Ini akibatnya kalau ada manungso : MERASA DIRINYA
ULAMA PALING BERMORAL DUDUK DIPEMERINTAHAN.
Bongso paling ciloko yo iki, aturan2 diagamanya
sudah sak abrek2, masih kurang aja rasanya.
Khas ulama sejati yang senang kambing hitam, bahwa
kesalahan itu ada diluar dirinya, setan itu yang
salah menggoda manusia.
  


On Wed, 1 Feb 2006 22:45:29 +0700 (ICT)
  PAREWA PAREWA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Anda dan banyak orang yg menginginkan pornografi di 
>ruang publik, termasuk masalah majalah playboy, 
>sebetulnya ngga concern terhadap isu-isu semacam itu. 
> Ingat kritik thd PKS terkait msl BBM? sami mawon. 
> Alasannya semata-mata adalah ini. Onanilah!
>   
>  "Ada anggapan bahwa apabila RUU ini disetujui menjadi
> UU akan kian menggulirkan negeri ini berdasarkan 
>kekhalifahan Islam. Betulkah  peng-gol-an RUU ini bakal 
>sebagai pintu masuk Syariah Islam untuk urusan moral 
>secara lebih luas?" 
> 
> 
> reporter jalanan <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>  RUU Anti Pornografi, dagelan yang sungguh tak lucu
>   
>  "Setelah saya membaca RUU ini dan naskah akademisnya, 
>saya berpikir betapa susahnya hidup di Indonesia. Sudah 
>dihajar oleh harga BBM, masalah pribadi pun diurusi oleh 
>negara."
>   
>  Boyke Dian Nugraha, dokter ahli kesehatan reproduksi
>  _________________________________________________________________
>   
>  RUU Anti Pornografi, go to hell!
>   
>  RUU Anti Pornografi (AP) dan Anti Pornoaksi itu sungguh 
>tak perlu. Masih banyak RUU yang lebih penting untuk 
>diundang-undangkan. Menurut catatan, DPR menargetkan 
> akan menuntaskan pembahasan 284 UU hingga 2009. Artinya 
>DPR akan membahas dan memperdebatkan sekitar 95 RUU 
>setiap tahunnya, atau kalau dirata-rata  8 RUU tiap 
>bulan. Tahun lalu saja, DPR telah membahas tak kurang 55 
>RUU.
>   
>  Bagiku, RUU AP itu cuma sampah yang tak layak dibahas 
>oleh anggota dewan yang terhormat. RUU AP perlu dibuang 
>jauh-jauh karena mengundang berbagai kerancuan. 
>Pemerintah tak perlu mencampuri soal moralitas warga 
>negaranya dalam bentuk macam UU Pornografi seperti itu. 
>Biarlah benteng moralitas itu dijaga oleh agama, 
>keyakinan, keluarga dan lingkungan masyarakat, bukan oleh 
>negara. Jadi RUU AP memang tak perlu diundang-undangkan. 
>   
>  Sedikit kilas balik, RUU AP ini selesai disusun pada 
>2002, dengan harapan akan disahkan oleh DPR dan 
>ditandatangani oleh Presiden RI dan Mensekneg. Karena 
>belum juga tuntas dibahas, Megawati Soekarnoputri - 
>presiden kala itu - dan Bambang Kesowo tidak 
>menandatanganinya. Di tahun ini, RUU Anti Pornografi 
>kembali akan dibahas oleh DPR. Akankah SBY bakal 
>menekennya? Sebenarnya siapa saja dulu penyusun RUU 
>dagelan ini? Pihak-pihak mana saja yang  mengajukannya? 
> 
> Ikut mendompleng dalam gerbong RUU yang sungguh tak lucu 
>ini adalah
> bakal dibentuknya BAPN (Badan Anti Pornografi Nasional) 
>seperti tercantum
> di BAB VI, dimana para anggotanya terdiri atas unsur 
>perwakilan badan keagamaan; pakar komunikasi; pakar 
>teknologi informasi dan komunikasi; pakar seni dan 
>budaya; pakar  hukum pidana; dan pakar sosiologi. Jelas, 
>para anggota badan ini nantinya bakal berperan  seperti 
>malaikat, sedangkan Presiden jadi tuhannya. Ada anggapan 
>bahwa apabila RUU ini disetujui menjadi
> UU akan kian menggulirkan negeri ini berdasarkan 
>kekhalifahan Islam. Betulkah  peng-gol-an RUU ini bakal 
>sebagai pintu masuk Syariah Islam untuk urusan moral 
>secara lebih luas? 
>   
>  Apabila RUU ini disetujui oleh DPR, akankah Roy Suryo 
>yang fungsionaris
> Partai Demokrat diangkat sebagai ketua BAPN? Salah satu 
>penyakit di
> Indonesia: Pemerintah kita gemar bikin badan ini badan 
>itu, tetapi  semuanya 'memble', hanya jadi lembaga yang 
>menghambur-hamburkan duit saja. 
> Tak heran kalau negeri ini terus saja jalan di tempat, 
>sementara para
> pejabatnya cuma berhela-leha menikmati kekuasaan dan 
>pengaruhnya. Orang-orang yang ngiler duduk di BAPN sih 
>seneng-seneng karena bakal dapat gaji plus  fasilitas 
>menawan. 
>  
> Pembredelan media massa dalam kemasan baru
>   
>  Saya pribadi setuju adanya pemberantasan materi-materi 
>yang bersifat
> pornografi, tetapi bukan melalui UU ini - cukup dengan 
>KUHP saja. Tolok
> ukur mana yang berbau porno dan mana yang tak porno 
>perlu juga diperjelas.
> Kalau RUU ini disahkan oleh DPR, tak hanya mengekang 
>kebebasan berekspresi, RUU ini akan jadi wahana 
>pembredelan media masa gaya baru. Wah wah wah, RUU Anti 
>Pornografi  memang dagelan yang sungguh tak lucu!
>   
>  Sedangkan yang berkaitan dengan media massa, lebih baik 
>masuk ke UU yang mengatur media massa - macam UU Pers 
>atau UU Penyebaran Informasi dan  lainnya. Macam majalah 
>Matra, ME, Maxim, FHM, Playboy dan sebagainya bukanlah 
>majalah pornografi, tetapi ADULT MAGAZINE - majalah 
>khusus orang dewasa. Sayangnya, istilah itu belum 
>memasyarakat di Indonesia. Kita tahunya istilah 
>porno-porno saja, tak memandang soal segmentasi  pasar 
>media dan masyarakat pembacanya. 
>   
>  Soal media massa, untuk media cetak yang perlu diatur 
>adalah titik
> peredarannya. Kalau TV dan radio ya diatur jam 
>tayangnya. Untuk media cetak khusus orang dewasa, misal 
>lebih mengutamakan pengiriman langsung ke para pelanggan, 
>menjualnya dengan dibungkus rapat oleh plastik, tidak 
>dijual di lapak-lapak terbuka dan asongan. Kalau di AS 
>ada yang namanya ADULT SHOP - khusus menjual VCD porno, 
>majalah-majalah porno. Porno disini artinya ada gambar 
>orang bersetubuh yang dilakukan oleh
> dua orang atau lebih, bukan perempuan yang telanjang 
>sendirian. Kategorinya
> X, XX dan XXX. Pengunjungnya juga musti berusia 18 tahun 
>ke atas. 
>   
>  Dibandingkan dengan majalah porno, Playboy mah bukan 
>apa-apa. Majalah
> Playboy rutin lho memuat artikel-artikel menarik untuk 
>diketahui orang-orang
> dewasa seperti kita. Juga wawancara serius dengan para 
>tokoh dunia. 
>Foto-fotonya pun berkualitas tinggi, tidak sembarangan. 
>Namun saya dengar, 
> penjualan majalah macam Playboy menurun tajam di AS, 
>karena kalah saing 
> dengan informasi yang tersaji di internet: lebih panas, 
>dan lebih merangsang!
>   
>  Salam Anti XXX,
>   
>  Reporter Jalanan
>   
>   
>  PS:
> Saran untuk pengasuh Playboy Indonesia, tolong kalau 
>bisa kirimkan
> berbagai artikel menarik di milis-milis yang pernah 
>dimuat, tentunya
> dalam Bahasa Indonesia. Biar orang-orang Indonesia yang 
>belum pernah
> buka-buka Playboy tak mati penasaran. Misal seperti apa 
>sih wawancara 
> Playboy dengan Osama dan tokoh-tokoh lainnya?  
>  
> _________________________________________________________________
>   
>  Pendidikan Seks Lebih Penting
>   
>  Jakarta, Kompas - Pendidikan seks lebih penting untuk 
>mengatasi 
> dampak pornografi daripada sebuah undang-undang. 
>Rancangan Undang-
> Undang tentang Anti-Pornografi dan Pornoaksi yang sedang 
>dibahas di 
> DPR cenderung mencampuri urusan pribadi dan menghalangi 
>ekspresi yang 
> bersifat manusiawi.
>   
>  Pandangan itu disampaikan oleh dokter ahli kesehatan 
>reproduksi Boyke 
> Dian Nugraha di hadapan Panitia Khusus DPR untuk RUU 
>Anti-Pornografi 
> dan Pornoaksi dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), 
>pekan 
> lalu. "Jangan sampai hal-hal yang sangat pribadi pun 
>tidak bisa 
> diekspresikan," kata Boyke yang hadir sebagai narasumber 
>bersama 
> dokter ahli seksologi, Naek L Tobing, dan kurator seni 
>rupa, Jim 
> Supangkat.
>   
>  Boyke mengemukakan, "Setelah saya membaca RUU ini dan 
>naskah 
> akademisnya, saya berpikir betapa susahnya hidup di 
>Indonesia. Sudah 
> dihajar oleh harga BBM, masalah pribadi pun diurusi oleh 
>negara."
>  Ia menyatakan setuju dengan tujuan dan filosofi RUU 
>tersebut, akan 
> tetapi ia menilai substansinya sangat mengekang 
>kebebasan ekspresi 
> seksual individu.
>   
>  Ia menyebutkan dua hal yang tidak mungkin diatur dengan 
>UU sekalipun, 
> yakni seksualitas dan erotika. Seksualitas, kata Boyke, 
>adalah 
> sesuatu yang secara alami dimiliki dan melekat pada 
>setiap orang 
> sehingga tidak mungkin bisa dilarang. Adapun erotika 
>adalah perasaan 
> tertarik kepada lawan jenis, yang juga tidak mungkin 
>dapat dibatasi 
> oleh pihak lain. Karena itu, menurut Boyke, seksualitas 
>maupun 
> erotika tidak patut dipersalahkan.
>   
>  Menurut Boyke, negara terlalu mengedepankan pengaturan 
>dengan undang-
> undang, sementara hingga saat ini masih mengabaikan 
>pendidikan seks, 
> yang justru sangat penting untuk memberi pemahaman sejak 
>dini kepada 
> remaja. (LAM)
>  
> Kompas - 1 Februari 2006
>   
>  http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0602/01/humaniora/2403764.htm
> _________________________________________________________________
> 
> __________________________________________________
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan 
>terbaik terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> Post message: [EMAIL PROTECTED]
> Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
> Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
> List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
> Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
> 
> 
>    
> ---------------------------------
>  YAHOO! GROUPS LINKS 
> 
>    
>    Visit your group "proletar" on the web.
>    
>    To unsubscribe from this group, send an email to:
> [EMAIL PROTECTED]
>    
>    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! 
>Terms of Service. 
> 
>    
> ---------------------------------
>  
> 
>  
> 
> 
> __________________________________________________
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan 
>terbaik terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> Post message: [EMAIL PROTECTED]
> Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
> Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
> List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
> Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 

========================================================================================
Speedy Gift 4 You. Pasang Speedy gratis Flexi Trendy dan berhadiah undian : 
3 Notebook, 7 Handycam, 9 Digital Camera, dan 25 Modem ADSL. Maaf hanya untuk 
Januari 2006. 
Info : 147 (Khusus Jawa Timur)
========================================================================================
Dapatkan hosting tercepat dengan bandwidth tak terbatas. Hanya di 
http://www.hostingkilat.com
========================================================================================
 


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke