Yang pasti serdadu Amerika itu ngaku pembantaian yang 
dia lakukan adalah "tindakan yang pengecut". Ya, persis 
kayak elu blek. 

Tambah menggelikan lagi pengecutnya, permintaan maaf itu 
dia ucapin untuk menghindari hukuman mati. Lalu, ke mana 
larinya keberanian yang dia gembar-gemborin itu? 

Tapi kerenlah, dia pilih ikuti culasnya Paulus waktu 
ditangkap tentara Romawi ketimbang gagahnya Yesus. 

Ya nggak blek? 


--- itemabu2 <itemabu2@...> wrote:

> Kalo tentara Amrik minta maaf atas pembantaian yg dilakukannya, 
> orang Islam muji2 auloh dan bangga bisa ngebantai orang.
> 
> 
> 
> ajeg <ajegilelu@...>
> 
> > **
> >
> > Oh, si bleki tuh.
> > Dia malah nyimpen daftar harga nyawa orang Kristen,
> > Yahudi, bahkan Hindu.
> >
> > Pantes dia nggak nongol-nongol, lha di list itu
> > nggak ada harga nyawa "orang yang kasih kesempatan,
> > dua kali kesempatan" hahaha....
> >
> > Sekarang alasan dia pasti lagi sibuk di rumah nungguin god
> > buat diadu sama dog.
> >
> > --- "johny_indon" <johny_indon@> wrote:
> >
> > > mmm... siapa dulu yg ribut2 soal nyawa diganti duit itu yah?
> > > ini ada buktinya nih.
> > > sayang, kejadiannya bukan di arab.
> > >
> > >
> > http://news.detik.com/read/2013/08/23/094648/2338374/934/akui-pembantaian-bales-minta-maaf?881101934
> > >
> > > Jumat, 23/08/2013 09:46 WIB
> > > Akui pembantaian, Bales minta maaf
> > > BBCIndonesia.com - detikNews
> > > Tentara Amerika Serikat, yang mengamuk dan menewaskan 16 warga 
> > > desa di Afghanistan tahun lalu, meminta maaf atas pembantaian 
> > > itu dan menyebutnya sebagai "tindakan yang pengecut".
> > >
> > > Pria berusia 39 tahun itu mengatakan dia mengalami "ketakutan 
> > > yang hebat... dan keberanian" pada saat serangan pada tanggal 
> > > 11 Maret 2012 itu.
> > >
> > > Ayah dua anak mengaku bersalah pada Juni untuk menghindari 
> > > hukuman mati.
> > >
> > > Jika ia dijatuhi hukuman seumur hidup dengan kemungkinan 
> > > pembebasan bersyarat, Sersan Bales bisa memenuhi syarat untuk 
> > > dibebaskan pada 20 tahun kemudian.
> > >
> > > "Saya benar-benar, benar-benar minta maaf kepada orang-orang 
> > > yang keluarganya meninggal," katanya kepada sidang Kamis 
> > > (22/08) di Pangkalan Bersama Lewis-McChord.
> > >
> > > "Jika saya bisa membawa anggota keluarga mereka kembali, saya 
> > > akan melakukannya dalam sekejap.
> > >
> > > "Maaf saja tidak cukup tapi saya minta maaf."
> > >
> > > Meragukan
> > > robert bales
> > >
> > > Sketsa suasana persidangan Bales.
> > >
> > > Jaksa memperdebakan apakah dia benar-benar merasa menyesal. 
> > > Mereka memutar rekaman panggilan telepon dipenjara saat Sersan 
> > > Bales dan istrinya tertawa ketika mereka membahas kasus ini.
> > >
> > > Namun para pengacara Bales mengatakan perdebatan sudah keluar
> > > konteks.
> > >
> > > Bales mengatakan pada Kamis (22/08) bahwa dia marah kepada 
> > > dirinya sendiri, mabuk-mabukan, dan menyembunyikan masalah \
> > > pribadinya.
> > >
> > > Dia juga meminum narkoba dan alkohol saat serangan tersebut.
> > >
> > > Mantan pemain sepak bola profesional Marc Edwards muncul di
> > > pengadilan sebagai saksi karakter untuk dia.
> > >
> > > Ia mengatakan Sersan Bales pernah menjadi "pemimpin yang luar
> > > biasa" ketika mereka di sekolah tinggi di negara bagian Ohio.
> > >
> > > Awal pekan ini, juri mendengar secara rinci bagaimana Sersan 
> > > Bales menyerang dua desa ketika tengah malam di provinsi 
> > > Kandahar dan menembakan peluru ke sebagian besar perempuan dan 
> > > anak-anak.
> > >
> > > Sembilan warga Afghanistan -yang diterbangkan oleh Angkatan 
> > > Darat AS untuk menghadiri pengadilan militer- telah bersaksi 
> > > tentang bagaimana serangan mengubah hidup mereka.
> > >
> > > Di antara mereka adalah Haji Mohammad Wazir, yang kehilangan 11
> > > anggota keluarganya, termasuk ibunya, istri dan enam anak. Dia
> > > mengatakan kepada pengadilan bahwa pembunuhan itu 
> > > "menghancurkan-nya".
> > >
> > > Wazir menerima US$550.000 sebagai kompensasi dari pemerintah AS.
> > >
> > > Total, hampir US$1 juta uang duka dibayarkan kepada keluarga 
> > > korban atas insiden tersebut.
> > >
> >
> >  
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke