http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2006042700563015
Kamis, 27 April 2006 BURAS Pembatasan BBM! H. Bambang Eka Wijaya: "ASYIK!" ujar ayah. "Pemerintah akan melakukan pembatasan BBM terhadap mobil pribadi, mobil dinas pemerintah dan pejabat karena subsidi membengkak akibat harga minyak dunia mencapai 75 dolar/barel!" "Kenapa asyik?" sambut ibu. "Pembatasan itu bisa menyulitkan pemilik mobil pribadi!" "Bisa sulit bagi pemilik mobil ber-CC besar yang bahan bakarnya boros, seperti kita!" timpal ayah. "Misalnya dibatasi sehari sekali mengisi dengan maksimal 20 liter, untuk mobil kita yang dipakai ayah, mama, anak-anak antar-jemput sekolah dan kursus, pasti tidak cukup! Maka, kebijakan itu ayah sebut asyik karena jadi alasan untuk kredit mobil satu lagi khusus buat mama dan anak-anak!" "Bahkan harus kredit dua mobil lagi, satu khusus untuk mama, satu lagi khusus untuk anak-anak!" tukas ibu. "Jadi, ketat sekalipun pembatasan BBM bagi setiap mobil, kita tetap bisa leluasa pakai mobil!" "Kalau begitu, percuma pembatasan BBM terhadap mobil pribadi yang dilakukan pemerintah!" sela Tono, adik ayah. "Sebab, pemakaian BBM malah membengkak, hingga tujuan kebijakan untuk menghemat BBM guna mengurangi subsidi tak tercapai!" "Pembatasan seperti itu memang tak mudah dilakukan karena akan selalu ada saja akal orang untuk mengakalinya!" sambut ayah. "Kalau cuma dibatasi misalnya sekali mengisi di sebuah pompa bensin tak boleh lebih 20 liter, orang bisa mengisi berulang-ulang di pompa bensin lain! Belum lagi, orang mampu akan menambah jumlah mobilnya, yang justru menambah konsumsi BBM!" "Persyaratan kredit mobil dan sepeda motor juga makin mudah, peningkatan jumlah kendaraan bermotor tak bisa dihalangi!" tegas ibu. "Pokoknya, kebijakan pembatasan BBM cuma akan menyulitkan pemerintah sendiri dalam pengawasannya, selain membuka peluang berspekulasi seperti terjadi dalam perbedaan harga solar dan minyak tanah untuk industri sekarang!" "Memang!" sambut Tono. "Salah satu cara penghematan BBM yang praktis untuk saat ini mungkin perbaikan jalan rusak di luar kota sehingga lalu lintas lancar, tak lagi antre dan jalan merambat! Sedang di kota-kota besar, memecahkan kemacetan yang kronis pada jam-jam tertentu!" "Semua itu justru menyangkut kesulitan pemerintah akan dana penanggulangan infrastruktur!" timpal ayah. "Mengatasi hal itu sesulit mengatasi masalah subsidi BBM! Jadi, alternatif itu tak mungkin!" "Itu berarti semua jalan sudah buntu!" tegas ibu. "Dan karena pemerintah menyadari hal itu, pembatasan BBM pada kenderaan pribadi, mobil dinas pemerintah dan pejabat ditempuh agar terlihat ada usaha yang dilakukan! Soal efektif atau tidaknya kebijakan itu, atau malah gagal, urusan belakang! Yang penting, ada usaha yang dilakukan pemerintah!" "Kenyataan itu membuat orang kasihan pada pemerintah! Karena kasihan, orang berusaha maksimal hemat BBM!" timpal Tono. "Dengan begitu, program pembatasan BBM akan sukses! Maka itu, kasihanilah pemerintah!" *** [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/