Refleksi: Apakah benar Indonesia telah merdeka? Kalau sudah merdeka berarti 
rakyatnya harus mendapat perlindungan hak sepatutnya sebagai manusia? Lho TKW 
diperkosa, dianiya, diperlakukan sebagai budak-belian dalam alam kebiusan, 
padahal katanya punya presiden itu mantan jenderal berbintang-berbintang 
mengkilat bukan saja dipundak tetapi juga di dada, sial nan malang bagi pemilih 
dan pendukung kelas bawah, sang jenderal tak bersuara membelamu yang perlu 
dibela.  Jangan hidup dalam ilusi!

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0602/06/utama/2416120.htm

 TKI Disiksa dan Digaji Hanya Rp 15.000 
Penyiksaan Dilakukan Majikan dan Anak-anaknya



Cianjur, Kompas - Nasib tragis kembali dialami tenaga kerja Indonesia yang 
bekerja di Arab Saudi. Shinta Marlina Reza (19), warga Kampung Cigadok, Desa 
Sukajaya, Kecamatan Tanggeung, Cianjur, Jawa Barat, disiksa hingga cacat 
permanen pada tangan kanan dan buta.

Selain itu, Shinta yang bekerja selama 10 bulan hanya digaji enam real, setara 
dengan Rp 15.000.

Saat ditemui hari Minggu (5/2), Shinta menuturkan, penyiksaan itu dilakukan 
majikan laki-lakinya, Hisan Munawar Maksum, beserta istri dan beberapa anaknya.

Penyiksaan dialami dalam berbagai hal. "Misalnya saya sudah merapikan kamar 
anak majikan, lalu anak itu mengacak-acak. Saya dianggap tidak bekerja dan 
langsung disiksa," ujarnya.

Alat-alat yang digunakan untuk menyiksa Shinta antara lain rotan, tali sorban 
(igal), dan setrika. Bagian tubuh Shinta yang disetrika adalah punggung dan 
tangan.

Kepala Shinta pun sering dibentur-benturkan ke tembok. Hal inilah yang diduga 
menjadi penyebab mata Shinta berangsur tidak berfungsi. Bahkan terakhir kedua 
matanya ditinju sehingga Shinta buta.

Ia berangkat ke Mekkah melalui PT Dasa Graha Utama Jakarta bulan Januari 2005.

Dari surat yang ditunjukkan keluarga Shinta, direktur PT Dasa Graha Utama 
adalah Haerawi Asnan.

Shinta dijanjikan bekerja dengan gaji 600 real per bulan sebagai pembantu rumah 
tangga selama masa kontrak dua tahun.

November 2005 Shinta dipulangkan majikannya dengan alasan tak mampu bekerja. 
Saat itu Shinta sudah tak bisa melihat.

Sesampainya di Indonesia, PT Dasa Graha Utama membawa Shinta berobat ke Rumah 
Sakit (RS) Polri. Sambil menginap di RS Polri, operasi mata (sebelah kiri) 
Shinta dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Namun, tidak ada 
hasil.

Saat dikonfirmasi, Haerawi Asnan mengaku hanya bagian operasional. Asnan 
menyatakan, kepulangan Shinta dari RS Polri mendapat rekomendasi rumah sakit. 
"Shinta akan berobat jalan dan kami akan menanggungnya," ujar Asnan. (D03)



[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke