Rupanya FPI tidaklah keras kepala sekeras Ikhwanul Muslimin, memang sama2 muslimin, juga sama2 kuatnya dalam mengeluarkan ancaman2 tapi karena Ikhwanul Muslimin lebih aseli Islamnya daripada FPI, maka kualitas kerasnya tentu beda juga.
Ikhwanul Muslimin sangat keras hingga ditembaki sampai mati pun baru mau bubaran, lain FPI, sudah mengeluarkan ancaman untuk memerangi Densus sekalipun ternyata Miss World berlangsung meriah sekali dan identitas Indonesia sebagai negara yang mayoritasnya muslim ternyata tenggelam di propinsi Bali yang mayoritasnya Hindu. Beda dengan FPI, meskipun sudah mengeluarkan ancaman2 ternyata takut untuk bertindak meniru Ikhwanul Muslimin, entah karena tentara dan polisi Indonesia mungkin lebih kejam daripada tentara Mesir sehingga FPI betul2 sepertu cecurut sembunyi dilubang atau seperti kura2 yang menarik kepalanya. Kontroversi mengenai pagelaran ajang Miss World ini tidak bisa didamaikan, akibatnya terjadi perpecahan berat dikalangan para ulama2 sementara MUI yang dipimpin oleh kader2 Masyumi ini tetap ngotot menolak pagelaran ini karena dianggapnya bertentangan dengan kaidah2 Islam padahal pagelaran ini bukanlah konsumsi umat Islam, padahal Indonesia bukanlah milik umat Islam, masih banyak umat2 lain yang bukan Islam yang berhak atas kepercayaannya masing2 yang bertentangan dengan ajaran Islam yang tidak manusiawi. Pagelaran ajang perlombaan kecantikan dunia ternyata sukses, beritanya kedalam negeri dikomunitas Islam tidak terdengar karena memang sengaja tidak boleh diperdengarkan karena bukan bagian dari agamanya. Indonesia memang mayoritasnya adalah muslimin, tapi juga disebut "muslim abangan" atau dalam agama Islam dianggap belum Islam. Namun study agama Islam dunia menyatakan bahwa muslim abangan juga adalah Islam tapi sudah akulturasi menjadi Islam yang lebih lengkap atau Islam plus yaitu dilengkapi dengan nilai2 Hindu Jawi yang merupakan dasar budaya nenek moyang bangsa ini. Indonesia yang diwakili oleh wanita cantik dari Pontianak Kalimantan Barat yang cerdas berumur 17 tahun ini termasuk yang paling menonjol karena bukan saja karena kecantikannya yang mengagumkan tapi juga kecerdasan, keluwesan dan ke piawaiannya dalam berkomunikasi dalam skala Internasional. Dalam perkenalannya dimuka podium ternyata bahwa Inggrisnya sangat fasih mengungguli wakil dari negara2 lainnya didunia. Sebentar2 bintang wanita ini bersedekap tangan didadanya bergaya penghormatan Hindu-Buddha sehingga jelas beliau tidak mewakili wanita muslimah ditanah airnya ini. Berita2 dunia dan penayangan TV diseluruh dunia yang mengcover Miss World ini menyebarkan suasana Hindu disekitar ajang Miss World ini, tidak terlihat nafas Islam didalamnya, bahkan iklan2 travel pun mengiklankan tarian Hindu-Jawi serta background candi2 yang memang memenuhi seluruh kepulauan di Indonesia selain di Bali. Untuk sementara identitas Islam boleh dilupakan karena Indonesia juga perlu memperkenalkan identitas lainnya yang lebih aseli yaitu, Hindu, Buddha, dan Jawi. Secara politis penolakan dan sikap bermusuhan partai2 Islam gurem terhadap pagelaran Miss World ini akan berdampak sangat buruk bagi kampanye calon presiden nya ditahun depan. Rakyat Indonesia apapun agamanya termasuk yang muslimin sangat anti-pathy terhadap sikap bermusuhan partai2 Islam gurem beserta para pendukung2nya ini. Ny. Muslim binti Muskitawati.