Enggaklah. Mana ada yang berani meragukan kemampuan habe. 
Bisa-bisa kena kutuk jadi botol bir dalam tas kresek. 

Itu kan gua cuma liat-liat album poto kuno tentang pemuda 
yang bercita-cita naik haji walau juga bangga punya kebiasaan 
sa'i antara hemat & irit......

Terus terang aja gua nyayangin kalo, kalo nih, setelah dompet 
susah dilipet trus cita-cita dilupain. Apa nggak kasian sama itu 
pemuda yang dulu memupuk cita-cita secara sumringah. Atau, biarin 
aja dia kerepotan nekuk dompet selagi rejeki nggak brenti nomplok 
dari rupiah yang terus keok? 

Maklum dah, posisi gua yang dikatain "perlu curiga" (padahal cuman 
ngunjukin album poto doang..) barangkali lantaran terlanjur hobi 
liat orang yang ngos-ngosan puas cita-citanya kesampaian. Cita-cita 
apa pun. Apalagi yang pake diniatin. Yang gua yakin modal nyali tu 
orang pasti lebih gede & bulet dari gabungan Rambo + Tarzan + FPI 
untuk dapetin yang dia mau. 

Dalam hal ini, menurut gua sih, kemauan yang benjut kejedot kerangka 
ibadah dengan tradisi sesenggukan dll yang lu sebel-sebel itu nggak 
punya teori apa-apa. Sebab, teorinya lu boleh nggak sesenggukan dll 
yang lu sebel-sebel itu kok. Santai aja biar nggak ngejendol. 

Puasin aja dengan cerdas & tangkas spirit yang kehausan nginjek 
garis finish dari apa yang dicita-citakan dengan niat. Beres. 
Nggak perlu terteror pemewek di sekitar yang barangkali memang 
niat mewek di sana. 

Persetan dululah di mana si Allah bermarkas. Jauh lebih penting 
adalah selesaikan sekuat mungkin cita-cita yang sudah diniatin. 
Cita-cita apa pun. Toh selagi ngeden mencapai finish gitu si tuhan 
bukan cuma nangkring di sepeda mini si uplik, tapi malah lebih 
deket dari urat leher. 

Jangan sampe dari jarak sedeket itu Do'i nyeletuk: wahai babe the 
habe, jij nglipet dompet aja kuwalahan kok kemiskinan mau dientas.. 
tas.. tas.. tass.... (echo) 


--- Habe Proletar <proletar4@...> wrote:

> aha..dollarpun mengalami kenaikan lumayan terhadap rupiah
> menandakan` kekayaan gue dalam rupiah juga mengalami gejala 
> kenaikan yang sama tanda tanda rejeki naik entah secara diduga atau 
> tidak terduga
> 
> memandang ke belakang, satu setengah dekade yang lalu
> sungguh amat lucu, 
> 
> saat itu gw nyaris tidak memiliki apa apa, kecuali mitsubishi 
> galant butut yang ac beltnya putus di oklahoma, dalam perjalanan 
> ke missouri
> yang namanya saving account hampir non eksis
> jika masa depan bisa diukur dari ketebalan dompet
> memerlukan mikroskop elektron untuk menemukan apa isi dompet  gw 
> tersebut
> 
> menyedihkan? naaaah...jauh dari itu...
> mengaysikan malah, hidup bokek dinegeri orang itu malah
> frase hidup yang menegangkan sekaligus meng"kayakan" 
> 
> sebab bukan cuma keberuntungan  faktor yang dibutuhkan untuk 
> survived dan sukses di negeri orang, tapi keuletan, disiplin, 
> cerdas cermat ( 100 untuk grup A dari sma 24 Jakarta, pertanyaan 
> selanjutnya...)
> 
> sekarang, bukan cuma kenaikan dollar yang mengusung nilai kekayan 
> habe nilai 2 rumah yang baru beli 2 tahun terakhir disinipun 
> mengalami peluncuran ke antariksa dibandingkan 10 bulan yang lalu, 
> property value di amerika naik diatas 30 persen
> yang bisa diterjemahkan dalam bahasa sunda sebagai " seberaha? gelo 
> atuh naikna kayak naik angkot ngepot ke cibiru... "
> 
> soal ongkos naik haji, si ajeg yang perlu curiga, gw pastikan sama 
> dia, gue sanggup naik haji kapan saja gua mau, tapi" kemauan " itu 
> masalah dasarnya kenapa gua sampai saat ini menolak jalan jalan ke 
> sana, apalagi naik haji
> 
> kemauan untuk mengeluarkan duit cuma dalam rangka ibadah ke tempat 
> historic, sambil nangis nangis labaik alllahuma labaik ( seolah 
> olah Allah markas besarnya disana ), muter muter ngga 
> jelas, memuaskan kehausan spiritual  menurut gue adalah seremonial 
> yang dibenturkan pada teori cerdas cermat, teori nilai habe, the 
> great mathematician, pengukur manfaat dan mudarat profesional-
> sebagai hal yang menjurus pada kemubaziran yang tidak masuk akal .
> 
> sebab sodara sodara, Allah ada dimana mana, ada dalam denyut nadi 
> si arra, di kue bolen kiriman si pinpin,
> ada di sepeda jengki jendral sudirman style si jusplik, ada dipucuk 
> idung si reza, di apartement kosong johnindon
> dan diwajah istri gua yang sedemikian sumringah dan cerah
> 
> dan sebab, kekayaan kelas menengah seperti gw  juga kekayaan 
> sekian ratus atau juta calon jemaah haji yang ngantri di indoneia 
> adalah kekayaan yang labil, yang dalam waktu sekejab entah lantaran 
> penurunan dollar atau hentakan nasib bisa mendadak koit, oh 
> malangnya entar mengalami tragedi  lengser keprabon
> 
> dan sebab, orang orang seperti gua belum sanggup menghapuskan 
> kemiskinan di keluarga jauh sendiri, jangankan di lingkungan 
> tetangga sendiri di jakarta,serta  kemiskinan yang sering ditemui 
> di bandung sana
> 
> kalau gua islam, gua mengkatagorikan naik haji itu hukumnya seperti 
> merokok alias  mubbah
> naik haji cuma ibadah kecil, mengentaskan kemiskinan adalah perkara 
> ibadah besar
> 
> kalau punya duit, lebih bagus jalan jalan ke negeri yang 
> peradabannya  sudah maju, melihat dan mempelajari budaya mereka, 
> kedisplinan mereka, adat istiadat mereka supaya suatu waktu bisa 
> diadaptasi di Indonesia.
> atau ke tempat yang peradabannya pernah maju , sambil mempelajari 
> kenapa sekarang mereka bisa miskin dan gagal seperti yunani atau 
> peru,  sambil tentu  tidak lupa besedakah sama tetangga miskin 
> sebelum menjelajah ke sana dengan airbus A380
> 
> kelas menengah diIndonesia seperti si johny dan  reza, lebih 
> bermanfaat menggunakan uangnya untuk menyekolahkan anak mereka  
> ke universitas bagus di negara maju seperti australia, canada atau 
> amerika sebab pada umumnya lulusan amerika, atau negara barat lebih 
> maju dan berhasil dari lulusan sekolah lokal,
> lebih berwawasan, dan bermasa depan lebih cerah dari matahari 
> siang di padang arafah
> 
> Ibarat Allah dan manusia itu laksana kita dengan semut
> tidak ada pengaruhnya ratusan ribu semut menggerombol  nungging 
> nungging menghormtai kita atau 
> atau nungging nungging memamerkan pantatnya meledek kita
> 
> urusan semut adalah cari makan, saling bantu dan menyelamatkan 
> koloni mereka dari lengser keprabon
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke