Memang aneh aturan itu yang bikin manusia juga nyatanya kalau soal 
teroris orang yang dicurigai langsung digedor rumahnya ,rekening 
dibloklir,dideportasi kok bisa tapi soal pers kok mati kutu.Padahal 
aturan yang bikin yo mereka2 ini.
- In proletar@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> HARIAN ANALISA
> Edisi Kamis, 2 Februari 2006 
> RI: Kebebasan Tak Bisa Jadi Alasan Media Denmark Lecehkan Agama 
Tertentu 
> Jakarta, (Analisa) 
> 
> Indonesia menegaskan kebebasan berekspresi media massa Denmark 
tidak bisa dijadikan alasan untuk melecehkan atau menyerang simbol 
suatu agama tertentu. 
> 
> "Indonesia juga merupakan negara demokrasi dan menjunjung tinggi 
kebebasan berekspresi, tetapi kebebasan tidak bisa menjadi alasan 
untuk melakukan pelecehan agama," kata Juru Bicara Departemen Luar 
Negeri RI Yuri O Thamrin di Jakarta, Rabu. 
> 
> Kaum Muslimin di Denmark dan seluruh dunia telah memprotes 12 
kartun yang disiarkan surat kabar Jyllands-Posten di Denmark pada 
September lalu, karena menampilkan pencitraan Nabi Muhamad yang 
dianggap sebagai penghujatan. 
> 
> Indonesia, tegasnya, bersama negara-negara yang tergabung dalam 
Organisasi Konferensi Islam (OKI) yaitu Mesir, Turki, Pakistan, Iran 
dan lainnya telah menyampaikan protes keras kepada Pemerintah 
Denmark dalam KTT Luar Biasa di Mekkah sejak Desember tahun lalu. 
> 
> Protes ini, ujar Yuri, merupakan protes tingkat tinggi yang tidak 
saja dilayangkan oleh satu negara tetapi oleh banyak negara Islam. 
> 
> Bahkan, urainya, OKI juga telah mengeluarkan resolusi mengenai 
Combating Religious Defamation (Perlawanan terhadap Penistaan Agama) 
di PBB yang juga disponsori oleh Indonesia. 
> 
> Namun, ia menyesalkan, tanggapan pemerintah Denmark yang 
menyatakan bahwa mereka tidak bisa melakukan apa pun mengenai 
masalah tersebut dengan menggunakan alasan kebebasan berekspresi 
media massa. 
> 
> Perdana Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen, pada Minggu 
mengatakan pemerintahnya tidak dapat bertindak atas pemuatan kartun-
kartun Nabi Muhammad pada sebuah suratkabar negara itu setelah Libya 
menutup kedubesnya di Kopenhagen di tengah kemarahan umat Islam yang 
meningkat atas masalah itu. 
> 
> Sejak Jyllands-Posten menerbitkan kartun-kartun itu September 
lalu, pemerintah Denmark berulang kali membela hak kebebasan 
berbicara. 
> 
> "Pemerintah tidak dapat mempengaruhi media. Dan pemerintah Denmark 
dan negara Denmark karena itu tidak dapat bertanggungjawab atas apa 
yang diterbitkan oleh media independen," kata Fogh Rasmussen. 
> 
> Karikatur itu antara lain menggambarkan Nabi Muhammad memakai 
sorban berbentuk bom waktu dan memperlihatkan Nabi sebagai orang 
Badui dengan mata terbeliak sedang menghunus pedang, ditemani dua 
wanita berbusana hitam. 
> 
> Gambar tersebut dicetak kembali dalam sebuah majalah Norwegia pada 
awal bulan lalu, sehingga memicu kemarahan di kalangan negara Islam. 
> 
> Awal pekan lalu, Arab Saudi memanggil pulang dubesnya dari Denmark 
dan para pemimpin agama negara itu juga mendesak pemboikotan produk-
produk Denmark, sedangkan Qatar mengutuk penerbitan kartun yang 
menghina Nabi Muhammad itu. (Ant) 






Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke