Refleksi: Bagaimana Pak Harto  bisa meminta maaf kalau bahagian kiri dari 
otaknya sudah rusak alias encer, berarti permintaan maaf hanya separuh otak 
atau omongkosong dari orang gila, demikian keterangan anggota team advokatnya 
Prof Dr Kaligot. 

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0606/12/Politikhukum/2726354.htm

 
Soeharto Harus Minta Maaf 
Pemerintah Harus Bersikap Tegas



SOLO, KOMPAS - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii 
Ma'arif berpendapat, dalam kondisi seperti sekarang tidak mungkin mengadili 
mantan Presiden Soeharto. Namun agar proses hukumnya tidak berlarut-larut, 
seharusnya Soeharto atau keluarganya berinisiatif meminta maaf kepada bangsa 
Indonesia dan mengembalikan uang negara. 

"Kalau keluarga tidak minta maaf, masalah ini akan terus menggantung dan 
menjadi beban generasi mendatang. Pemerintah juga harus bersikap jangan maju 
mundur lihat angin," ujar Syafii kepada pers di Solo, Sabtu (10/6) seusai 
tampil berbicara pada sarasehan "Nasionalisme Indonesia VS Liberalisme Guna 
Menyikapi Masa Depan Bangsa Indonesia". Acara yang berlangsung di Balaikota 
Solo ini dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945. 

Ia menegaskan, demi kemanusiaan sesuai Sila Kedua Pancasila, memang tidak 
mungkin Soeharto diadili saat ini. "Saya rasa jalan yang lebih masuk akal, 
seharusnya keluarga Pak Harto mengambil jalan atau inisiatif mengembalikan uang 
negara dan minta maaf. Kalau tidak, repot nantinya. Apalagi Soeharto sudah 
semacam itu," ujarnya menanggapi pro dan kontra soal kelanjutan proses hukum 
Soeharto. 

Menurut Syafii, sebenarnya untuk mengembalikan harta negara tidak sulit, 
tinggal dilakukan perhitungan berapa kekayaan negara yang diambil keluarga dan 
mengembalikan kepada negara. 

Setelah kekayaan negara dikembalikan, Soeharto atau keluarga atas nama Pak 
Harto meminta maaf kepada bangsa Indonesia. "Tetapi keluarganya tidak 
berinisiatif sama sekali. Itu yang saya sesalkan," katanya. 

Beberapa waktu yang lalu, Syafii mengaku pernah menemui mantan Panglima Komando 
Pemulihan Keamanan dan Ketertiban Laksamana (Purn) Sudomo dan mantan Wakil 
Presiden Soedarmono (alm). Kepada kedua mantan pejabat di masa Orde Baru 
tersebut, Syafii mengusulkan agar memberi saran kepada Soeharto untuk meminta 
maaf kepada bangsa Indonesia. 

"Tetapi apa jawab Pak Sudomo. Pak Harto tidak merasa bersalah. Saya temui lagi 
Sudarmono mantan wapres, sama saja. Katanya Pak Harto tidak merasa bersalah. 
Lalu yang salah apa Pak. Globalisasi yang salah," katanya. 

Syafii mengakui jika mau jujur sejak presiden pertama dan kedua tidak ada yang 
merasa bersalah. Namun, tokoh-tokoh negara tersebut semuanya berjasa besar, 
tetapi juga melakukan kesalahan. 

Beban bangsa 

"Kesalahan yang dilihat rakyat dari segi hukum atau apa, diakuilah itu. Lihat 
di Korea bagus tuh, diadili dan diampuni. Jadi enak. Kalau begini terus, beban 
bangsa berlama-lama, apalagi angka penganggur makin tinggi," ujarnya sambil 
menambahkan rakyat Indonesia makin jauh dari Pancasila. 

Di tempat yang sama, ekonom Ichsanudin Noorsy menyatakan biarkan pengadilan 
yang memutuskan apakah Soeharto perlu mendapat amnesti atau tidak atau apakah 
Soeharto ada persoalan pidana atau tidak. Ia mencontohkan bagaimana akhir dari 
sejumlah pemimpin negara. 

"Sekarang Soeharto masih kayak begitu. Pilihannya cuma dua. Sungguh-sungguh 
rakyat Indonesia memaafkan pemimpinnya atau proses pengadilan untuk mendapat 
maaf," ujarnya. (SON)


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Protect your PC from spy ware with award winning anti spy technology. It's free.
http://us.click.yahoo.com/97bhrC/LGxNAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke