"Jusfiq Hadjar" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>     Migran Arab/Islam diberbagai negeri Eropa  suka jadi pengacau...
>     Di Inggeris yang suka bikin kacau adalah juga migran dari Asia
>     Selatan (India atau Pakistan).
>     Beda dengan migran Tionghoa yang disamping jarang minuntut 
>     haknya terhadap social security juga jarang, sungguh jarang ada 
>     tindakan kriminil orang Tionghoa yang merugikan penduduk asli.


Benar, cuma orang2 Islam terutama yang dari Arab, mereka masuk ke
Amerika juga untuk bisa hidup gratis.

Harus saya akui, di Indonesia justru sebaliknya, orang2 Cina ini jadi
korban pemerasan penduduk pribuminya.  Mereka orang2 Cina ini bukan
jadi beban negara melainkan jadi korban pemerasan negara.  Amoy2
diperkosa tanpa dilindungi, toko2 cina dijarah tanpa diganti rugi.

Orang2 Cina yang masuk jadi Kristen, gerejanya dibakar, tapi orang2
Cina yang masuk jadi Islam, dijadikan tontonan.

Saya sebagai umat Islam sangatlah sedih, saya telah mengajarkan ayah,
ibu, dan saudara2ku untuk tidak mengikuti jejak nabi agama kita 
sendiri
yang merampoki orang2 Yahudi yang notabene saudaranya sendiri.

Bagaimana bisa Islam dijadikan teladan sebagai agama perdamaian kalo
pada realitasnya ajarannya sangat jahat dan biadab.  Contohlah saja
dalam masalah ajakan untuk bersahabat dari Israel.  Berulangkali 
negara
Israel mengajak Indonesia dan negara2 Islam lainnya untuk saling buka
kedutaan besar dan hubungan dagang yang bersahabat, tetapi selalu
ditolak dengan permusuhan.

Pemimpin Indonesia yang menyadari dan ingin membuka hubungan dengan
Israel, ternyata didemo secara besar2an.

Saya sebagai umat Islam, terus terang saja tidak pernah merasa aman
kalo tinggal bersama umat yang sama2 Islam, tetapi kalo berada
dilingkungan orang2 Yahudi saya merasa aman dan tidak merasa dimusuhi.

Saya menikahi orang Yahudi, banyak teman2 Islam saya memusuhi saya,
marah2 karena saya menikah dengan orang Yahudi, sebaliknya keluarga
suami saya yang orang Yahudi tidak ada satupun yang marah, malah 
mereka
menyayangi saya, tidak satupun yang membujuk atau menyindir saya agar
masuk agama Yahudi.  Padahal di AlQuran dari kecil saya diajari bahwa
orang2 Yahudi akan menyesatkan saya agar murtad kepada agama sehingga
masuk ke agama mereka.  Akhirnya saya menyadari, isi AlQuran itu penuh
kebohongan dan kebencian.  Tapi karena saya terlahir sebagai Islam,
biarlah, Agamaku sebagai tradisi nenek moyang yang cukup kita
lestarikan se-mata2 untuk saling membahagiakan dengan bebas dari 
segala
kewajiban2 yang menyesatkan.

Marilah, kita jadikan Islam sebagai agama yang lepas dari kewajiban2
jahatnya, seperti juga agama2 Yunani Kuno yang dilestarikan tradisinya
tanpa mengikatkan penganutnya untuk melaksanakan upacara2 korban
manusia yang jahat dulu itu.  Kalo umat Hindu bisa menghapuskan ajaran
agamanya yang biadab dalam membakar isteri hidup2 sewaktu suaminya
meninggal, kenapa umat Islam tidak bisa menirunya ???  Ternyata umat
Hindu yang penyembah berhala itu jauh lebih beradab dari umat Islam.

Sebagai umat Islam, tidak boleh anda melakukan kejahatan2 atau
kebiadaban2 hanya karena diwajibkan oleh ajaran agama kita.  Kita 
harus
mampu menghormati, melindungi, dan menyayangi semua mereka yang
menyembah berhala, meskipun kita tahu, AlQuran mewajibkan kita untuk
memusuhi, merendahkan, dan menghalalkan mereka untuk dibunuh.

Sudah waktunya umat Islam memberi dan melindungi kebebasan umat
penyembah berhala untuk melakukan ibadahnya tanpa harus diganggu 
dengan
pembakaran, pembunuhan, ataupun diganggu dengan suara azan agar mereka
mau pindah menjadi Islam.  Kita wajib melestarikan agama2 penyembah
berhala itu dengan juga melindungi patung2 mereka, bukan malah
memusnahkan mereka seperti yang diwajibkan Alquran dalam mengejar
pahala untuk tiket kesorga.

Tidak pernah anda sebagai umat Islam bisa menikmati sorga dengan
menebarkan kebencian2 kepada penyembah2 berhala.

Pada galibnya, umat Islam juga adalah penyembah berhala, bedanya, kalo
penyembah berhala itu menyembah patung, maka umat Islam menyembah 
Kabah
yang berupa batu bujur sangkar yang dulunya juga merupakan kuil Syiwa
milik penyembah berhala yang sama.

Apa bedanya bagi umat Islam yang menganggap kabah sebagi penunjuk 
arah,
demikian juga penyembah berhala menjadikan patungnya sebagai penunjuk
arah.  Umat Islam selalu menyembah Allahnya dengan meletakkan arah
kabahnya disebelah depannya, demikian juga umat penyembah berhala
menyembah sang pencipta dengan meletakan patungnya pada arah 
didepannya
bukan dibelakangnya.

Hanya kebencian saja yang membedakannya, sama2 menyembah batu, tapi
yang Islam menyangkalnya, padahal yang dinamakan menyembah sesuatu 
itu,
yang disembah itu selalu harus arahnya ada didepan orang yang
menyembahnya.  Kalo umat Islam tidak merasa menyembah batu kabah,
kenapa batu kabahnya waktu shalat tidak dibelakangi tetapi harus
didepannya ????  Lalu apa bedanya dengan mereka yang menyembah patung
yang juga dari batu berukir ????  Ingatlah, Kabaah itupun milik dewa
Syiwa dulunya, dan juga merupakan pusat penyembahan berhala jauh
sebelumnya.  Apakah Ishmael itu penyembah berhala ????  Tentu saja,
karena dizaman Ishmael dulu belum ada Islam dan Muhammad belum
dilahirkan.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke