Apa kepala postingan ini bisa di sadur seperti: Out of sight, out of mind?
   
  Ini tinjauanku setelah membaca banyak berita soal ngamuknya orang Islam di 
pelbagai negara, dan beberapa gedung Embassy ikut terbakar, gara2 karikatur 
tentang Nabi Mohammad dan agama Islam.
   
  Aku TIDAK ingin memberikan analisa soal agama ,yang aku perlu sodorkan disini 
adalah bagaimana sikapku sebagai penduduk Aussie yang sampai sekarang masih 
selamat dari amukan prahara perkara karikatur di koran yang terbit di Denmark 
itu. Aku bisa dikatakan sebagai outsider dalam perkara karikatur ini, jadi 
seyogianya bisa memberikan tafsiran yang objektip. Mudah2an!
   
  Perkara apa yang dikatakan sebagai pelecehan oleh golongan Muslim, sebagai 
blasphemi, perlu di tinjau dari kedua belah pihak.
   
  Di satu sudut kita lihat sikon negara Denmark ini yang sudah sejak lama, 
berdasarkan alasan  kemanusiaan banyak menampung imigran dari kultur2 lain, 
a.l. dari negara2 yang majoritynya beragama Islam.
  Satu sikap yang sebenarnya perlu dipuji, karena banyak juga para imigran 
datang ke Denmark dengan alasan persekusi oleh negara asalnya.
  Tapi dengan cara liberal yang diterapkan oleh pemerintah Denmark dan juga 
negara2 EU, maka banyak kalau tidak bisa dibilang TERLALU  banyak izin yang 
diberikan oleh pemerintah2 EU bagi imigran2 dari luar ,dan banyak, berjibun 
imigran dari negara2 yang ber-majority Islam, datang membanjiri negara2 
kapirun. Ternyata, dan terutama imigran2 Muslim ini kurang bisa ber-adaptasi 
dengan penduduk asli  , selain berdasarkan perbedaan kultur juga perbedaan 
agama. Selang lama ketegangan mulai berkecamuk, misalnya satu contoh dimana 
banyak terjadi honour killing yang terjadi di didalam masyarakat Muslim itu 
sendiri , juag pembunuhan2 yang di-alami oelh penduduk asli seperti contoh Theo 
v.Gogh di Belanda, dan belum lagi banyaknya kejadian dimana para imigran ini 
mempergunakan(abuse) sistim social support dari pemerintah. Mereka adalah 
pemalas dan dirasakan bahwa mereka jadi semacam parasit yang sangat 
menjengkelkan penduduk asli setempat.
   
   Disinilah rupanya penduduk asli setempat mulai kenal dengan suatu kultur 
asing dan agama asing, kenal dekat di kehidupan riil, kenal dilapangan. 
Disinilah mulai selain adanya perkenalan tapi perkenalan yang membawa dampak 
negatip. Dari sinilah bisa muncul ber-macam2 reaksi karena ada aksi, dan dari 
sinilah bisa muncul kejadian semacam  terbitnya suatu karikatur di sebuah koran 
Denmark itu.
   
  Seperti aku sebutkan diatas tadi, perlu ditinjau dari kedua belah pihak. 
Sekarang yang menjadi pertanyaan urgent dan menimbulkan banyak tanda tanya 
yalah sikap para imigran yang datang dari negara2 Islam ini. Mengapa mereka 
dari permulaannya melangkahkan  kaki dan hengkang ke negara yang terkenal 
sangat kapirun? Terutama negara2 Skandinavia itu sangat terkenal sikap 
liberalnya terhadap, misalnya saja pornograpi dan kebebasan beragama dan 
freedom of speech? Mengapa mereka tidak pergi ber-imigrasi kenegara2 misalnya 
Saudi Arabia atau negara seperti Dubai yang juga kaya raya? Mengapa mereka 
pilih negara2 kapirun?
   
  Disini aku sampai berpikir kalau begitu ada baiknya juga mempertahankan suatu 
masyarakat yang homogeneous seperti masyarakat Jepang itu? Ngak ada masalah 
yang urgent di Jepang itu, paling2 yang ada di situ adalah orang2 Korea yang 
minim jumlahnya.
   
  Sekarang pikir2, misalnya saja negara2 EU dan negara2 kapirun lain tidak 
berlagak political correct dan ber ambisi humanitair maka kejadian macam 
penerbitan karikatur itu tidak akan terjadi , karena...........jauh d-imata, 
jauh di-hati, out of sight out of mind.
  Coba penduduk asli negara2 kapirun itu minim berhubungan, ber-senggolan 
dengan para imigran2 ini kemungkinan besar tidak akan ada karikatur yang 
ber-basis-kan antipati terhadap suatu agama atau budaya karena mereka(penduduk 
asli) tidak pernah tahu akan adanya kultur dan agama2 asing ini.
   
  Disinilah rupanya perlu ada restriksi yang ketat terhadap para imigran, 
seleksi harus ketat menjaga agar imigran yang masuk mempunyai prospek bisa 
meng-adaptasikan dirinya dalam masyarakat pilihannya.
   
  Kayaknya negara2 kapirun itu kena tulahnya: kena batunya karena ber-lagak sok 
humanis dan sangat liberal, menerima tamu tanpa seleksi.
   
  Harry Adinegara

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
  The New Yahoo! Movies: Check out the Latest Trailers, Premiere Photos and 
full Actor Database.

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke