http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2006020103441014
Rabu, 1 Februari 2006 BURAS Ketika Politisi Berkotek! SEEKOR ayam ribut berkotek, terbang kian-kemari. Nenek tangkap, lantas mencolokkan jari kelingkingnya ke balik ekor ayam itu dan mengurungnya di sangkar. "Ayam perawan pertama bertelur begitu!" ujar nenek."Paling lama 30 menit telurnya pasti keluar! Setelah itu tahu tempatnya bertelur!" "Ayam induk berkotek usai bertelur, unjuk prestasi!" timpal cucu, "Tapi bagaimana nenek bisa pastikan 30 menit?" tanya cucu. "Kan sudah nenek colok telurnya!" jawab nenek. "Ketahuan kalau sudah kebelet!" "Tapi itu mirip Wakil Presiden M. Jusuf Kalla memastikan cukup 30 menit jumpa ketua-ketua partai politik, hak angket impor beras di DPR akan gagal!" ujar cucu. "Dan terbukti berhasil! Bagaimana memastikan itu? Di mananya telur politisi dicolok?" "Bukan dengan mencolok telur politisi!" entak nenek. "Pasti dengan cara canggih Wapres bisa memastikan mereka kebelet!" "Ketua-ketua partai politik kebelet bertelur?" kejar cucu. "Bukan kebelet bertelur!" tegas nenek. "Mungkin kebelet diajak bicara Presiden!" "Nenek ada-ada saja!" timpal cucu. "Politisi seperti ayam perawan kebelet, berkotek-kotek nyaring mendukung hak angket karena kebelet diajak bicara Presiden!" "Soalnya, kalau ayam berkotek selalu ada telurnya!" tegas nenek. "Sedangkan politisi, koteknya lebih sering cuma mengecoh rakyat! Telanjur diharap, akhirnya lain!" "Kenapa sampai begitu?" kejar cucu. "Mungkin karena Presiden terlalu sibuk, sempat lupa perlunya komunikasi intens dengan ketua-ketua partai!" tegas nenek. "Lantas, politisi berkotek mengecoh rakyat? Seolah berkotek untuk kepentingan rakyat, ternyata kebelet lain!"timpal cucu. "Salah rakyat, mau dikecoh! Kenapa tak dikurung di sangkar, untuk memastikan koteknya?" "Dulu begitu! Untuk menghasilkan telur tertentu, DPR dibawa rapat kerja di hotel!" tegas nenek. "Politisi daerah dikarantina di hotel menjelang pemilihan kepala daerah agar bisa bertelur tanpa gangguan dari lawan calon yang mengurung mereka!" "Sekarang lain lagi! Para politisi dikirim ke hotel yang jauh untuk mengendurkan saraf usai tegang bertelur di sangkar!" timpal cucu. "Ganti zaman ganti model!" tukas nenek. "Untuk anggota DPR, diperbesar anggaran perjalanannya ke luar negeri! Dengan begitu akan lebih tepat memahami kepentingan rakyat negeri yang dikunjungi, seperti petani buah Cina atau petani beras Vietnam!" "Lantas, agregasi dan artikulasi kepentingan rakyat negeri sendiri bagaimana?" kejar cucu. "Rakyat negeri sendiri kan mudah dikecoh!" tegas nenek. "Jadi tak perlu susah-susah diagregasi dan artikulasi kepentingannya!" "Dikecoh seperti apa lagi?" tanya cucu. "Dikecoh dengan berkotek memperjuangkan kepentingan rakyat, padahal sebenarnya lebih besar untuk kepentingan mitra eksekutif dan para politisi sendiri!" tegas nenek. "Maka itu, belajarlah dari Wapres: Ketika politisi berkotek, lihat dulu dengan jeli--sebenarnya mereka sedang kebelet apa?" *** [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/