http://www.suarapembaruan.com/News/2006/05/30/Nasional/nas01.htm
SUARA PEMBARUAN DAILY Pancasila Sudah Final sebagai Ideologi [JAKARTA] Pancasila masih sangat releven dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Wacana memunculkan ideologi negara yang lain di luar Pancasila perlu disingkirkan, karena konsensus nasional telah memutuskan Pancasila merupakan produk final sebagai dasar negara. Jika segenap komponen bangsa memahami dan mengerti tentang nilai dan filosofi yang sangat tinggi yang terkandung dalam Pancasila maka upaya melahirkan ideologi selain Pancasila tidak perlu ada. "Bagi PP Muhammadiyah, Pancasila sangat dinamis dan masih sangat sesuai dengan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. PP Muhammadiyah menilai Pancasila sudah final sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan warga Muhammadiyah akan konsisten berjuang mempertahankan Pancasila. Perlu anda ketahui mantan Ketua PP Muhammadiyah Pertama (alm), Ki Bagus Hadisusanto yang memperjuangkan pertama kali menghapus 7 kata menyangkut menjalankan syariat Islam dalam sila pertama Pancasila," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsudin kepada Pembaruan di Jakarta, Senin (29/5). NKRI yang berdasarkan Pancasila adalah bentuk final dan ideal bagi rakyat Indonesia yang majemuk atas dasar agama, suku, dan bahasa. Dan sudah menjadi kewajiban segenap warga PP Muhammadiyah untuk mempertahankan hasil perjuangan tokoh PP Muhammadiyah yang menilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa tidak perlu ditambah 7 kata lagi, katanya. Dikatakan, andil umat Islam sangat besar dalam mendorong demokratisasi Indonesia, dan adanya gejala radikalisme agama tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan karena hal itu adalah gejala temporer yang akan berkurang jika sumber-sumber penyebabnya diatasi, seperti kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Din yakin selama arus tengah Islam, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan organisasi massa besar lain, masih berpengaruh dan berperan, maka Islam Indonesia tetap menjadi faktor efektif bagi demokrasi Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, lanjut Din, Muhammadiyah tengah melakukan konsolidasi dan revitalisasi diri menjadi gerakan kebudayaan dan peradaban dinamis dengan pusat-pusat keunggulan strategis. Harga Mati Sementara itu, anggota Kelompok Kerja Pembaruan Departemen Dalam Negeri, Eko Djatmiko Sukarso menilai Pancasila sebagai sumber tertib hukum dan dasar negara merupakan harga mati hasil konsensus bangsa yang menjadi pemersatu Negara Kesatuan Repubik Indonesia. Semangat pluralisme dan kebhinekaan sangat tercermin dalam nilai-nilai Pancasila. "Untuk itu implementasi kembali Pancasila sebagai sumber ideologi bagi hidup berbangsa dan bernegara, seperti tercantum dalam pembukaan UUD 45, menjadi amat penting karena merupakan pondasi remedial yang fundamental bagi kesatuan, persaudaraan dan rekonsiliasi sosial," ujar Eko Djatmiko, mantan aktivis gerakan mahasiswa 1966. Menurut dia, reformasi, keterpurukan, dan amandemen UUD 45 membuat kita lupa atau setidaknya agak mengabaikan prinsip universal Pancasila yang merupakan kristalisasi kearifan (wisdom), budaya, dan sejarah bangsa. Akibatnya, serentetan kehidupan bersama yang kelam kian membentang. Cara hidup beragama yang dikembangkan pun masih melestarikan kekerasan, konflik, dan aroma perebutan pengaruh di masyarakat. Perdamaian dan kesepahaman yang bergaya militeristik tanpa jiwa Pancasila mendidik anak bangsa tumbuh dalam kebengisan, dendam, dan dekadensi peradaban. Karena itu, lanjutnya alam pikir anak bangsa jangan lagi dipupuk dengan jargon-jargon yang mempersempit nilai Pancasila yang tersebar seperti membangun tali persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. [E-5] Last modified: 30/5/06 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> You can search right from your browser? It's easy and it's free. See how. http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/uTGrlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/