Jawabannya belum kenak ngapa kalau bikin IAIN dikecam mubazir tapi Amerika yg 
juga bikin sekolahan Islamology hingga tingkat Doktor rapopo.

Paulus anak wedus.

--- In proletar@yahoogroups.com, Muskitawati <muskitawati@...> wrote:
>
> Study Islam di Amerika adalah yang terbesar, terlengkap, termodern dan paling 
> mendalam pengetahuannya, karena tidak mencakup hanya mempelajari satu aliran 
> Islam saja tapi semua aliran2 Islam yang saling bertentangan yang justru 
> dilarang di negara2 Islam itu sendiri.  Oleh karena itu gelar S3 bidang agama 
> Islam di Indonesia sangat jarang2 sekali, kalo ada akan segera diangkat jadi 
> Menteri agama dikarenakan pengetahuannya paling luas, mendalam dan modern 
> yang mampu memajukan umat Islam di Indonesia.  Tapi sayang, jarang yang mampu 
> menembus test masuk study Islam di Amerika ini, kalopun pernah ada mereka itu 
> sudah pensiun.  Memang mulanya banyak mahasiswa RI yang sekarang ikut study 
> Islam di Universitas2 Amerika, tapi dalam beberapa tahun kemudian dinyatakan 
> gagal, drop-out tapi enggak mau pulang, mereka berusaha mengalihkan dana 
> pinjaman atau beasiswanya untuk pindah ke Al-Azhar di Cairo mengejar gelar 
> dari sana, yang penting beasiswanya jangan mubazir.
> 
> > "Tawangalun" <tawangalun@> wrote:
> > La ngapa kok Amerika malah ikut2-an
> > mubazir membikin sekolahan doktor
> > untuk Islamology, dulu malah dimilis
> > Apakabar dulu ada dosennya yg anggota
> > milis bernama Anis Mata. Dr.Nurcholis
> > Madjid itu dari Chicago lo doktornya.
> > Tapi kalau saya nyekolahkan ke LN itu
> > yo ke Saudy saja biar tdk tererosi.
> > La anak saya yg ke-3 di Dahran
> > sekarang dapat beasiswa S-2, lumayan
> > kan nanti English bisa Arabic bisa.
> 
> Amerika enggak bisa disalahkan, karena negaranya punya kepentingan politik 
> sama seperti semua negara didunia memiliki kepentingan politik dalam membela, 
> memajukan, dan mempertahankan negaranya.
> 
> Tapi Amerika tidak memerintahkan bahwa beasiswa yang diberikannya itu harus 
> untuk sekolah agama Islam saja, tapi terbuka, setiap mahasiswa berhak memilih 
> jurusan yang diingininya.  Cuma kalo mau sekolah kedokteran tapi test2 
> masuknya enggak pernah bisa lulus ber-tahun2, daripada beasiswanya mubazir 
> para mahasiswa RI kiriman pemerintah ini mengganti jurusan yang gampang2 
> lulusnya yaitu study agama Islam yang modalnya cuma hafalan saja.
> 
> Beda dengan Cina, Korea, Thailand dan lain2nya, mereka menggunakan beasiswa 
> yang diberikan Amerika, Inggris, Australia atau Jerman untuk mahasiswa2nya 
> mengejar bidang teknologi tidak ada yang mengejar jurusan agama Islam atau 
> Yahudi, seperti umumnya orang2 Indonesia.
> 
> Segelintir mahasiswa Indonesia yang dikirim pemerintah ada juga yang 
> mengambil jurusan Public Administration, Planning, maupun Social Politics, 
> namun mereka yang dikirim sudah tua2 menjelang pensiun.  Pengiriman mereka 
> itu bukan didasari atas prestasi otaknya melainkan atas prestasi lama 
> kerjanya, pengabdiannya, dan koneksi atasannya sehingga lulusannya meskipun 
> dapat gelar S2 atau S3 hanyalah simbolisme saja tidak mampu bekerja atau 
> menciptakan hal2 yang baru.
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke