http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=6426

Kamis, 02 Mar 2006,


Takut Disidang, Raju Menangis 





STABAT - Kegaduhan kemarin terjadi di Pengadilan Negeri (PN) Stabat, Langkat. 
Peristiwa itu bermula ketika terdakwa Muhammad Azwar alias Raju dipanggil jaksa 
agar masuk ke ruangan sidang. Tapi, bocah 8 tahun itu tidak mau. Dia malah 
menangis sambil menjerit. Rupanya, dia masih trauma karena peristiwa 
sebelumnya, ketika dijebloskan ke tahanan oleh hakim di pengadilan tersebut. 

Itu memang masih lanjutan kasus Raju yang jadi berita ramai. Bocah kelas 3 SD 
tersebut dibawa ke pengadilan karena kasus perkelahian. Sidang kasus itu sempat 
tertunda, setelah penahanan Raju oleh hakim Tiurmaida H. Pardede direaksi keras 
banyak kalangan.

Sebab, Raju kala itu dijebloskan ke tahanan bersama tahanan dewasa lain. Hal 
tersebut membuat Raju trauma. Kasus itu sempat menarik perhatian Zannuba Arifah 
Chofsoh (Yenny Wahid), staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Putri Gus 
Dur itu pun mendatangi rumah Raju dan memberikan dukungan untuk bocah 8 tahun 
itu. Hal yang sama dilakukan Komisi Yudisial. 

Kemarin, Pengadilan Negeri (PN) Stabat, Langkat, melanjutkan sidang kasus Raju. 
Sidang itu dipimpin hakim tunggal Tiurmaida H. Pardede SH dengan agenda 
mendengarkan keterangan saksi. Sidang tersebut dihadiri pihak Bapas (Balai 
Pemasyarakatan) Aris Merdeka Sirait dan kuasa hukum Raju Jhonatan Panggabean cs 
dari PKPA.

Sidang tersebut mendapat perhatian banyak kalangan. Tak hanya warga, para 
wartawan dari berbagai media tampak memadati PN Stabat, Langkat. Begitu Raju 
turun dari mobil Toyota Corolla BK 1727 DT warna biru bersama orang tuanya 
serta penasihat hukum, Jhonatan Panggabean, puluhan wartawan media cetak dan 
elektronik yang telah menunggu di halaman PN Stabat langsung menyerbu. 

Sekitar pukul 13.40 WIB, sidang Raju digelar. Saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) 
Afrianto Naibaho SH memanggil terdakwa (Raju) untuk memasuki ruang sidang, 
kehebohan terjadi.

Raju meronta-ronta dan tak mau dibawa masuk ke dalam ruangan sidang. Dengan 
suara menjerit serta menangis sejadi-jadinya, Raju berkata, "Raju takut Mak, 
Raju nggak mau masuk ke dalam (maksudnya ruangan sidang)." Dia menjerit seperti 
ini, sambil tetap mendekap erat tubuh ayahnya. JPU Afrianto tetap meminta Raju 
hadir ke kursi persidangan.

Melihat anaknya begitu tertekan, Sugianto, ayah Raju, berteriak sambil 
memprotes jaksa dan hakim, "Siapa yang mau bertanggung jawab kalau anak saya 
nanti gila." Tak lama kemudian, Sugianto dan istrinya membawa Raju pulang ke 
rumah. Tapi, persidangan tetap dilanjutkan, meski tanpa kehadiran Raju. (pm-2)


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke