--- In islamkristen@yahoogroups.com, "pleiboi 1960 - 2000"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

ini juga salah satu dialog yg kena sensor ketika ditayang di bioskop
dari bbrp dialog lain yg kena sensor


--------------------------------------------------------------------------------




Langdon bergerak ke seberang ruangan, menemukan sebuah buku seni
besar, kemudian membawanya, lalu meletakkannya di atas meja di hadapan
mereka. Teabing memutar buku itu hingga menghadap ke Sophie. Dia
membuka sampul tebalnya dan menunjuk ke arah serangkaian kutipan pada
bagian dalam dari sampul belakang. "Dari buku catatan Da Vinci tentang
polemik dan spekulasi," kata Teabing, sambil menunjukkan satu kutipan
yang khusus. "Kupikir kau akan merasa ini relevan dengan diskusi kita."

Sophie membaca kata-kata itu.

Banyak orang menjual angan-angan

dan mukjizat-mukjizat semu, mengelabui orang-orang bodoh



LEONARDO DA VINCI

"Ini ada satu lagi," kata Teabing, sambil menunjuk pada kutipan yang lain.

Kelalaian membuta menyesatkan kita

O! Makhluk hidup celaka, buka mata kalian.



-LEONARDO DA VINCI

Sophie merasa agak merinding. "Da Vinci berbicara tentang Alkitab?"

Teabing mengangguk. "Perasaan Leonardo tentang Alkitab ber­hubungan
langsung dengan Holy Grail. Kenyataannya, Da Vinci melukis Grail yang
asli, yang akan kutunjukkan kepadamu se­bentar lagi, tetapi
pertama-tama kita harus berbicara tentang Al­kitab." Teabing
tersenyum. "Dan, segala yang kauingin tahu tentang Alkitab dapat
disimpulkan oleh doktor agama yang terkenal, Martyn Perry." Teabing
berdaham dan menyatakan, "Alkitab tidak datang dengan cara difaks dari
surga."

"Maaf?"

"Alkitab adalah buatan manusia, Nona. Bukan Tuhan. Alkitab tidak jatuh
secara ajaib dari awan. Orang membuatnya sebagai catatan sejarah dari
hiruk-pikuk zaman, dan itu telah melibatkan penerjemahan, penambahan,
dan revisi yang tak terhitung. Sejarah tidak pernah punya versi pasti
buku itu."

"Okay. "

"Yesus Kristus merupakan tokoh sejarah dengan pengaruh luar biasa,
mungkin pemimpin yang paling membingungkan dan paling melahirkan
inspirasi yang pernah ada di dunia. Seperti Messiah yang diramalkan,
Yesus melebihi raja-raja, memberi inspirasi kepada jutaan orang, dan
mendirikan filosofi baru. Sebagai keturunan Raja Salomo dan Raja
David, Yesus berhak mewarisi takhta Raja Yahudi. Dapat dimengerti,
kehidupan-Nya dicatat oleh ribuan pengikut di seluruh bumi ini."
Teabing terdiam sejenak untuk menghirup tehnya, kemudian meletakkan
cangkirnya kembali di atas bibir perapian. "Lebih dari delapan puluh
kitab Injil telah dipertimbangkan untuk masuk dalam Perjanjian Baru,
namun akhirnya hanya relatif sedikit yang dipilih untuk dicantumkan­di
antaranya Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes."

"Siapa yang memilih kitab Injil mana untuk dicantumkan?" tanya Sophie.

"Aha!" Teabing meledak bersemangat. "Ironi mendasar dari Kristen!
Alkitab yang kita kenal sekarang ini disusun oleh kaisar Roma yang
pagan, Konstantin Agung."

"Kukira Konstantin penganut Kristen," kata Sophie.

"Tak benar," Teabing terbatuk. "Dia seorang pagan seumur hidup. Dia
dibaptis pada ranjang kematiannya, ketika dirinya ter­lalu lemah untuk
melawan. Di masa Konstantin, agama resmi Romawi adalah pemujaan
matahari-kelompok  pemujaan Sol Invictus, atau Matahari Tak
Tertandingi-dan Konstantin adalah pendeta kepalanya. Celaka baginya,
sebuah guncangan religius tumbuh dan mencengkeram Roma. Tiga abad
setelah penyaliban Yesus Kristus, para pengikut Kristus tumbuh
berlipat-lipat. Kaum Kristen dan pagan mulai berperang, dan konflik
itu tumbuh sedemikian besar sehingga mengancam akan membelah Roma
menjadi dua. Konstantin memutuskan bahwa sesuatu harus dilakukan. Pada
tahun 325 Masehi, ia memutuskan untuk menyatukan Romawi dalam sebuah
agama tunggal. Kristen."

Sophie terkejut. "Mengapa seorang kaisar pagan memilih Kristen sebagai
agama resmi."

Teabing tergelak. "Konstantin adalah pebisnis kawakan. Dia dapat
melihat bahwa Kristen sedang bangkit, dan ia sekadar ber­taruh pada
kuda pemenang. Para sejarawan masih memuji kece­merlangan Konstantin
yang mengalihkan kaum pagan pemuja ma­tahari menjadi Kristen. Dengan
meleburkan simbol-simbol, tanggal-tanggal, serta ritus-ritus pagan ke
dalam adat-istiadat Kristen yang sedang tumbuh, dia telah menciptakan
sejenis agama hibrid yang dapat diterima oleh kedua belah pihak."

"Transmogrifikasi," ujar Langdon. "Jejak-jejak agama pagan dalam
simbologi Kristen tak terbantahkan. Cakram matahari kaum Mesir kuno
menjadi lingkaran halo para santo Katolik. Berbagai piktogram Isis
yang sedang menyusui putcanya yang lahir karena mukjizat, Horus,
menjadi cetak biru bagi berbagai penggambaran modern kita akan Perawan
Maria yang sedang menyusui Bayi Yesus. Dan, nyaris semua unsur dalam
ritus Katolik-mitra, altar, doksologi, dan komuni, atau tindakan
"makan Tuhan"--- diambil langsung dari agama-agama misteri pagan di
masa awal."

Teabing mengerang. "Jangan biarkan seorang simbolog mulai bicara
tentang ikon-ikcn Kristen. Tak ada yang asli dalam Kristen.

Mithra, Tuhan pra-Kristen-disebut Putra Tuhan dan Cahaya Dunia-lahir
dan mati pada 25 Desember, dikubur dalam sebuah makam batu, dan
kemudian dibangkitkan dalam tiga hari. Omong­omong, 25 Desember juga
hari lahir Osiris, Adonis, dan Dionysus. Krishna yang baru lahir
dihadiahi emas, dupa, dan kemenyan. Bahkan hari suci mingguan orang
Kristen dicuri dari kaum pagan." 

"Apa maksudmu?"

"Aslinya," kata Langdon, "Kristen menghormati Sabat Yahudi pada hari
Sabtu, tapi Konstantin menggesernya agar bertemu dengan hari kaum
pagan memuliakan matahari." Dia mengambil jeda, menyeringai. "Hingga
hari ini, kebanyakan jemaat gereja menghadiri layanan Gereja pada
Minggu pagi tanpa sadar sama sekali bahwa mereka sedang melakukan
penghormatan mingguan pada dewa matahari kaum pagan ---Sun-day, hari
matahari."

Kepala Sophie berputar tak karuan. "Dan segala hal ini berhubungan
dengan Grail?"

"Memang," kata Teabing. "Bersabarlah sejenak. Selama fusi agama-agama
itu, Konstantin perlu memperkuat tradisi Kristen baru, dan dia
mengadakan sebuah pertemuan ekumenikal termasyhur, yang dikenal dengan
nama Konsili Nicea."

Sophie hanya mendengarnya sebagai tempat lahir Pengakuan Iman Nicea.

"Dalam pertemuan ini," kata Teabing, "banyak aspek dari Kristen
diperdebatkan dan ditetapkan berdasarkan voting-tanggal Paskah,
peranan para uskup, administrasi sekramen, dan, tentu saja, ketuhanan
Yesus."

"Aku tak mengerti. Ketuhanan Yesus?"

"Sayangku," tegas Teabing, "hingga saat itu dalam sejarah, Yesus
dipandang oleh para pengikut-Nya sebagai nabi yang dapat mati ...
seorang lelaki agung yang punya kekuatan, tapi tak lebih dari seorang
manusia. Seorang fana, manusia biasa."

"Bukan Putra Tuhan?"

"Benar," sahut Teabing. "Penetapan Yesus sebagai `Putra Tuhan' secara
resmi diusulkan dan ditetapkan melalui voting oleh Konsili Niicea."

"Tunggu dulu. Maksudmu, keilahian Yesus adalah hasil voting.' "Sebuah
voting yang ketat, sebenarnya," tambah Teabing, "Walau begitu,
menetapkan keilahian Kristus penting sekali bagi penyatuan lebih jauh
kekaisaran Romawi dan bagi basis kekuatan Vatikan yang baru. Dengan
secara resmi memuja Yesus sebagai Putra Tuhan, Konstantin mengubah
Yesus menjadi dewa yang berada di luar cakupan dunia manusia, sebuah
entitas dengan kekuatan yang tak tertandingi. Ini bukan hanya
menyisihkan tantangan selanjutnya dari kaum pagan terhadap Kristen,
tapi membuat para pengikut Kristus kini dapat menebus diri mereka
hanya melalui pembuatan sebuah saluran suci - Gereja Katolik Roma."

Sophie melirik Langdon, dan Langdon memberinya sebuah anggukan lembut
tanda pembenaran.

"Semua ini masalah kekuasaan," lanjut Teabing. "Kristus sebagai Juru
Selamat adalah amat penting bagi berfungsinya Gereja dan negara.
Banyak sarjana mengklaim bahwa Gereja masa awal benar-benar mencuri
Yesus dari para pengikut asli-Nya, dengan membajak pesan-pesan
manusiawi-Nya, mengaburkannya dalam jubah ketuhanan yang tak
tertembus, dan menggunakannya untuk meluaskan kekuasaan mereka. Aku
telah menulis beberapa buku mengenai topik ini."

"Aku menduga, orang-orang Kristen yang taat mengirimimu surat-surat
permusuhan setiap hari?"

"Mengapa mereka mau melakukan itu?" sergah Teabing. "Mayoritas besar
orang Kristen terdidik mengetahui sejarah iman mereka. Yesus memanglah
seorang manusia agung dan berkuasa. Manuver politik bawah tangan dari
Konstantin tidak memupuskan keagungan hidup Kristus. Tak ada yang
mengatakan bahwa Kristus adalah tokoh gadungan, atau menyangkal bahwa
Dia berjalan dimuka bumi dan mengilhami jutaan orang untuk memperbaiki
hidup mereka. Yang kita katakan di sini hanyalah, Konstantin mengambil
keuntungan dari pengaruh dan arti penting Kristus yang besar. Dan
dalam melakukan itu, dia telah membentuk wajah Kristen seperti yang
kita kenal sekarang."

Sophie menatap sekilas buku seni di hadapannya, bergairah untuk terus
maju dan melihat lukisan Holy Grail dari Da Vinci. "Masalahnya adalah
ini," kata Teabing, kini bicaranya lebih cepat. "Karena Konstantin
meningkatkan status Yesus hampir empat abad setelah kematian Yesus,
ribuan dokumen yang mencatat kehidupan-Nya sebagai manusia biasa sudah
terlanjur ada. Untuk menulis ulang buku-buku sejarah, Konstantin tahu
bahwa ia perlu mengambil sebuah langkah berani. Dari sinilah timbul
sebuah momen paling menentukan dalam sejarah Kristen." Teabing
berhenti sejenak, menatap Sophie. "Konstantin menitahkan dan membiayai
penyusunan sebuah Alkitab baru, yang meniadakan semua kitab Injil yang
berbicara tentang segala perilaku manusiawi Yesus, serta memasukkan
kitab-kitab Injil yang membuat-Nya seakan Tuhan. Kitab-kitab Injil
terdahulu dianggap melanggar hukum, lalu dikumpulkan dan dibakar."

"Sebuah catatan menarik," tambah Langdon. "Siapa pun yang memilih
kitab-kitab Injil yang terlarang dan bukannya versi Konstantin akan
dianggap sebagai kaum bidah, heretic. Kata heretic diambil dari momen
sejarah tersebut. Kata Latin haereticus berarti `pilihan'. Mereka yang
`memilih' sejarah asli dari Kristus adalah kaum heretic pertama di dunia."

"Untungnya bagi para sejarawan," kata Teabing, "beberapa kitab Injil
yang dicoba untuk dimusnahkan oleh Konstantin berhasil diselamatkan.
Dead Sea Scrolls, Gulungan-Gulungan Laut Mati, ditemukan pada tahun
1950-an tersembunyi di sebuah gua dekat Qumran di gurun Yudea. Dan,
tentu saja, Gulungan Koptik pada tahun 1945 di Nag Hammadi. Sebagai
tambahan dari penuturan kisah Grail sejati, dokumen-dokumen ini
berbicara tentang kependetaan Kristus dalam keadaan-keadaan yang amat
manusiawi. Tentu saja Vatikan, dalam memelihara tradisi misinformasi
mereka, mencoba amat keras untuk menekan pengabaran gulungan-gulungan
naskah ini. Mengapa tidak? Gulungan-gulungan itu menggaris bawahi
ketidak cocokan dan pemalsuan sejarah yang mencolok, jelas-jelas
membenarkan bahwa Alkitab modern disusun dan diedit oleh manusia yang
memiliki sebuah agenda politis untuk mempromosikan keilahian seorang
lelaki bernama Yesus Kristus dan memanfaatkan pengaruh-Nya untuk
mengukuhkan basis kuasa mereka sendiri."

"Namun," sanggah Langdon, "amatlah penting untuk mengingat bahwa
hasrat Gereja modern untuk menekan dokumen­dokumen ini datang dari
kepercayaan tulus yang lahir dari pandangan mapan mereka akan Kristus.
Vatikan terbangun dari orang­orang yang teramat saleh, yang
sungguh-sungguh percaya bahwa dokumen-dokumen yang bertentangan ini
tak bisa lain adalah kesaksian palsu."

Teabing tergelak, sambil menyantaikan dirinya pada sebuah kursi di
hadapan Sophie. "Seperti yang dapat kaulihat, profesor kita ini punya
hati yang jauh lebih lunak terhadap Roma daripada hatiku. Walau
begitu, ia benar mengenai kaum pendeta yang meyakini dokumen-dokumen
penentang ini sebagai kesaksian palsu. Itu dapat dimengerti. Alkitab
versi Konstantin telah menjadi kebenaran mereka selama berabad-abad.
Tiada seorang pun yang lebih terindoktrinasi kecuali pendoktrin itu
sendiri."

"Maksud dia," kata Langdon, "adalah bahwa kita memuja tuhan-tuhan dari
para leluhur kita."

"Maksudku," sergah Teabing, "adalah bahwa nyaris segala yang diajarkan
para leluhur kita tentang Kristus adalah palsu. Sebagai mana
kisah-kisah Holy Grail ini."

Sophie memandang lagi kutipan Da Vinci di depannya. Kebodohan
membutakan telah menyesatkan kita. O! Orang-orang bodoh, bukalah mata
kalian!

--- End forwarded message ---







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Something is new at Yahoo! Groups.  Check out the enhanced email design.
http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke