Refleksi: Kabarnya Pak Presiden mengandeng buruh di istana sebagai tanda berpihak kepada kaum buruh, tetapi bagaimana dengan TKI? Jauh dimata, jauh dihati dekat dikantong dan cukup digelar pahlawan devisa?
http://kompas.com/kompas-cetak/0604/21/daerah/2600665.htm Ketenagakerjaan TKI Asal Cianjur Disiksa dan Tak Digaji Cianjur, Kompas - Kasus penyiksaan terhadap tenaga kerja Indonesia kembali muncul. Reni Nuraeni (21), asal Cianjur, Jawa Barat, mengaku selama bekerja 19 bulan di Arab Saudi ia disiksa oleh keluarga majikannya hingga mengalami luka-luka. Gajinya sebesar 11.400 real pun tidak dibayar. Reni yang ditemui hari Kamis (20/4) kemarin tiba di rumahnya pada Rabu malam dengan diantar petugas yang mengaku berasal dari Departemen Tenaga Kerja. Kemarin pagi Reni langsung diperiksakan oleh orangtuanya, Ata (45) dan Holis (38), ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Rencananya Reni akan melaporkan kasusnya itu ke Kepolisian Resor Cianjur, tetapi ditolak. Ia disarankan melaporkan kasus itu ke dinas tenaga kerja dan diteruskan ke Kedutaan Besar RI di Arab Saudi. Reni menuturkan, semenjak bulan pertama kerja pada majikan A Aziz Abduh Mudkhali, di Tabuk, dia sudah disiksa. Pertama-tama ia menerima tamparan. Selanjutnya dia mengalami penyiksaan fisik lainnya, bahkan hal itu dilakukan dengan menggunakan berbagai peralatan. Reni menambahkan, dia sudah sangat biasa dipecut, dipukul dengan gelas atau piring, dan dicubit. Akibatnya, kedua kaki Reni bengkak dan pincang. Pada bagian tubuh lainnya, seperti tangan, punggung, dan muka, juga terdapat luka-luka bekas penyiksaan yang sebagian masih belum kering. Semua itu, menurut Reni, terjadi karena majikannya (suami- istri) tidak puas dengan hasil kerjanya. "Dikiranya saya bekerja terlalu lambat. Padahal, semua pekerjaan di rumah juga bisa saya selesaikan tepat waktu. Kalau, misalnya, majikan bangun dan pekerjaan saya belum selesai, saya pasti disiksa," ujar Reni. Setelah tiga bulan mendapat siksaan di awal kerjanya, Reni meminta dikembalikan kepada penyalur tenaga kerja di Arab Saudi. Namun, karena majikannya kemudian berjanji kepada penyalur untuk tidak menyiksa Reni lagi, pihak penyalur akhirnya mengembalikan Reni kepada majikannya. Janji majikannya itu ternyata tidak ditepati karena beberapa hari setelah dikembalikan penyalur, majikan Reni masih terus melakukan penyiksaan bahkan lebih kasar. Setelah tak kuat menahan siksaan, Reni meminta dipulangkan ke Indonesia. Namun, majikannya hanya bersedia memulangkan dengan syarat Reni menandatangani surat keterangan telah menerima seluruh gajinya meski gaji itu tidak diberikan sama sekali. Seperti yang tertulis dalam paspor, Reni Nuraeni bekerja di Arab Saudi melalui PT Adi Mitra Selaras Internasional yang beralamat di Condet Raya 29, Jakarta Timur. (aha) [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/