, mereka berdiskusi dan berdebat sengit hingga 
> > diambil keputusan agresi militer itu.
> > Tujuan mereka cuma satu: Membebaskan rakyat sipil dari tirani 
> > otoriter dan diktator tanpa perikemanusiaan.
> > Banyak umat Muslim di Irak, Afghanistan dan Pakistan merasa bebas 
> > oleh karena intervensi USA.
> > 
> > Jadi kalau mengutuk-ngutuk Eropa dan USA masa kini, harus 
> > dipikirkan dengan matang.
> > Pertanyaannya: Apa yang melatarbelakangi kebencian berlebihan 
> > terhadap Eropa dan USA?
> > Kalau dendam terhadap kolonialisme, itu cerita masa lalu. Sejarah 
> > memberikan kesempatan untuk itu.
> > Manusia2 zaman itu masih belum se-human sekarang.
> > 
> > Siapa yang sungguh2 bersih di dunia ini? Muslim2 mengutuk 
> > kolonialisme barat. 
> > Tetapi pernahkah kalian Muslim berpikir secara serius dan dalam 
> > ketenangan, bahwa generasi Muslim awal melakukan sebuah ekspansi 
> > yang lebih jahat dari kolonialisme barat?
> > Tanyakan saja penduduk2 asli di Afrika utara dan Afrika Sub 
> > Sahara..
> > 
> > Islam lalu mengembangkan sayap kolonialisme ke Eropa,
> > ke Spanyol dan masuk hingga ke Prancis.
> > 
> > Apa yang dicari Islam hingga ke sana hingga peperangan2 tidak 
> > terelakan?
> > 
> > Sudah sering ane melihat bahwa opini2 menentang Barat dan Kristen 
> > hanya berasas pada kecurigaan yang berlebihan dan generalisasi yang 
> > konyol.
> > 
> > 
> > 
> > Dari: ajeg <ajegilelu@>
> > 
> > > Kesimpulan bahwa pemerintahan Barat itu bangsat munafik 
> > > mustinya dipahat dan dibekukan di pegunungan Mont Blanc 
> > > untuk diingat sepanjang masa. Galak bicara HAM padahal 
> > > mereka juga yang membangun adab penjajahan terhebat dalam 
> > > sejarah manusia, baik penjajahan dalam arti klasik maupun 
> > > gaya baru seperti dinubuatkan Soekarno; nekolim. 
> > >
> > > Malah, sebutan "bangsat munafik" itu sekarang perlu ditambah 
> > > dengan "bodoh" karena mereka memakai cara-cara fasis (yang 
> > > haram menurut mereka) untuk menertibkan dunia maya. Padahal, 
> > > internet adalah sebuah dunia baru bagi umat manusia. Dunia 
> > > yang menjanjikan kebebasan alternatif dari dunia nyata yang 
> > > keadaannya terus memburuk di tangan neocon.
> > > 
> > > Dengan masuknya fasisme ke dunia maya jelas para munafik itu 
> > > memperlakukan dunia maya bak tribal conservation seperti 
> > > ketika mereka menyerbu tanah Indian tempohari. Atau, lebih 
> > > sopan lagi, sebagai penjara. Dan para fasis bodoh itu mengangkat 
> > > dirinya menjadi sipir dengan tugas mencurigai seluruh penghuni 
> > > di sana. Meronda facebook, tweeter, email, bahkan telepon / sms 
> > > dari penghuni dunia maya di Eropa. 
> > > 
> > > Alasan yang dilempar tentu saja dipilih yang enak dikunyah 
> > > publik Eropa. Yaitu, mencegah teroris berkomunikasi lewat 
> > > internet. 
> > > Atau sekurangnya mencegah penyebaran anarki seperti yang terjadi 
> > > dalam Arab Spring. 
> > >
> > > Masalahnya, ini adalah kebodohan di era internet. Dengan meronda 
> > > internet berarti mereka terang-terangan meludahi HAM rakyat 
> > > Eropa. Dari sisi keamanan pun ini langkah yang amat bodoh. 
> > > Karena, apa boleh buat, ini sama saja meminta teroris & pelaku 
> > > kejahatan untuk berkomunikasi lewat cara lain. Sangat tidak 
> > > berperikemanusiaan memperlakukan dunia maya sebagai penjara yang 
> > > penghuninya harus dicurigai. 
> > > 
> > > Itu pertama. 
> > > 
> > > Masalah kedua, fasisme berharga 600 juta euro ini didanai oleh 
> > > para "tahanan" sendiri. Diambil dari pajak mereka sambil 
> > > melakukan pengetatan di berbagai sektor termasuk pengurangan 
> > > pegawai (gaji) dan tunjangan pensiun. 
> > >
> > > Ketiga, proyek keamanan serupa juga pernah dilakukan beberapa 
> > > tahun lalu dengan meraup dana masyarakat sebesar 1,5 milyar euro. 
> > > Waktu itu, katanya, untuk memperkuat polisi perbatasan (khususnya 
> > > dengan Eropa Timur, eks Soviet) dan membangun jaringan data 
> > > Europol. Keamanan, itulah jualan mereka kepada rakyat Eropa yang 
> > > dipaksa membeli dengan membayar pajak lebih tinggi. 
> > > 
> > > Tetapi ketika orang mempertanyakan angka kejahatan yang tidak 
> > > kunjung berkurang sementara kenyamanan hidupnya semakin 
> > > terpangkas lewat pajak, jajaran pemerintah Eropa pura-pura sibuk 
> > > jogging.. Bagusnya, atau cilakanya buat pemerintahan fasis Eropa, 
> > > seekor kucing tiba-tiba melompat keluar dari karung. Sewaktu 
> > > dikejar dan tertangkap, si kucing mengaku bahwa sebagian dari 
> > > harga dirinya yang 1,5 milyar euro mengalir ke Olimpiade London 
> > > 2012. Belum lagi yang dikorup para tukang jogging itu. Jelas & 
> > > gamblang keamanan yang dijual hanyalah karung bodol. Buktinya, si 
> > > kucing pun bisa melompat ke luar.. 
> > > 
> > > Lalu, apa pula artinya 400 ribu euro (dari 600 juta) yang 
> > > mengalir ke kerajaan yang di Indonesia dikenal pernah bangkrut 
> > > oleh korupsi? 
> > > 
> > > Boleh jadi kali ini tidak ada lagi kucing yang melompat karena 
> > > yang mereka jual cuma karung semata. Karung untuk membekuk rakyat 
> > > yang mereka curigai. 
> > >
> > > Jadi geli, barusan sempat baca Kompas Minggu halaman 23. Seorang 
> > > Prancis menulis betapa bangganya dia ikut demo ini-itu sampai 
> > > ditangkap, diborgol, dan dipenjara polisi pemerintahan De Gaulle. 
> > > Dia bangga karena aksi demo itu berpihak kepada rakyat, dan 
> > > ditangkap polisi membuat dia merasa mewakili rakyat. Tetapi 
> > > melihat situasi dunia sekarang - yang menurut saya dikuasai 
> > > pemerintahan Kanan - si Prancis tidak percaya lagi bahwa rakyat 
> > > masih ada. 
> > > 
> > > Separuhnya saya setuju. Di bawah sistem kekuasaan Kanan, rakyat 
> > > dibagi ke dalam kelas-kelas. Bukan rahasia lagi, pemerintah 
> > > sebagai bagian dari kelas atas membatasi ruang agar tidak penuh 
> > > sesak. 
> > > Sementara, kelas menengah harus terus diperbanyak untuk dijadikan 
> > > sapi perahan. Adapun kelas bawah tetap diperlukan untuk menelan 
> > > janji-janji semasa musim kampanye. 
> > > 
> > > Ya, orang banyak hanyalah komoditas politik. Dibuat seperti 
> > > berkelas-kelas padahal semua dipukulrata sebagai alas kaki 
> > > kekuasaan. Karena itu, si Prancis harus percaya bahwa rakyat 
> > > sedunia perlu bersatu mengganyang pemerintahan Kanan di negara 
> > > masing-masing. Bersihkan dunia dari mereka yang anti-rakyat. 
> > > 
> > > Coba bayangkan, kurang biadab bagaimana lagi, rakyat di Eropa 
> > > sekarang cuma dianggap tahanan yang patut dicurigai. Tentu saja 
> > > cuma orang tolol yang menyangka keadaan ini sebagai aduhai mewah 
> > > karena tergila-gila hidup secara prodeo. 
> > > 
> > > --- "ajeg" <ajegilelu@> wrote:
> > > 
> > > > Setelah tertunda pekan kemarin, akhirnya buka puasa bersama 
> > > > orang kantor terlaksana hari ini. 
> > > > 
> > > > Sebenarnya setiap puasa kami selalu menyelenggarakan acara 
> > > > berbuka bagi siapa saja yang berkenan mencicipi takjil ala 
> > > > kadarnya hasil olahan mbok yus, komandan dapur di rumah yang 
> > > > kelebihan energi untuk menggoyang lidah & menentramkan perut 
> > > > orang banyak. 
> > > > 
> > > > Ya, lidah & perut siapa saja. Bukan cuma anak-anak kantor tapi 
> > > > juga mereka yang kemaghriban di jalan dan kebetulan lewat di 
> > > > depan kantor. Puasa atau tidak, Islam maupun bukan (seperti 
> > > > beberapa satpam), silakan membasahi pencernaan dengan air 
> > > > segar, serta takjil yang disediakan di meja depan gerbang. 
> > > > Tentu saja menu di luar dan di dalam kantor 100% sama. Itu 
> > > > sebabnya, acara maghrib harian itu lebih pas disebut sama-sama 
> > > > berbuka. 
> > > > 
> > > > Sedangkan buka bersama yang dimaksud di sini, menu sedikit 
> > > > berbeda. Ada makan malam yang sedikit berat di dalam kantor. 
> > > > Maklum, ma'e sebagai yang punya hajat mengundang komisaris, 
> > > > klien, rekanan, serta anak yatim dari panti di sekitar yang 
> > > > setiap tahun diundang bergiliran. Dia tahu tidak semua undangan 
> > > > itu cukup berbuka hanya dengan diganjal takjil. Jadi, untuk 
> > > > buka bersama selalu ada karbohidrat yang lumayan dari keluarga 
> > > > berasnasi, lontong, beserta jajarannya. 
> > > > 
> > > > Memang, jalannya acara buka bersama ini jadi menyerupai kenduri
> > > > kecil dengan tema wisata kuliner. Sebab, aneka penganan yang 
> > > > langka di hari biasa macam klepon, lemang tapai, sampai ongol-
> > > > ongol, pada bulan puasa seolah menemukan momennya untuk menyapa 
> > > > penggemar. Begitu juga seruputan seperti setup jambu, bajigur, 
> > > > sampai ronde jahe, yang ternyata cocok dengan udara sexy 
> > > > sehabis hujan tadi. 
> > > > 
> > > > Semuanya hidangan itu bertambah sedap ketika dinikmati dalam 
> > > > suasana gembira. Suasana yang terlarang untuk dicampur dengan 
> > > > obrolan bisnis. Ini murni silaturahmi antarmanusia. Bincang 
> > > > sapa seputar hal-hal menyenangkan selama puasa atau malah 
> > > > sepanjang hidup. Lebih menggembirakan lagi adalah kehadiran 
> > > > seorang awak kami, sebut saja jeni, yang baru pulang mengemban 
> > > > tugas mengunyah Eropa. 
> > > > 
> > > > Setelah berbaur sejenak dengan para tetamu, silaturahmi dengan 
> > > > jen berlanjut di taman belakang dekat pantry. Sulit rupanya 
> > > > bagi dia untuk menahan keinginan ngemil jajanan pasar sembari 
> > > > bicara bisnis, hahaha... 
> > > > 
> > > > Setengah cangkir sekoteng dihabiskannya untuk roundup situasi 
> > > > di Eropa Barat yang menurut dia tanpa malu mengikuti jejak AS 
> > > > untuk memata-matai warganya sendiri. Eropa, katanya, sudah siap 
> > > > menghamburkan 600 juta euro untuk sebuah proyek raksasa berkode 
> > > > "Clean It". 
> > > > 
> > > > Sisa sekoteng yang separuhnya lagi bersih tandas sepanjang 
> > > > ceriwisnya mengurai angka dari proyek Clean It. Terutama 
> > > > tentang kengototan Belanda untuk ambil peran sebagai pimpro 
> > > > dengan harga lebih-kurang 400 ribu euro! Konon itu lantaran 
> > > > Belanda mengaku cuma merekalah yang bisa merangkul The Hague 
> > > > sebagai tim, ulang: sebagai 'tim' Clean It. 
> > > > 
> > > > Perlu 2-3 kali menguji kuping bagus ini untuk memastikan tidak 
> > > > salah tangkap cerita jen. Cewek indo itu pun mengangkat dua 
> > > > jarinya sambil menyedot rokok putih. Dia bersumpah bahwa betul 
> > > > Belanda menginginkan The Hague menjadi bagian dari proyek Clean 
> > > > It, bukan sekedar counterpart.. 
> > > > 
> > > > Dari mana kamu dapat kata 'tim' itu say? "Hatur nuhuuun..." 
> > > > kata jen mengedipkan mata pada Asep ob yang mengantarkan 
> > > > sepiring kue tradisional. "Sami-samiii..." jawab Asep nu kasep 
> > > > tak kalah gesit dengan kedipannya juga. Nyaris tidak ada 
> > > > batasan status yang menyekat kedua anak manusia itu. 
> > > > 
> > > > Kembali ke pertanyaan tadi, jen menghembus asap tipis dari 
> > > > bibir tipisnya. Tangannya meraih sesuatu dari dompet, 
> > > > menjepitnya dengan dua jari lalu menyorongnya di atas meja 
> > > > dengan telunjuknya yang runcing. Sebuah kartu nama, dengan logo 
> > > > singa jingkrak di atas nama si sontoloyo, But Klaasen... Lalu, 
> > > > selembar foto disorong dengan telunjuk itu lagi. Isinya, adegan 
> > > > jen bersalaman akrab dengan si sontoloyo! 
> > > > 
> > > > Wah, kalau begitu cukup dululah obrolan bisnis malam ini. 
> > > > Simpan cerita detilnya untuk besok. Dua lembar bukti di tangan 
> > > > ini sudah menjanjikan detil berikutnya bakal seru. Jelas, ini 
> > > > borok Belanda paling fresh! jen membunuh rokoknya di dalam 
> > > > asbak lalu pamit ke dalam menemui ma'e. Tentu. Selalu ada bonus 
> > > > ekstra untuk informasi A1. Terlebih yang didapat dari jarak 
> > > > sedekat ini dengan sumber. 
> > > > 
> > > > Masih senyum-senyum di meja pantry. Samasekali tidak menyangka 
> > > > informasi kakap ini didapat langsung dari si sontoloyo! 
> > > > Terkemas rapi dalam kepala jen kemudian diselundupkannya keluar 
> > > > Eropa. Pikir-pikir sudah saatnya nih pensiun dan menyerahkan 
> > > > tongkat estafet ke angkatan jen dkk, hehe.. 
> > > > 
> > > > Dari informasi awal ini bisa disimpulkan sementara bahwa 
> > > > pemerintahan Barat memang bangsat munafik. Siapapun yang waras 
> > > > pasti setuju terorisme harus dilawan, dibersihkan. Tetapi kalau 
> > > > pembersihannya dilakukan dengan memata-matai warga sendiri ya 
> > > > jelas bangsat-bangsat Barat itu bukan cuma ganti menjadi 
> > > > teroris bagi warganya tapi juga menunjukkan bahwa mereka memang 
> > > > anti-HAM. Memata-matai rakyat jelas pelanggaran atas HAM 
> > > > rakyat. Terlebih lagi pelanggaran itu mau dibumper dengan 
> > > > Mahkamah Internasional.. 
> > > > 
> > > > Sejenak pikiran melayang ke dalam negeri. Di Indonesia sini 
> > > > siapa kira-kira antek Barat yang sepaham dengan brutalisme 
> > > > legal seperti ini? Banyak. Antara lain lahirnya beberapa undang-
> > > > undang keamanan negara bikinan DPR. Atau, lihat juga kelompok 
> > > > yang getol mengusulkan pemberian wewenang kepada KPK & Kominfo 
> > > > untuk menyadap telepon & mengawasi email. Ini lebih gawat dari 
> > > > "pembinaan teritorial" era Orde Baru. 
> > > > 
> > > > Tidak salah analisis yang menyebut pemerintahan Kanan di muka 
> > > > bumi adalah perwujudan setan dalam menindas rakyat. Bukan 
> > > > mustahil 10-20 tahun ke depan sejarah kebangkitan rakyat 
> > > > seperti di Prancis, Rusia, Cina, dan Indonesia, akan berulang. 
> > > > Hanya saja dalam gerakan yang lebih masif & serempak, rakyat 
> > > > sedunia bersatu mengganyang pemerintahan di negara masing-
> > > > masing. 
> > > > 
> > > > Clean it! Kata si sontoloyo sambil menyebar tudingan ke 
> > > > rakyat Eropa. 
> > > > 
> > > > Ya, kenapa tidak. Ayo bersihkan pemerintahan di dunia dari 
> > > > kaki-tangan kegelapan! Kata kita.
> > >
> > > 
> >  
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke