Mohammad SAW a Pedophile

______________________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________________________________


Aku dan Bapa adalah satu." (Yoh 10:30)
Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." (Yoh 10:34-38)
Yesus mengatakan bahwa Bapa dan Yesus adalah satu oknum

"Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat
daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di
dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada
Allah)”.(QS.3:45)

*YESAYA 28:16*
16 sebab itu beginilah Firman TUHAN ALLAH: "Sesungguhnya, AKU meletakkan
sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru
yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!


2013/9/1 Matius Sepuluh <matius10...@yahoo.co.id>

> **
>
>
> Wanita dan anak-anak paling banyak mengalami pelecehan di Negara-Negara
> Islam****
>
> http://bloghakekatku.blogspot.com/2013/09/wanita-dan-anak-anak-paling-banyak.html
> Download:
>
> https://www.dropbox.com/s/gwnvhqu7ql905fo/Wanita%20dan%20anak-anak%20paling%20banyak%20mengalami%20pelecehan%20di%20Negara-Negara%20Islam.doc
> ** **
> Tidak dapat dipungkiri bahwa posisi wanita di dalam syariah Islam adalah
> kelas dua alias ditempatkan dalam posisi lemah, dan ini diakui oleh tokoh
> wanita terkenal dari Timur Tengah Ghada Jawsheer dari Bahrain dalam
> interview dengan saluran TV timur tengah beberapa waktu lalu.****
> Perlakukan yang mereka terima  kebanyakan pelecehan, mulai dari pelecehan
> verbal hingga penganiayaan dalam hidup mereka sehari-hari.****
> Hal yang sama pun sering kita lihat disekitar kita, bahwa wanita sering
> dijadikan object pelampiasan amarah oleh suami, inilah yang membuat
> tingginya angka perceraian di Indonesia, dan pada akhirnya banyak wanita
> ini menjadi TKW dan bahkan menjadi wanita malam.****
> Jika kita teliti secara umum bahwa  banyaknya kekerasan yang mereka alami
> selama berumah tangga atau masih  gadis adalah kurangnya keberpihakan hukum
> terhadap wanita, seringkali kita mendengar dan melihat pelecehan yang
> mereka alami, mulai dari anak kecil yang masih dibawah umur dipaksa kawin
> dengan orang yang seumur dengan orang tua mereka, ini terjadi karena mereka
> ditempatkan sebagai objek penderita. Akankah wanita-wanita di Negara yang
> menjalankan Syariah Islam akan tetap mengalami pelecehan dan penyiksaan
> seperti TKW kita di Arab Saudi?****
> Mari kita dengarkan  penjelasan dari Aktivist Wanita ini saat interview
> dalam acara tv tersebut, dia  katakan bahwa di Timur Tengah wanita maupun
> anak gadis kecil menjadi object pelecehan seksual dari pria dewasa Arab,
> sampai hari inipun  kejadian seperti ini masih saja terjadi dan tidak ada
> upaya untuk menghentikan perbuatan keji tersebut, dan bagi wanita yang
> melakukan perlawanan akan pelecehan tersebut mereka sering menghadapi maut,
> dan ini berlaku bagi wanita manapun yang tinggal di Timur Tengah, seperti
> penuturan Ms. Ghada, sungguh menyeramkan bahwa wanita di Timur Tengah sama
> sekali tidak memiliki arti dimata pria Arab.****
> Jadi tidak menjadi suatu keheranan lagi seperti kejadian yang menimpa para
> Kartini-Kartini Indonesia yang mengalami aniaya bahkan pembunuhan terhadap
> mereka di Arab Saudi sana, Untuk itu  saatnya bagi kita menentukan sikap
> agar tidak lagi mengirim TKW kewilayah tersebut, dan bila memungkinkan
> semua TKW kita yang ada disana secara berangsur-angsur diharapkan pulang ke
> Tanah Air, hal ini  harus diberlakukan dari sekarang, sebab  ini menyangkut
> jiwa manusia dan kehormatan  anak bangsa, dan jelas mereka  ini bukanlah
> Budak belian di Arab sana.****
> Nasib Wanita  Indonesia adalah nasib Bangsa , kita harus bersuara keras
> bahwa TKW kita bukanlah wanita yang harus disiksa dan diperkosa, melainkan
> mereka harus diperlakukan secara manusiawi, oleh karena di Indonesiapun
> mereka tidak mengalami penyiksaan sadis seperti yang dilakukan oleh majikan
> mereka di Arab Saudi sana, dan kenapa mereka kita biarkan dianiaya?
> Marilah  kita hargai wanita Indonesia sepenuhnya, apakah itu pembantu rumah
> tangga kita atau pengasuh bayi anda,  hargailah diri mereka  sebagai satu
> keluarga besar anak bangsa.****
> *http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=izUv-ywBeg4#t=21*
> * *
> *WAJIB BACA INI:*
> *PENINDASAN KEJAM TERHADAP WANITA***
> http://buktidansaksi.com/discussions/spit/30
> * *
> *PEREMPUAN MALAYSIA DOYAN SELINGKUH*
> http://www.unikbaca.com/2013/06/perempuan-malaysia-selingkuh-doyan.html
> Fakta yang sangat mencengangkan bukan, perempuan Malaysia doyan bener sama
> selingkuh, setidaknya ini adalah hasil sebuah survei yang dilakukan secara
> jujur. Perusahaan kondom Durex melansir sebuah survei mengejutkan. Dalam
> jajak pendapat itu, perempuan Malaysia dan Thailand berada di posisi tiga
> besar dunia paling gemar berselingkuh. Sebanyak 59 persen perempuan
> Thailand mengaku tidak setia dengan pasangan sehingga berada di urutan
> kedua. Sementara di negeri jiran, ada 39 persen wanita menyatakan gemar
> berselingkuh dan menempatkan Malaysia dalam posisi ketiga pada survei ini,
> seperti dilansir situs berita asiaone.com. Perusahaan kondom itu
> menggelar jajak pendapat di 36 negara. Sebanyak 29 ribu perempuan ikut
> serta dalam survei soal kesetiaan dan kehidupan seks di setiap negara itu.
> Dari survei kesetiaan itu Ghana menjadi pemuncak daftar negara yang kaum
> perempuannya gemar berselingkuh berdasarkan pengakuan 63 persen responden.
> ****
> Anehnya lagi tiga wakil Asia Tenggara berada di posisi lima besar, yaitu
> Thailand, Malaysia, dan Singapura (urutan kelima). Dalam daftar berbeda
> soal selingkuh menyelingkuhi baik lelaki atau perempuan, Thailand menjadi
> juara. Lagi-lagi, negara dari Benua Asia menguasai posisi tiga besar daftar
> ini. Setelah Negeri Gajah Putih, ada Korea Selatan, dan Malaysia dengan
> jumlah pasangan suami istri gemar serong terbanyak sejagat.****
> ** **
> Kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat di Banda Aceh ****
>
> http://atjehpost.com/nanggroe_read/2013/07/19/59801/15/5/Kasus-kekerasan-terhadap-perempuan-meningkat-di-Banda-Aceh
> KASUS kekerasan terhadap perempuan di Banda Aceh meningkat sejak tahun
> 2013. Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin
> Djamal kepada ATJEHPOSTcom, Jumat 19 Juli 2013.****
> Kasus kekerasan teranyar dialami HW warga Lambaro Skep Kuta Alam Banda
> Aceh. Saat kejadian HW sedang terlelap di rumahnya. Kondisi saat itu sedang
> malam dan diduga rumah HW diterobos maling.****
> “Maling yang masuk ke rumah korban selain mencuri televisi juga menganiaya
> korban," kata Illiza.****
> Menurutnya, saat kejadian tersebut tersangka memasukkan tangannya ke dalam
> kemaluan korban. Hal ini menyebabkan HW terpaksa dirujuk ke rumah sakit
> karena trauma.****
> Dia berharap agar kaum perempuan di Banda Aceh waspada terkait kasus yang
> dialami HW tersebut apalagi saat ditinggal suami atau keluarga. Sementara
> untuk penanganan korban, kata dia, Pemerintah Kota Banda Aceh akan
> menyediakan psikolog dan rumah aman.****
> ** **
> *LSM: Kekerasan Terhadap Perempuan di Aceh Tinggi*
>
> http://www.voaindonesia.com/content/lsm-kekerasan-terhadap-perempuan-di-aceh-tinggi/1674700.html
> JAKARTA — Enam belas organisasi perempuan di Aceh yang tergabung dalam
> Jaringan Pemantau 231 menyatakan sepanjang 2011 hingga 2012, terdapat 561
> kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Aceh.
>
> Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan kasus yang dominan terjadi
> yakni 413 kasus atau 74 persen.  Selebihnya adalah kekerasan komunitas
> termasuk kasus pemerkosaan dan juga kasus kekerasan yang dialami perempuan
> Aceh berkaitan dengan penerapan syariah Islam.
>
> Sebanyak 98 dari 413 kasus KDRT adalah kekerasan seksual. Pemerkosaan oleh
> anggota keluarga yang masih memiliki hubungan darah tercatat 27 kasus.
>
> Juru bicara Jaringan Pemantau 231, Samsidar mengatakan Selasa (4/6),
> perlindungan terhadap perempuan di Aceh masih minim. Pemerintah Aceh belum
> melihat kekerasan tehadap perempuan, khususnya kekerasan dalam ranah
> domestik penting untuk diatasi dengan berbagai upaya.
>
> Aparat penegak hukum pun, lanjut Samsidar, tidak memiliki perspektif yang
> baik tentang perlindungan terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban.
> Hal itu, tambahnya, menyebabkan banyak sekali pelaku kekerasan terhadap
> perempuan di Aceh luput dari proses hukum sehingga tidak ada efek jera bagi
> mereka.
>
> Samsidar menambahkan, sejumlah peraturan daerah atau Qanun bahkan himbauan
> dan peraturan yang dikeluarkan oleh walikota dan bupati justru menyebabkan
> perempuan rentan terhadap tindak kekerasan.
>
> “Ada proses-proses razia kemudian para perempuan-perempuan digiring atau
> dihakimi di depan publik karena mereka tidak memakai (pakaian) yang sesuai.
> Sebenarnya saya juga tahu yang sesuai yang bagaimana karena ukuran pastinya
> juga tidak ada, yang sesuai dipahami oleh saat itu oleh pelaku razia,”
> ujarnya dalam sebuah acara di Jakarta.
>
> “Atau ada kemudian kekerasan pelaku khalwat, pasangan yang duduk berduaan
> di tempat sepi, dia ditangkap karena melanggar Qanun Aceh tentang khalwat
> di mana tanpa indikasi apapun untuk duduk saja sudah menjadi bagian yang
> terlanggar di Aceh. Umumnya mereka kemudian mendapatkan perlakuan yang
> tidak manusiawi seperti diguyur air comberan, diarak, dihina, dicaci maki.”
>
> Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas
> Perempuan) Masruhah menyatakan, pemerintah Aceh dalam membuat sebuah
> peraturan haruslah menjunjung nilai keadilan, kesetaraan, anti diskriminasi
> dan pemuliaan hak.
>
> Pemerintah Aceh, ujarnya, juga harus peduli terhadap pemenuhan hak-hak
> perempuan dan anak yang menjadi korban.
>
> “Maka korban bisa mendapat akses keadilan, akses pemulihan dan akses
> kebenaran jadi hak-hak korban bisa diambil, bisa dimiliki dengan baik,”
> ujarnya.
>
> Sementara itu, Asisten Deputi Penanganan Masalah Sosial Perempuan dari
> Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Hasan, menyatakan
> akan berkoordinasi dengan pemerintah Aceh terkait kekerasan terhadap
> perempuan di wilayah itu.
>
> Hasan juga mengakui bahwa memang kebijakan yang ada saat ini belum
> maksimal memberikan perlindungan terhadap perempuan sehingga pihaknya akan
> melakukan revisi terhadap peraturan yang ada.
>
> “Kadang-kadang kebijakan itu tidak ada manfaatnya untuk perempuan itu
> sendiri, makanya kita anggap masih diskriminatif, belum terpenuhi kebutuhan
> perempuan. Akses kontrol dan manfaat juga menjadi suatu pegangan bagi kita
> apakah kebijakan itu diskrimantif atau tidak,” ujarnya.
>
> Catatan dua tahunan Jaringan Pemantauan 231 juga menggambarkan kondisi
> perempuan korban seksual pada masa konflik, yang hingga kini masih dalam
> keadaaan trauma dan dikucilkan serta hidup dalam kemiskinan dan kesehatan
> yang buruk. Mereka masih menunggu keadilan yang dijanjikan pemerintah.****
> *Barat Menutup Mata Atas Nasib Perempuan Saudi*
> http://www.islamtimes.org/vdci5yaq.t1ayu28kct.txt
> IslamTimes - Amerika Serikat secara rutin mengkritik beberapa negara untuk
> pencabutan hak memilih perempuan dan pelanggaran HAM. Dia, bagaimanapun,
> tidak mengkritik sekutu dekatnya Arab Saudi untuk diskriminasi
> terang-terangan terhadap wanita.****
>
>
> Wawancara dengan Carol Gould, dramawan dan wartawan dari London
>
> PressTV mewawancarai Carol Gould, penulis drama dan jurnalis dari London
> untuk membahas situasi wanita di monarki kaya minyak.
>
> PressTV: Barat terus-menerus mengkritik negara tentang pelanggaran hak
> asasi manusia. Mengapa Washington tidak mengkritik keras Riyadh untuk
> diskriminasi terang-terangan terhadap wanita?
>
> Gould: Nah, itu pertanyaan yang sangat bagus. Saya pikir sangat luar biasa
> yang hari ini dan pada era negara manapun di dunia bisa mencabut hak wanita
> dan seperti yang kita lihat Hilary Clinton tidak mengatakan apa-apa ketika
> dia menjadi Menteri Luar Negeri dan Presiden Obama seperti yang Anda
> katakan mengkritik keras.
>
> Tentu saja ada aliansi antara Arab Saudi dan Amerika Serikat, jadi ini
> semacam perkembangan alami bahwa mereka tidak mengkritik keras pada
> seseorang yang mereka anggap sebagai sekutu dan ada dalam pengenalan
> sambungan minyak, jadi ada banyak faktor di sini. Itu adalah luar biasa
> dimana negara yang telah berada di garis depan mengeluh tentang hak asasi
> manusia di seluruh dunia dan pencabutan hak memilih perempuan, telah cukup
> banyak diam, kecuali tentu saja untuk jurubicara di Amerika Serikat yang
> tidak dalam pemerintahan, yang telah berbicara dengan vokal dan saya
> membayangkan bahwa Anda bisa memiliki banyak tamu dari Amerika Serikat yang
> akan berbicara keras melawan pencabutan hak wanita.
>
> PressTV: Apakah Anda berpikir dengan situasi yang kita saksikan di dunia
> Arab, adalah 'kemunafikan' pemerintahan Barat ?
>
> Gould: Baik, jika Anda mengambil contoh dari Dr Maha al-Muneef, yang
> merupakan dokter anak yang berada di Arab Saudi, dia juga mendirikan sebuah
> organisasi untuk memerangi kekerasan dalam rumah tangga terutama terhadap
> anak-anak. Dia adalah dokter yang berada di Arab Saudi, tetapi ketika Anda
> memikirkan bahwa dia tidak dapat mengendarai mobil, dia perlu wali, dia
> tidak bisa memilih dan itu sendiri - melupakan kemunafikan Barat - yang
> merupakan kemunafikan dalam Saudi Saudi bahwa wanita yang berada di Saudi
> yang telah mencapai sesuatu di negara ini, tapi tidak bisa memilih. Jadi
> total diskusi pencabutan hak memilih merupakan masalah sangat besar di
> Saudi, sebagaimana Anda mengatakan Barat tidak melakukan banyak hal tentang
> itu.
>
> Saya membaca tulisan hanya sebulan lalu di web. Itu adalah di blog Yahoo
> dari seorang guru di sekolah Amerika di Riyadh yang mengatakan bahwa
> seorang wanita Saudi muda yang memiliki catatan pendidikan luar biasa ingin
> mengajar di sana dan segera setelah ia mulai adiknya datang dan mengambil
> dia dan membawanya pulang. Kemudian guru itu pulang ke Amerika Serikat
> karena dia merasa tidak bisa tinggal di negara di mana wanita tidak bisa
> membuat satu langkah maju tanpa membuat tiga langkah mundur.
>
> Jadi bukan masalah Islam, itu adalah masalah dalam kebijakan Arab Saudi
> dan Barat tidak memprotes. Ini untuk saya, sebuah situasi yang luar biasa
> dimana pun di dunia. Wanita tidak dapat memberikan suara meskipun fakta
> bahwa wanita tidak bisa memilih di Amerika Serikat sampai tahun 1920,
> kurang dari 100 tahun yang lalu. Jadi pencabutan hak memilih cukup baru dan
> orang kulit hitam di Amerika Serikat benar-benar tidak dapat memilih
> meskipun dia mengatakan bahwa itu sampai tahun 1964 dan (ada di) Undang Hak
> Sipil . Jadi sebenarnya juga itu merupakan isu Barat.****
> * *
>
>
>
> xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
>  [image: Computer mania Avatars]
> <http://www.jokes-24.com/funny-video-picture-game-joke/Avatars_Computer-mania_427.html>
>
>
>
>
>
>
> >>Surat-menyurat :   hakekathidu...@yahoo.co.id,
>                                    hakekatku...@yahoo.co.id,
>                                    hakekatku...@yahoo.co.id,
>                                    hakekathidup...@yahoo.co.id,
>                                    hakekathidupku_nol...@yahoo.co.id,
>                                    newhakeka...@yahoo.co.id,
>
> >>Milis Group :         hakekatku...@yahoogroups.com,
>
> http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/
>
>                                     newhakeka...@yahoogroups.com,
>
> http://groups.yahoo.com/group/newhakekatku/
>
>
> >> Bl o g :                  http://bloghakekatku.blogspot.com
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke