Psikopat berat Hasan Basri tukang kibulin bini dan yang dungu kayak 
babi itu tentu tidak tahu bahwa Pinpin itu dulu pendukung ideologi 
fascist Pancasila yang sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya 
tidak mengakui hak orang untuk tidak punya tuhan..

Tapi kemudian psikopat yang dungu kayak babi dan tukang tindas bininya itu 
bikin kemajuan dan mendukung 
Indonesia yang Bhineka - artinya yang tidak memasaalahkan orang yang tidak 
punya tuhan.
 
   

--- In proletar@yahoogroups.com, <proletar@yahoogroups.com> wrote:

 bahasa elu aneh,masa gua dan pinpin ngga tau tentang si pinpin?

emangnya pinpin ada 2?

tuhan bapak itu samimawon sama tuhan anak?



ngga heran si nub memuja lu setengah mati plik

kebloonan elu dengan dia merata dengan baik





________________________________

 From: " bukan.pedanda@... " < bukan.pedanda@... >

To: proletar@yahoogroups.com 

Sent: Monday, September 2, 2013 12:02 AM

Subject: [proletar] RE: Re: Hapus Kolom Agama di KTP !

 





  

Psikopat berat Hasan Basri yang dungu kayak babi dan tukang kibulin bini serta 
penjilat pantat psikopat berat Pinpin tukang tindas bini  itu tentu tidak 
tahu bahwa sebelumnya Pinpin itu mendukung ideologi fascist Pancasila yang sila 
pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. --- In proletar@yahoogroups.com , 
<proletar4@...> wrote: si jusplik mulai mengakui kenabian pinpin 
alaihisalam 

kerena keterbatasan kecerdasan, baru taunya sekarang 



ya malang... 



 --- In proletar@yahoogroups.com , "pinpinyuliansyah" 
<pinpinyuliansyah@...> wrote: 

> 

> plik, pulpen saya abis. 

> 

> Nanti aja minta tanda tangan saya nya ya plik ... 

> 

> He. 

> 

> --- In proletar@yahoogroups.com , <bukan.pedanda@> wrote: 

> > 

> > Ada kemajuan... Pinpin nggak ngomong tentang Pancasila lagi - yang 
maksa orang ber Ketuhanan Maha Esa.. Tapi Bhinneka.. Bagus dah.  --- In 
proletar@yahoogroups.com , pinpinyuliansyah@ wrote: Agama itu menurut saya mah 
sangat personal. Itu adalah proses pencarian makna hidup yang meskipun mengaku 
ber agama sama, namun proses masing - masing manusia akan berbeda apanan. Jadi 
... daripada agama terus menerus dijadikan alasan untuk berantem yang ujung - 
ujung nya mengancam stabilitas nasional, mendingan kolom agama dihilangkan 
saja. Percis seperti usul Arra : "Mbok ya lebih baik agama itu jangan 
pakai nama". 

> > 

> > Sekitar seminggu lalu saya sempat istirahat di sebuah hotel di 
puncak. Kamar nya bagus. Jadi saat lampu kamar saya matikan , saya bisa leluasa 
melihat pemandangan puncak di waktu malam, antrian kendaraan dengan kelap kelip 
lampu nya, saya bisa baringan sambil lihat TV di arah jam 12, dan ketika 
memalingkan pandangan ke arah jam 1 sampai dengan jam 5, maka saya bisa 
memandang pemandangan itu dari balik kaca jendela yang lebar. Luar biasa ! 

> > 

> > Kedamaian saya terganggu sekitar jam setengah empat pagi saat di 
seberang kamar terdengar gaduh orang yang hilir mudik buka tutup pintu kamar 
dan obrolan berbahasa Arab dengan suara yang kencang. Arab sialan ! dan sekitar 
satu jam kemudian, saya dengar suara ketukan pintu, Edan ! Jam segini ada yang 
ketuk kamar ! Saya buka pintu ... dan ternyata ... si goblok orang Arab lagi 
mengetuk pintu kamar di seberang Kamar saya dengan suara kencang. Saya menutup 
kembali pintu kamar saya, dan serang berapa lama ... saya dengar ada suara 
beberapa wanita ngobrol di lorong kamar sambil cekikikan, kemudian terdengar 
mereka ngobrol sama orang arab, dan ... seperti nya mereka kemudian masuk ke 
Kamar si Arab itu. Ada 2 pintu yang terdengar ditutup. dan setelah itu kembali 
suasana menjadi tenang. tak ada lagi suara. 

> > 

> > Apa hubungannya Hapus kolom KTP dengan kelakuan 2 orang Arab yang ber 
haha hihi dengan wanita wanita pribumi ? Karena saya yakin...sangat yakin... di 
KTP wanita - wanita itu, dalam kolom agama mereka, pastilah tertulis : Islam. 
Sementara si Arab haramjadah itu ...pastilah juga -- mengaku -- beragama Islam. 
Lucu pisan pan ? 

> > 

> > Apakah tingkah laku mereka di pagi buta itu mencerminkan kata 
"Islam" yang tertulis di KTP mereka ? 

> > 

> > Hapus Kolom Agama di KTP ! 

> > 

> > Tak perlu lagi ada sekian banyak partai politik dengan pimpinan korup 
dan beristri banyak menggunakan kata "Islam" sebagai cap dari partai 
mereka hanya untuk mendulang suara. Tak perlu lagi ada sekian banyak manusia 
yang berteriak dengan bahasa Arab sambil mengacungkan pentungan merajia rumah 
makan yang buka di siang hari saat bulan Ramadhan, atau merusak sekian banyak 
rumah ibadah dengan mengatasnamakan Tuhan. 

> > 

> > Hapus kolom Agama di KTP ! 

> > 

> > Nddak peduli anda percaya tuhan atau tidak, nddak peduli anda percaya 
Yesus atau Dewa, namun saat anda hidup di sini, di Indonesia, maka anda harus 
dapat menerima kata "Bhineka" dengan sepenuh hati dan segenap Jiwa. 

> > 

> > Merdeka ! 

> > 

>

 



[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke