Aku paling tidak suka membaca cerita2 dongeng karena semuanya memang cuma 
cerita anak2, bukanlah cerita sebenarnya, melainkan mempermudah mengajarkan 
nilai2 etika moral kepada anak2.  Katimbang melarang seseorang mencuri lebih 
baik diceritakan bagaimana seorang petani miskin yang mengumpulkan duit hingga 
hari tuanya, kemudian uangnya dicuri tetangga.

Cerita disusun sedemikian rupa sehingga seperti sungguhan, sehingga bisa 
melekat dihati sanubari pendengarnya yang akan tertanam dalam perasaan 
pendengarnya bagaimana kasihan sipetani yang bekerja berat seumur hidupnya 
akhirnya hasil tabungannya dicuri.  Siapapun yang mendengarnya diharapkan tidak 
akan mencuri kalo bisa ikut merasakan atau membayangkan bagaimana menderitanya 
si petani tersebut.

Jadi dongeng2 agama itupun bukanlah sebenarnya terjadi tapi bisa terjadi.  
Nama2 dalam dongeng bisa apa saja, bisa nama siapa saja, tidak harus satu nama, 
yang penting bukan namanya tapi identitasnya.  Demikianlah, apakah mau 
dinamakan Tuhan, Allah, Dewa Brahma, Dewi Quan Ying, atau Dewi Sri, semuanya 
sama saja yaitu sama2 pelindung umat manusia, penyelamat umat manusia dan sama2 
maha pengasih dan penyayang.  Sedangkan apabila ada yang tidak sama, maka yang 
tidak sama itu adalah tambahannya untuk disesuaikan oleh si pencerita nabi2 
dengan kondisi dan keadaan lingkungan hidupnya masing2.

Jadi dalam hidupku ini sewaktu anak2 paling banyak membaca cerita dewa dewi 
Hindu, dan Yunani Kuno, tapi iseng2 aku menyaksikan filem Youtube dongeng Cina 
kuno tentang Siluman Ular Putih atau White Snake Legend:

http://www.youtube.com/watch?v=30NJ_o1DRS8


Latar belakang dongeng ini berasal dari agama Buddha aliran di Cina yang beda 
dari ajaran Buddha umumnya, tapi jadi sangat menarik apabila anda memahami dulu 
kepercayaan kuno ini. Bahwa manusia kalo banyak dosanya setelah mati akan 
kembali reinkarnasi kembali jadi manusia atau jadi binatang, barulah setelah 
berulangkali reinkarnasi dan dosanya bisa hapus apabila dalam reinkarnasinya 
itu bisa menebus dosa2nya dimasa lalu dengan perbuatan2 baik yang antara lain 
adalah selalu membalas budi, dan menanam budi tanpa mengharapkan balasan.  Ada 
kalanya manusia terlalu banyak dosanya malah menjadi ular dalam reinkarnasinya 
sehingga selama menjadi ular dia tidak bisa menebus dosa2nya, dan untuk menebus 
dosa2nya si ular itu harus menjadi manusia dulu dengan bertapa ratusan tahun 
atau bahkan ribuan tahun.  Setelah itu sang ular baru bisa menjadi manusia 
kembali tapi merupakan siluman yang ditakuti dan dibenci manusia didunia ini.

Konon dahulu kala ada siluman ular putih yang ditangkap seorang pendeta untuk 
diambil racunnya untuk dijadikan obat.  Tapi tanpa sengaja ular putih ini 
berhasil diselamatkan oleh seorang anak kecil pengangon sapi.  Setelah si ular 
putih ini bertapa 1700 tahun, ia berhasil menjelma menjadi manusia sebagai 
seorang wanita yang sangat cantik Bao Zusen.  Namun wanita ini ingin 
meninggalkan dunia fana yang artinya tidak lagi berinkarnasi karena sudah 
penuhi semua kebajikannya.

Begitulah Bao Zusen yang sudah berhasil menjadi wanita cantik ini menyembah 
Dewi Guan Ying (bisa disamakan dengan Allah), memohon agar bisa meninggalkan 
dunia fana ini.  Tapi Dewi Guan Ying memberitahu Bao Zusen bahwa dia masih 
punya satu hutang lagi yang harus ditebusnya dengan kebajikan yaitu kepada anak 
penggembala kerbau yang pernah menyelamatkannya dulu 1700 tahun yang lampau.  
Bao Zusen bertekad menemukan penggembala ini untuk menolong nya atau mencari 
jalan bisa membalas budinya.  Setelah bersusah payah menemukan penggembala tsb, 
akhirnya berhasil ditemukan dan namanya Xu Han Wen seorang pembantu tabib yatim 
yang miskin, tapi mempunyai kakak perempuan yang menjadi isteri seorang kepala 
pengamanan kota kecil.

Bao Zusen bertekad menolong Han Wen dengan menikahinya.  Dalam keterkaitannya 
dengan situasi Xu Han Wen inilah Bao Zusen berusaha membahagiakan suaminya 
dengan segala kemampuan kesaktian yang didapatkannya dari pertapaannya selama 
1700 tahun itu.

Jadi, focus ceritanya berkisar pada Xu Han Wen yang miskin yang ber-cita2 ingin 
menjadi tabib tapi tidak punya uang sehingga harus bekerja sebagai pembantu 
tabib tapi kemudian dihadapkan dengan kenyataan iparnya yang menjadi kepala 
keamanan yang hidupnya tidak pernah bisa nyaman karena ditekan oleh atasannya 
pejabat2 korup.

Jadi dalam serial cerita opera TV Siluman Ular Putih ini digambarkan bagaimana 
kesaktian siluman pun ternyata bisa kalah atau dikalahkan oleh para koruptor 
dengan segala akal, kelicikan, fitnah dan adu domba.  Siluman diadu domba 
dengan siluman juga, pejabat diadu domba dengan pejabat juga, yang jujur diadu 
domba dengan yang tidak jujur. Yang kuat diadu domba dengan yang lebih kuat, 
semuanya tidak ada yang menang, tapi juga tidak ada yang kalah, hasil adu domba 
ini hanyalah menghasilkan penderitaan semua pihak, tidak ada yang bisa 
disalahkan atau dibenarkan, bahkan Dewi Guan Ying sebagai figur Tuhan sekalipun 
hanya bisa memberi nasihat saja dan tidak ikut campur secara langsung.

Jadi kira2 disini pesan2 yang ingin disampaikan adalah, bahwa jahat dan baik 
tidak bisa saling menghilangkan, tidak bisa saling memusnahkan, satu tidak bisa 
lebih menang dari yang lain, dan berusaha memenangkan hanya menambah bencana 
dan penderitaan.  Satu2nya jalan keluar yang benar bukanlah kebenaran itu 
sendiri melainkan bagaimana bisa saling memberi tempat untuk kebenaran orang 
lain, memberi tempat untuk kebahagiaan orang lain dan jangan memonopoli 
kebenaran atau kebahagiaan itu untuk diri sendiri, untuk keluarga sendiri, 
untuk umatnya sendiri, atau untuk agamanya sendiri.

Ini merupakan pesan moral yang dalam sekali bagi pemirsa-nya, karena Bao Zusen 
yang ingin mengabdi maupun mengorbankan apa saja atas perintah Tuhannya, 
ternyata tidak mungkin bisa berhasil kalo tidak diberi kesempatan.  Yang 
memberi kesempatan itu bukan cuma Tuhannya, tapi juga lawan2nya.  Dan 
kesempatan itu adalah waktu yang ada batas2 permulaan dan batas2 akhirnya.  
Dalam mengejar batas2 waktu inilah semua komponen2 jahat, baik, kaya, miskin, 
kuat, lemah dll harus berkompromi agar semua bisa mendapatkan bagiannya masing2.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke