FPI melarang muslimin mengucapkan selamat hari natal, karena katanya tanggal 
kelahiran Yesus bukan hari Natal.  Menurut FPI, Islam menghormati Jesus, bahkan 
Yesus beragama Kristen sebelum turunnya wahyu yaitu sebelum Muhammad menjadi 
nabi.  Umat Kristen sekarang justru menista Bible, menista Yesus yang 
dikatakannya anak Allah, oleh karena itu FPI sebagai pembela Yesus mengancam 
akan mensweeping gereja2 dan membakarnya dimalaman Natal nanti.

Semua gereja2 ketakutan, minta perlindungan polisi cuma dijanjikan perlindungan 
yang sama bagi semua warganegara tidak ada kekecualian, kalo ada gereja yang 
dibakar, maka polisi akan mengelak tanggung jawab dengan alasan, jumlah pelaku 
melebihi jumlah polisi sehingga kami tidak berdaya.

Keadaan ini bukan situasi yang kebetulan melainkan memang direkayasa sejak jauh 
hari, FPI mengancam gereja, sebaliknya Gus Dur menawarkan pengamanannya, tentu 
dengan biaya yang tidak murah.  Gus Dur mengundang rapat gereja2 dan menawarkan 
pengamanan Ansor yang katanya biayanya lebih murah dengan jaminan pasti aman, 
sedangkan polisi tidak akan bisa menjamin pasti aman.  Masakah Gereja bisa 
lebih percaya kepada Ansor daripada kepada Polisi.... lucu bukan???  Ini semua 
cuma dagelan dari Gus Dur, karena biarpun se-olah2 FPI dan Ansor dua organisasi 
yang berbeda, tapi kalo sweeping bakar2an dan  pengamanan gereja orang2 
pelakunya sama itu2 juga cuma memakai bendera organisasi yang berbeda.

http://news.detik.com/read/2011/12/23/011309/1798096/10/banser-siap-bantu-amankan-perayaan-natal


Sebenarnya hal begini wajar2 saja dalam persaingan mencari nafkah, namun 
cara2nya berbohong, mencatut nama agamanya sendiri sambil menistakan agama 
lainnya.  Gus Dur akhirnya mati kekenyangan.  Said Aqil juga menista Natalan 
sehingga bertentangan dengan Gus Dur, tapi juga cuma pura2 saja, istilahnya 
adalah "strategi politik Islamiah".

Ketua FPI Habib Ruzaq, marah besar karena dia yang mengeluarkan ancaman, tapi 
Gus Dur yang menimba rezekinya mendapatkan dana pengamanan dari gereja2.  
Keesokan harinya, Habib Ruzaq ini juga mengumumkan bahwa FPI bersedia menjadi 
pengaman semua gereja2 di Indonesia.  Maksudnya sebagai pembakar gereja FPI 
tentunya lebih kuat dan lebih dipercaya bisa mengamankan gereja daripada 
organisasi yang lainnya.  Disini betul2 lucu, dia yang mengancam tapi dia juga 
yang minta jadi pengaman-nya.  Ini saya namakan politik Maling vs Polisi, yaitu 
maling dilepas, kalo ada laporan kemalingan maka si maling ditangkap dulu, 
sudah dapat uang jasa berhasil nangkap malingnya, oleh polisi malingnya dilepas 
lagi agar nyolong ditempat lain.

http://us.nasional.news.viva.co.id/news/read/195633-fpi-ikut-amankan-malam-natal


Said Aqil bilang FPI tak sesuai ajaran Islam, dia juga bilang Ahmadiah tidak 
sesuai ajaran Islam.  Keduanya tidak seuai ajaran Islam, tapi Ahmadiah dilarang 
mengaku Islam, sedangkan FPI tetap boleh mengaku Islam.  Ahmadiah dikatakan 
menista Islam halal dibantai, dijarah dan dibakar mesjidnya, tapi FPI malah 
ngebantai dan tidak dituduh sebagai penista Islam tapi malah diakui sebagai 
pembela Islam.

http://sabilarosyad.com/10829/mentri-agama-tolak-bubarkan-fpi-said-agil-dukung-pembubaran/


Jadi Said Aqil berbohong, dia cuma basa basi saja mengatakan FPI tak sesuai 
ajaran Islam karena telah menjadi sasaran kemarahan dan kebencian masyarakat 
Kendal.

Said Aqil bisa dibuktikan berbohong dari perbedaan sikap terhadap FPI dan 
Ahmadiah yang sama2 dianggapnya tidak sesuai ajaran Islam.

> Asmara Hash <hash021@...> wrote:
> Sebaiknya Indonesia ini jadi
> negara Islam saja daripada malu-
> malu dan repot-repot berargumen
> gini-gitu dan kelihatan bohongnya,
> mending bersifat ksatria saja
> agama resmi negara. Sehingga
> Indonesia menjadi aman damai dan
> sejahtera lahir batin....!!!

Sebagai ulama bajakan aseli Arab, Said Aqil paham bahwa berbohong harus 
dibuktikan dengan kesaksian 4 orang, sedangkan Said Aqil berbohong hanya bisa 
dibuktikan dengan reasoning secara rasional.  Kebetulan di AlQuran dan ajaran 
Islam tidak dikenal dan tidak diajarkan reasoning dan rasionalitas bisa 
digunakan juga sebagai kesaksian.

Memang, Amerika dari dulu juga sudah mendorong Indonesia untuk menjadi negara 
Islam dengan membiayai partai2 Islam untuk membunuh Sukarno yang menentang 
Syariah Islam.

Masalahnya pendiri RI adalah Sukarno sehingga rakyat banyak menolak Syariah 
Islam untuk menggantikan Pancasila.  Jadi enggak gampang menjorokin RI menjadi 
negara Syariah Islam karena ditentang oleh 90% rakyatnya.  Buktinya, hasil 
pengumpulan suara pada setiap pemilu hanya kurang dari 10% suara yang 
didapatkan oleh partai2 pengusung Syariah Islam.

Rakyat Indonesia yang beragama Islam tentunya wajar memahami bahwa ajaran Islam 
tidak membawa kedamaian malah dipastikan perpecahan, terbukti sesama Islam pun 
sudah saling bantai meskipun belum dinyatakan negara Syariah Islam.

Jiwa ksatria memang diperlukan oleh semua budaya dari semua bangsa, seperti 
halnya Jepang mendidik jiwa Bushido, budaya Jawa Honocoroko mendidik orang2 
Jawa untuk berjiwa ksatria sampai mati, budaya Cina yang terkenal dengan 
Kungfu-nya juga menekankan pentingnya jiwa ksatria, jiwa wushu dll.

Sayang seribu sayang, nabi Muhammad cuma pedagang tidak pernah mengenal jiwa 
ksatria, juga Allah tidak mengajarkan jiwa ksatria, melainkan mengajarkan 
alTaqya yaitu lawan dari arti kata "ksatria".  Dalam AlTaqya, muslimin 
diajarkan bahwa apabila lawan lebih kuat, maka jangan dilawan dari depan, pura2 
berteman, bila lawan lengah maka tebaslah lehernya dari belakang.  Tapi kalo 
lawannya lebih lemah dari muslimin, maka tidak perlu buang waktu ber-pura2, 
langsung tebas saja batang lehernya dari depan atau dari samping atau lagi 
tidur sekalipun.  Ini bukan ajaran Ksatria, tapi ajaran pengecut, ajaran 
kualat, ajaran rendah etika dan renda moral.

Jadi berbahaya kalo Indonesia menjadi negara Syariah Islam, bahkan muslimin 
sendiri takut dan menolak Syariah Islam, terutama umat Ahmadiah dan umat Syiah 
biarpun sama2 Islamnya mereka menolak menjadi negara Syariah Islam karena 
mereka tidak terlindungi.

Ny. Muslim binti Muskitawati.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke