Tinggal pake akal sehat aja kok. 

Banyak hal yang tadinya didukung, dijalankan orang banyak 
sebagai sebuah kebenaran, bisa runtuh dan tidak berlaku lagi 
ketika ditemukan hal yang lebih baik / lebih benar. 

Referensi bukanlah kebenaran. Tidak bisa dijadikan pegangan 
kebenaran. Referensi hanyalah acuan tentang suatu hal. Atau lebih 
sederhana lagi, referensi itu mirip "dokumentasi" atas apa yang 
berlaku pada suatu masa. Di masa yang lain, referensi itu bakal 
terlihat usang jika ditemukan hal baru yang lebih baik, lebih benar. 

Dengan kata lain, referensi bukan sumber kebenaran. Sebab, 
kebenaran sudah ada sebelum manusia bisa menyusun pemikirannya. 
Sebelum bisa menyusun referensi. Kebenaran bahkan sudah ada 
sebelum bumi ini terbentuk. Sebelum ruang-waktu mengada. Jauh 
sebelum orang menulis Alkitab, sebelum orang menjilid sabda Muhammad. 

Referensi hanyalah rumusan dari sesuatu yang (sudah) ada. Dalam 
topik ini, rumusan dari kebenaran yang (sudah) ada; kebenaran yang 
menyebabkan, mengawali, terbentuknya ruang-waktu dst. 

Sama seperti Pancasila yang cuma rumusan dari falsafah hidup 
bangsa di 'ruang' kepulauan Nusantara. Falsafah yang hidup di 
tengah masyarakat. Masyarakat yang sudah ada pada saat ('waktu')
Pancasila belum disusun. Bukan berarti masyarakat Indonesia 
dan falsafah itu tidak ada tanpa Pancasila. 

Jadi ya salah besar kalau memperlakukan Pancasila, Bible, atau 
Al Qur'an ibarat "buku pelajaran memasak" misalnya, yang bisa 
bikin orang jadi bisa masak. Sebab, pelajaran memasak di buku itu 
diambil dan disusun dari kegiatan masak-memasak yang ada. Padahal, 
untuk bisa masak orang tidak perlu bergantung pada buku resep. 

Begitu juga buku pelajaran fisika, biologi, kimia, ekonomi, 
menggambar dll. Semua buku pelajaran itu disusun sebagai acuan 
berdasarkan kondisi yang (sudah) ada. Bukan sebaliknya, karena 
buku-buku itulah gravitasi, syaraf, molekul, kapitalisme dll. 
menjadi ada. 

Singkatnya, referensi hanyalah alat bantu untuk menduplikasi atau 
mereproduksi apa yang dibahas di dalamnya. 

Tanpa buku / referensi, kebenaran sudah ada. Dan akan tetap ada 
hingga seluruh unsur & atom di jagat raya runtuh. Sebab tanpa ada 
kebenaran ('keseimbangan') jagat raya ini tidak akan terbentuk. 
Tidak akan pernah ada. 

Apa artinya merdeka kalau membiarkan diri dijajah referensi. 

:) 


--- "pinpinyuliansyah" <pinpinyuliansyah@...> wrote:

> Kebenaran itu emang tergantung referensi nya apa.
> 
> Apakah bersetubuh dengan Ibu kandung itu benar atau salah ?
> Coba baca referensi menurut alkitap. Apa kata alkitap ?
> Coba baca referensi menurut alquran. Apa kata alquran ?
> 
> Jadi ...
> Jika bener bahwa bersetubuh dengan ibu kandung tidak apa - apa 
> menurut alkitap, coba sekarang ditanya sama orang kristen, itu 
> perbuatan bener apa salah ? jwapannya jadi serba salah pan ? 
> Disebut salah, di alkitap apan katanya nddak apa -apa. mau disebut 
> bener, apan itu artinya sama aja dengan mengatakan bahwa ada yang 
> tidak benar dalam alkitap. 
> 
> Jadi ...
> Jika bener bersetubuh dengan budak atau dengan sekian banyak wanita 
> itu tidak apa - apa menurut alquran atau contoh Muhammad, coba 
> ditanya sama orang Islam, itu perbuatan bener atau salah ? Disebut 
> salah, arap saudi sebagai peng-impor ajaran Islam apanan sampai 
> detik ini masih memperlakukan TKW kita percis seperti budak yang 
> boleh ditidurin dimana aja dan  kapan saja dengan bukti nyata bahwa 
> SAMPAI DETIK INI tidak ada satu orangpun lelaki arap yang dihukum 
> rajam gara-gara meniduri TKW Indonesia, betul ? Mau disebut salah 
> ... apanan kita tahu apa yang dilakukan Muhammad kepada sekian 
> banyak wanita yang ditidurinya tanpa dinikah. Betul ? Dan ini bukan 
> tuduhan, riwayatnya jelas, hadits nya ada, ayat alquran nya juga 
> terang benderang "Itu kemaluan jaga...kecuali pada istri - istrimu 
> atau budak - budak yang kalian miliki ..." ... Tapi ... Kalau kita 
> bilang bahwa meniduri budak dan wanita tanpa nikah ( meskipun 
> wanita itu budak ) pada saat ini adalah salah, maka ... tidak kah 
> itu sama artinya dengan mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak 
> benar di dalam kitap suci yang di sisi lain kita yakini sebagai 
> "Tak ada keraguan atas nya" ?
> 
> Kebenaran itu emang referensif. tergantung referensi. dan karena 
> kita adalah bangsa Indonesia yang hidup di Indonesia maka 
> semestinya referensi kebenaran kita adalah segala peraturan yang 
> berlaku di republik Ini. Bukan alkitap. Bukan alquran. Bukan 
> darmogandul. bukan paham sosialis atawa komunis,bukan gotoloco, 
> bukan jangjawokan, namun ( meskipun sudah terasa hambar di telinga 
> ) adalah : Pancasila ! UUD 45 ! 
> 
> Merdeka !
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke