Seharusnya allokasi dana APBN untuk pendidikan akan menghasilkan peningkatan pajak, mengurangi pengangguran, dan memperluas kegiatan wiraswasta, tapi nyatanya, hasil pendidikan cuma menghasilkan pengangguran yang tidak punya potensi membuka lapangan pekerjaan karena keahliannya cuma baca alQuran, shalat 5 waktu, khotbah, dan berdakwah untuk menciptakan lebih banyak terorist jihad. Kesemuanya ini bukanlah mengembangkan ekonomi RI melainkan menghancurkan ekonomi RI serta menghancurkan pendidikan itu sendiri.
Sebagai ilustrasi, silahkan tanyakan ke PDK, guru2 yang belum diangkat, yang honorer dan guru2 yang rajin berdemo menuntut pengangkatan itu keahliannya mengajarkan apa ??? Semuanya adalah guru agama Islam yang tidak pantas dinamakan sebagai "guru". Guru Agama Islam tidak harusnya digaji PDK tapi harus dibayar oleh masing2 orang tua, karena bukan tugas pemerintah untuk mendidik seseorang mencapai atau meraih sorga, biarlah kalo ingin kesorga pakailah biaya sendiri bukan uang pajak rakyat yang pluralistik. > "Bukan Pedanda" <bukan.pedanda@...> wrote: > Madrasah, pesantren dan IAIN itu > betul-betul mubazir..Yang diajarkan > disana terutama bualan, kibulan dan > omong kosong orang Arab primitif. > Dan setelah tammat nggak banyak > lowongan kerja. Yang lebih parah, Madrasah, Pesantren dan IAIN yang tersebar diseluruh Indonesia semuanya dibiayai pemerintah dari uang pajak rakyat, mulai dari mendirikan gedungnya hingga perawatan dan menggaji guru2nya. Yang paling tidak adil, adalah, 85% uang pajak yang dikumpulkan pemerintah RI berasal dari non-Muslim. Ada Hadistnya yang menyatakan bahwa pemerintah dilarang menarik pajak kepada muslimin karena mereka sudah bayar zakat. Padahal uang zakat tidak masuk ke kas pemerintah tidak sesen pun. Lebih dari pada itu, Hadist-nya pun melarang muslimin dan wajib menolak untuk membayar uang pajak kepada pemerintah, apalagi bukan pemerintahan Syariah. Namun Hadist yang melarang muslimin membayar pajak tidak pernah bahkan dilarang untuk diajarkan di Indonesia karena pemerintah RI tetap bertekad secara bertahap untuk menarik pajak dari kaum muslimin yang dalam hal ini dibantu melalui Departemen Agama maupun MUI. Hingga kini masih sangat sedikit kesadaran muslimin untuk membayar pajak kepada pemerintah, mereka lebih menyadari pentingnya membayar pajak kepada preman seperti FPI maupun RT/RW. Jadi 85% uang pajak dari non-muslimin inilah yang digunakan untuk mendirikan Madrasah, pesantren dan IAIN, sedangkan 15% uang pajak sisanya yang diterima pemerintah berasal dari perusahaan2 asing dan juga konglomerat Islam seperti Suharto, Abu Bakri Rizal, dll. Bahkan uang haji yang begitu banyak pun tidak dimasukkan ke kas negara melainkan ke organisasi2 dan yayasan2 Islam dan juga masuk kantong pejabat2 yang korup. Puluhan ribu mahasiswa2 Indonesia dikirim untuk mempelajari alQuran di Al-Azhar Cairo, di Baghdad, di Pakistant, dan di Amerika, semuanya memakai uang pajak negara serta beasiswa2 dari Inggris (Oxford, Colombo plan) dan Amerika (Ford Foundation dan USAID), jadi betul2 mubazir. Tapi memang telah berulang kali dicoba untuk menggunakan dana beasiswa dari negara2 Barat ini mengirimkan mahasiswa2 Indonesia belajar kedokteran, engineering, dan lain2nya, tapi tidak satupun yang berhasil lulus. Sedangkan mahasiswa2 Indonesia yang berhasil 100% menggunakan biayanya sendiri atau mendapatkan beasiswa bukan dari pemerintah RI. Ny. Muslim binti Muskitawati. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/