Terus terang saya menang $2000 dari taruhan perebutan juara sepak bola
dunia ini, padahal saya jarang sekali nonton bola, namun karena ada
yang mengajak taruhan final nantinya, terpaksa saya nonton
pertandingan semifinalnya saja.

Perancis bermain buruk melawan Portugal, meskipun akhirnya menang 1-0,
namun kemenangan ini "foul play", karena kemenangan ini didapatkan
melalui protest yang tidak pada tempatnya.

Berbeda dengan Italia, bermain demikian cemerlangnya memukul Jerman
dikandangnya sendiri dengan angka telak 2-0 dibawah tempik sorak dari
dukungan team Jerman.

Jelas saja yang namanya taruhan itu memang cuma untung2an apalagi saya
yang tidak ngerti permainan bola dupak ini.  Cukup dari hasil
semifinal tidak ada pilihan saya yang lebih baik daripada memasang
uang saya untuk team Italia.  Apakah enggak wajar pilihan saya ini ???

Demikianlah, saya tidak menyangkal kalo memang Zidane pemain
legendaris yang hebat, namun dalam pelanggaran dalam final yang
dilakukan Zidan, tidak bisa dibenarkan, dan memang kenyataannya semua
orang diseluruh dunia mencerca dan menyalahkan tindakan Zidane yang
memalukan ini.  Adalah menyesatkan kalo ada pembaca yang membela
kesalahan Zidane se-mata2 karena dikaitkan dengan kepercayaan sang
pembaca yang diracuni agama Islamnya.  Kesalahan tetap kesalahan,
tidak bisa karena Zidane beragama Islam menjadikan dirinya harus
dibenarkan melakukan kecurangan seperti itu yang tidak sportif.

Beberapa pembaca masih ngotot menyatakan bahwa semua orang katanya
membela Zidane, padahal tidak ada yang membela atau membenarkan
perbuatan tercela Zidane ini.  Memang pujian2 juga banyak ditujukan
kepada Zidane untuk prestasinya dan ketrampilannya dalam bermain bola,
namun pujian2 ini sama sekali tidak ditujukan untuk perbuatannya
menanduk pemain back dari Italia ini.  Presiden Chirak memuji dan
mengagumi Zidane dalam hal prestasinya dalam persepak bolaan, namun
beliau menyesalkan tindakan Zidane.

Bagi dunia sepak bola, perbuatan Zidane adalah biasa, setiap pemain
berusaha mencundangi lawannya dengan berbagai cara2 baik itu secara
curang maupun secara resmi dengan cara menjebak lawannya untuk
memancing kesalahannya.  Demikianlah, apa yang dilakukan Zidane
bukanlah hal yang luar biasa untuk dijadikan spekulasi baik agama
maupun ras, semua masih dalam konteks pertandingan itu sendiri. 
Kesalahan Zidane hanyalah satu, yaitu perbuatannya dipergoki oleh satu
penjaga garis, dan tidak satupun baik pemain, wasit, maupun penonton
yang bisa melihat Zidane menanduk lawannya.  Bahkan dalam replay lebih
dari 20x sekalipun saya tidak bisa melihat bagaimana caranya Zidane
menanduk Materazzi, hanya akibat senggolan yang se-olah2 tidak sengaja
itu saya melihat Materazzi terjengkang terlempar kebelakang dalam
posisi terlentang sambil memegangi dadanya.   Memang bisa saja
Materazzi bermain sandiwara, namun caranya terjengkang kebelakang
jatuh terlentang seperti itu jelas bukanlah sandiwara karena dia
memang terlempar sehabis senggolan dengan Zidane.  Apalagi hal ini
dipastikan oleh wasit yang kemudian mereplay kejadian yang tidak
disaksikannya sendiri.

Materazzi memang pemain cemerlang, bisa anda saksikan sendiri
kehebatan Materazzi di semifinal, bahkan dalam final sekalipun, dialah
yang mencetak gol balasan dalam hanya waktu 12 menit.  Team Perancis
jelas groggi dan kehilangan kepercayaannya, dan hal ini disadari
Zidane yang mencari akal untuk menembus pertahanan Italia.  Zidane
menyadarinya bahwa adu penalty setelah perpanjangan waktu pasti
merugikan Perancis karena dengan penyerang seperti Zidane, tidak
seharusnya perancis mengadu penalty.  Sebaliknya, pihak Italia juga
menyadarinya bawah Zidane terlalu berbahaya untuk mengembangkan
strategi menyerang bagi team Italia, oleh karena itulah Italia
berusaha mengulur waktu agar berkesempatan mengadu penalty.  Italia
memiliki penjaga gawang yang prestasinya diatas penjaga gawang
Perancis, bahkan penembak tendangan tepat juga Italia lebih unggul
daripada Perancis, demikianlah, satu2nya pilihan Perandis hanyalah
melukai Materazzi yang merupakan tembok beton yang tidak bisa dibobolnya.

Sekali lagi, memang Zidane pemain besar yang tak ada tandingannya
dizaman ini, namun perbuatannya tertangkap basah sehingga dia harus
dikeluarkan dengan kartu merah dimana semua pengagumnya menyesalkan
perbuatan Zidane.  Tak ada yang membela perbuatannya yang tercela ini
meskipun semua orang memaklumi bahwa bermain curang dilakukan oleh
semua pemain sepak bola bahkan juga dilatih khusus dalam dunia sepak
bole.  Namun hal yang sama juga dengan wasit yang harus celi yang
mampu melihat dan mewaspadai kemungkinan2 curang ini.

Secara umum, permainan kedua team ini memang mengagumkan keduannya
mengembangkan strateginya masing2, dan jelas Italia akhirnya keluar
sebagai pemenang dimana untuk hal ini tidak mungkin kita menganggap
hal ini disebabkan karena perbuatan Zidane yang tidak sportif ini
sehingga Perancis mengalami kekalahan.  Memang harus diakui, Perancis
bermain tidak sebaik Italia, dan Zidane melakukan hal2 yang tercela
ini se-mata2 merupakan ikhtiarnya dalam memenangkan pertandingan ini
yang dia yakini tak mungkin bisa menang tanpa melakukan hal2 seperti ini.

Kalo anda yang menduduki posisi Zidane, saya yakin anda akan melakukan
hal2 seperti itu juga karena waktu sudah tak mengizinkan untuk bisa
memenangkan pertandingan ini.

Kesimpulannya, diberi kartu merah atau tidak Zidane memang tidak akan
mampu memenangkan pertandingan ini.  Kualitas permainan Italia memang
harus diakui lebih tinggi, dan prestasinyapun dari perolehan angka2
sebelumnya memang melebihi dari prestasi yang dicapai Perancis.

DEMIKIANLAH, PERBUATAN ZIDANE DISESALKAN OLEH SEMUA PENGAGUMNYA, NAMUN
PERBUATAN ZIDANE BISA DIMENGERTI.  UNTUK HAL INI TIDAK BENAR BAHWA
ZIDANE DIKUASAI OLEH EMOSI AKIBAT KATA2 RASIS OLEH MATERAZZI KARENA
BAIK ZIDANE ATAUPUN MATERAZZI SAMA SEKALI TIDAK MENGELUARKAN KATA2
APAPUN JUGA, BAHKAN SEMUA TEMAN2NYA TAHU KALO TIDAK ADA SALING
BERBANTAHAN ANTARA KEDUA PEMAIN.  APALAGI CARANYA MENANDUK YANG
DILAKUKAN ZIDANE INI MEMANG SENGAJA DISEMBUNYIKAN TANPA BISA DILIHAT
SIAPAPUN JUGA KECUALI HASILNYA DIMANA MATERAZZI JATUH TERJENGKANG
KEBELAKANG.

Tidak ada siapapun yang membenarkan apalagi membela tindakan atau
kelakuan Zidane ini.  Memang pelatih Perancis masih berusaha memprotes
Fifa atas dikeluarkannya Zidane karena alasannya wasit tidak
melihatnya sendiri kejadian itu dan wasit hanya mendasari pelanggaran
yang dilakukan Zidane itu dari replay.  Mungkin protes pelatih
Perancis ini ada benarnya menurut peraturan yang berlaku, namun
kesalahan Zidane tidak mungkin disangkal dan memang sang pelatih pun
menyesalkan perbuatan Zidane meskipun sang pelatih bisa mengerti
kenapa Zidane perlu melakukan hal tsb.

Dalam tulisan disini saya cuma ingin menegaskan bahwa kejadian atau
perbuatan Zidane murni merupakan bagian dari strategi dan teknik sepak
bola dimanapun juga didunia ini meskipun hal ini merupakan
pelanggaran.  Dan dalam tulisan saya ini, saya ingin membuktikan bahwa
kejadian ini tidak bisa dispekulasi sebagai emosional akibat adanya
kata2 rasis.  Karena kalopun ada kata2 rasis yang bikin marah, tidak
mungkin Zidane bisa terpancing secara emosional dan memang terbukti
Zidane sama sekali tidak emosional, dia melakukannya tandukan yang
sangat brillian, terencana, tersembunyi dan sangat hati2, hanya nasib
sial saja dia tertangkap basah oleh mata seorang penjaga garis.

Semoga kita mau jujur, karena kalo anda terpengaruh oleh pendapat
Bekenbauer yang sengaja menyebar luaskan spekulasinya tentang
kemungkinan adanya kata2 rasis kepada Zidane, tujuannya hanyalah
mengadu domba mengingat pelatih Jerman ini gagal dijegal oleh Italia
dengan angka telak 2-0 tanpa ampun, hal inilah yang membuat Bekenbauer
sakit hati dan malu berterang selain berusaha memperuncing suasana
konflik Italia dan Perancis ini.  Jelasnya, Perancis mengalahkan
Portugal dengan cara yang meragukan penuh "foul Play" dimana akhirnya
bisa menghasilkan score 1-0 untuk Perancis.  Padahal kualitas Portugal
jauh dibawah prestasi team Jerman yang bertarung dikandangnya sendiri
dengan persiapan yang sangat prima.  Namun Jerman dipukul hancur
dikandangnya sendiri dengan angka yang telah dibawah dukungan fanatik
penonton2 Jerman sendiri 2-0 dengan permainan yang sangat indah dan
fantastis sekali !!!  Saya yakin pertandingan Italia-Jerman ini yang
paling indah dari semua pertandingan yang lainnya.  Bahkan jauh lebih
indah daripada pertandingan final antara Italia-perancis yang berakhir
5-3.

Jelasnya, bisa dipastikan kalo terjadi pertandingan Penalti, maka team
Perancis tidak punya harapan, jadi salah siapapun juga yang menganggap
bahwa kalo Zidane tidak kena kartu merah maka Perancis masih ada
harapan dalam adu penalti.  Zidane itu adalah penyerang paling top tak
ada tandingannya, jadi kalo dalam perpanjangan waktu tidak berhasil
menang, maka adu penalti adalah kartu mati bagi Perancis.  UNTUK
ALASAN ITULAH ZIDANE PERLU MENANDUK MATERAZZI YANG MERUPAKAN TEMBOK
BETON PERTAHANAN ITALIA DALAM SISA PERPANJANGAN WAKTU YANG KALO
BERHASIL TIDAK TERLIHAT WASIT MERUPAKAN HARAPAN SATU2NYA BAGI PERANCIS
UNTUK BISA KELUAR SEBAGAI PEMENANG.

Ny. Muslim binti Muskitawati.










------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to