GALAMEDIA
31/05/2006 Maling Merajalela di Lokasi Gempa
     

BANTUL, (GM).-
Di tengah kesedihan mendalam dan rintihan tangis penderitaan korban gempa 
Yogya, maling justru semakin memperbesar penderitaan mereka. Kawanan maling 
berkeliaran mengambil sisa barang berharga milik warga dengan memanfaatkan 
padamnya listrik di lokasi itu.

Pada Senin (29/5) malam, 3 orang maling ditangkap oleh warga di Dusun Sanden 
dan Sapuangin, Bantul. Maling ini pun menjadi sasaran amuk massa hingga babak 
belur. Beroperasinya maling juga terjadi di Kel. Trimurti dan Pancosari, Kec. 
Srandakan, Bantul. Maling itu ditangkap dan kemudian dihakimi oleh warga.

Sebelum maling ini marak beroperasi, sebenarnya warga sudah menaruh curiga. 
Belakangan, warga mulai menjumpai sosok asing yang berkeliaran di kampungnya. 
Warga tak dikenal ini berkeliaran di Kp. Kalisat, Gunturan, Sapuangin, Kel. 
Triharjo, Kec. Pandak, Bantul. Untuk mencegah kejadian ini terulang, warga 
melakukan siskamling atau berjaga-jaga di sekitar tenda yang dibangun seadanya.

Selain di Trimurti, pencurian juga terjadi di Kel. Trimulyo. Di daerah ini 
marak terjadi pencurian sepeda motor. Pada Minggu (28/5) sekira pukul 00.30 WIB 
misalnya, ada tiga orang yang menumpang motor. Dua orang diturunkan di desa 
mereka, sedangkan satu orang lainnya langsung tancap gas. Kedua orang tersebut 
turun di pintu masuk desa.

Kepada warga yang memergoki, kedua orang ini mengaku hanya jalan-jalan dan 
mereka langsung masuk ke dalam perumahan warga. Warga yang curiga membuntuti, 
curiga aksinya diketahui warga, keduanya langsung mengambil langkah seribu. 
Sayang, mereka tidak berhasil ditangkap warga.

Warga yang mengungsi di sekitar Stadion Sultan Agung yang letaknya bersebelahan 
dengan desa mereka mengaku tidak ada yang kehilangan barang. "Mereka waktu itu 
mengincar motor, sebab di desa sebelah, Blawong, saat yang bersamaan ada yang 
kehilangan dua sepeda motor. Dan sekarang ini tidak hanya sepeda motor lagi, 
tapi juga sembako yang menjadi kebutuhan vital kita sekarang," kata warga 
Trimulyo lainnya.

Untuk mengantisipasi ulah orang yang tidak bertanggung jawab itu, warga 
mendirikan pos pengamanan di mulut desa dan melakukan ronda siang malam. Selain 
Desa Blawong, dari informasi yang dihimpun, di Desa Segoroyoso, Pleret juga 
terjadi pencurian lima sepeda motor.

Penjarahan

Selain aksi pencurian, warga Bantul juga diresahkan oleh maraknya isu 
penjarahan sembako. Isu itu menyeruak begitu saja ke telinga para pengungsi 
sehingga membuat mereka tidak tenang. Sebab, sembako yang mereka miliki juga 
diperoleh dengan cara yang sangat sulit. "Kami benar-benar kesal, tiap malam 
akhirnya kami ronda untuk mengantisipasi isu penjarahan ini," ungkap salah satu 
warga Kel. Trimulyo, Kec. Jentis, Bantul, Selasa (30/5).

Sulitnya mendapatkan bahan makanan, membuat warga Bantul harus rela antre di 
depan toko-toko sembako. Padahal toko-toko tersebut sejak pagi memilih tutup 
karena takut dijarah.

Dari pemantauan di lapangan, Selasa (30/5) di sepanjang Jln. Samas, Jln. 
Parangtritis, Jln. Srandakan, dan Jalan Raya Bantul banyak toko sembako yang 
tidak buka. Beberapa toko yang sempat buka langsung diserbu sejumlah pembeli 
yang membeli persediaan sebanyak-banyaknya. Mereka membeli bahan makanan, 
seperti beras, gula pasir, mi instan, minyak, dan lain lain.

Parahnya, karena stok sembako mulai menipis, harga-harga pun langsung naik. 
Bahkan di beberapa toko yang buka, rak-rak tempat penyimpanan sembako sudah 
kosong melompong. Warga yang kecewa hanya bisa menggerutu dan berkeluh kesah.

Namun, ternyata masih ada sejumlah toko membuka salah satu pintunya dan hanya 
mengizinkan sedikit pembeli untuk masuk ke dalam tokonya. Hal ini untuk 
mengantisipasi penjarahan yang mungkin terjadi. Setelah pembeli di dalam 
selesai, mereka baru mempersilakan masuk pembeli berikutnya.

Hingga pukul 19.00 WIB warga yang mengantre di depan toko-toko sembako masih 
tampak. Karena kesal, banyak warga yang nekat menghentikan mobil-mobil yang 
membawa barang bantuan dan makanan. Truk-truk besar bahkan dihalangi lewat ke 
jalan-jalan kampung yang kecil karena menyebabkan kemacetan.

Amankan penjarahan

Tiga satuan setingkat kompi (SSK) yang setara dengan 300 personel Brimob Polda 
Jawa Timur, Selasa (30/5), dikirim ke kawasan gempa di Yogyakarta dan 
sekitarnya untuk misi kemanusiaan dan pengamanan dari aksi penjarahan.

"Kita mengirimkan tiga SSK Brimob Polda Jatim untuk membantu tugas kemanusiaan 
di Yogyakarta dan sekitarnya," kata Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Herman 
Surjadi Sumawiredja saat melepas keberangkatan 300 polisi itu di halaman 
belakang Mapolda Jawa Timur, Selasa (30/5).

Menurutnya, ratusan polisi itu akan bertugas selama seminggu, kemudian digilir 
dengan tiga SSK Brimob Polda Jawa Timur lainnya. "Mereka tidak sekadar 
menjalankan misi kemanusiaan, tapi juga melakukan pengamanan dari aksi 
penjarahan," katanya.

Selain itu, Polda Jawa Timur juga telah mengirimkan 6 ambulans, seorang dokter 
spesialis, seorang dokter ahli forensik, 5 dokter umum, 20 tenaga medis, dan 10 
koli obat-obatan. "Ratusan polisi yang berangkat kali ini juga membawa bantuan 
berupa 5.655 dus mi instan, 43 karung beras, 928 dus air mineral, dan uang 
tunai Rp 35 juta," katanya.

Ditolak

Sementara itu di Klaten, meski bantuan terus berdatangan, bukan berarti warga 
korban gempa tenang. Pasalnya, bantuan tidak segera disalurkan. Parahnya, 
ternyata ada sebagian warga yang ditolak saat minta bantuan.

"Saya sudah membawa surat rekomendasi dari camat. Tapi tetap ditolak," ungkap 
Bakdi (32), warga Karangasem, Cawas, Klaten. (luc/dtc)**




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Everything you need is one click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke