Mantap tante!

Dua jempol buat tante...



--- In proletar@yahoogroups.com, "Hafsah Salim" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> --- In proletar@yahoogroups.com, "sanrianto" <sanrianto@> wrote:
> 
> > kenapa tante gak sekalian bilang
> > zidane biseks
> > kaya yasser arafat dulu
> > bilang aja, udah lazim kok orang negeri magribi jadi biseks
> > 
> 
> Anda itu cuma ngaco aja, enggak ada urusan dengan biseks disini.
> 
> 
> > 
> > tapi juga ngapain yah tant ya..
> > ngapain cape-cape ngomongin zidane
> > dia udah kaya ini
> 
> 
> 
> Masalahnya dari semua tulisan yang saya baca hanyalah cari2 alasan
> saja kenapa Zidane berbuat seperti itu sehingga macem2 alesannya 
yang
> enggak ada hubungan dengan permainan bola itu sendiri.  Pemain bola
> tidak pernah emosional untuk caci maki, emosi dan caci maki cuma
> memboroskan tenaga yang dibutuhkan untuk membobolkan gawang 
lawannya.
> 
> Saya mengulangi replay kejadinya lebih dari 20 kali, jelas sekali
> tidak ada kata2 yang diucapkan oleh Materazzei.  Zidane mendekati
> Materazzi dari arah depan kanannya sambil dia menundukkan kepala
> berjalan pelan2 kedua tangannya meng-usap kepalanya.  Mendadak 
begitu
> dekat dia menandukkan kepalanya kedada Materazzei, sama sekali 
tidak
> terlihat meskipun dari replay ini.  Namun baru bisa dipastikan
> kejadiannya setelah terlihat Materazzi dengan keras terbanting 
kebelakang.
> 
> Jelas sekali cara menanduknya ini merupakan teknik sepak bola yang
> dilatih yang bisa digunakan untuk curang dalam perebutan bola 
diudara.
> 
> Kalo memang emosi, tonjok saja kenapa susah harus menanduknya ???
> Jelas engga mungkin menonjok, karena akan terlihat wasit.  Saya 
lihat
> cara menanduknya memang hebat sekali caranya, bahkan meskipun 
direplay
> tetap enggak jelas kalo dia menanduknya.  Kalo anda baca berita2
> kejadiannya di media, juga semua mengakui tidak ada yang 
melihatnya. 
> Hanya satu penjaga garis itu saja yang kebetulan yang melihatnya. 
> Wasit sendiri mengakui kalo tidak melihatnya, barulah melihatnya
> setelah di replay.
> 
> Masa sih, kejadian yang begitu jelasnya direncanakan masih dianggap
> sebagai tindakan emosional ????  Apalagi dikatakan sebagai 
provokasi
> kata2 yang bersifat rasialistis, jelas tidak mungkinlah, bahkan 
tidak
> pernah masuk kepikiran para pemain sepak bola untuk caci maki.  
Bahkan
> teman2 Zidane dan Matterazzi tak satupun yang tahu penyebabnya,
> andaikata ada perang kata2 dulu tentu temannya ada yang tahu.  
Zidane
> menanduk juga tanpa berkata, bahkan mengkamuflase gerakan kepalanya
> dengan cara meng-usap2 kepala botaknya sambil berjalan dengan 
kepala
> yang menunduk kebawah seperti mencari sesuatu dilapangan.
> 
> 
> 
> 
> > makanya berani ngumumin pensiun
> > atau pensiunnya cm nyari sensasi aja
> > biar dipanggil-panggil lagi
> > dengan bayaran lebih tinggi lagi tentunya
> > pinter banget emang..
> > 
> 
> 
> Enggak benar dia cari sensasi, dia justru berusaha untuk tidak
> diketahui perbuatannya.  Saya yakin kalo pertandingan ini bukan 
final
> piala dunia, maka Zidane tidak akan dikenai kartu merah, karena 
wasit
> tidak menyaksikannya sendiri.
> 
> Sebenarnya Zidane tolol karena mengejar ambisinya dengan cara2 
seperti
> itu malah merusak namanya sendiri.  Mungkin karena yakin 
keahliannya
> ini tak bisa terlihat siapapun juga maka dia berbuat hal itu.  
Namun
> seperti yang saya katakan, dia lagi sial sehingga tertangkap basah
> perbuatannya oleh satu penjaga garis.
> 
> Sekali lagi, saya pastikan, perbuatan Zidane bukanlah emosional,
> melainkan direncanakan dengan sangat teliti dan hati2.  Dia gagal
> karena kebetulan, kalo saja penjaga garis itu tak melihatnya, maka
> Zidane sukses melakukan rencananya.  Tekniknya memang terlatih 
bukan
> sekedar luapan emosional.
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> > 
> > --- In proletar@yahoogroups.com, "Hafsah Salim" <muskitawati@> 
> > wrote:
> > >
> > > 
> > > Saya menonton replay-nya berulangkali kejadian buruk yang 
dilakukan
> > > Zidane.  Sangat jelas sekali filemnya, kedua orang ini tidak
> > > ber-kata2, apalagi keduanya bicara dengan bahasa yang sangat 
> > berbeda.
> > > 
> > > Sama sekali enggak benar kalo Materazzi memprovokasi dengan 
kata2
> > > rasis-nya.  Karena kalo memang benar Materazzi melakukan hal2 
yang
> > > tidak patut, maka Zidane tidak akan menanduknya dengan kepala,
> > > melainkan dia akan menggaplok atau meninjunya atau bahkan 
> > menendangnya.
> > > 
> > > Menanduk dengan kepala adalah teknik curang dalam persepak 
bolaan
> > > diseluruh dunia untuk menghantam lawannya tanpa terlihat 
wasit !!! 
> > > Main bola itu biasa untuk melakukan kekerasan sehalus mungkin 
tapi
> > > merusak separah mungkin.  Bisa dilakukan menendang kaki lawan 
yang
> > > tidak membawa bola sementara fokus wasit cuma melihat bola 
yang 
> > dibawa
> > > pemain lainnya.  Dalam berebut bolapun bisa dilakukan menarik 
> > celana
> > > lawan kebawah sehingga lawannya harus menarik lagi celananya 
keatas
> > > dimana bolanya kemudian direbut lawan.  Demikianlah, Zidane 
> > melakukan
> > > teknik curang, kalo dia benar diprovokasi tentunya dia tidak 
akan
> > > menanduknya melainkan memukulnya.  Dengan cara menanduk tanpa 
jelas
> > > kelihatan caranya, jelas Zidane bukan dalam keadaan emosional
> > > melainkan memang merencanakannya dengan teliti pada waktu yang 
> > tepat,
> > > namun sialnya terlihat oleh penjaga garis !!!
> > > 
> > > Kenyataannya memang sangat tidak jelas apa yang dilakukan oleh 
> > Zidane,
> > > yang bisa membuktikan perbuatan buruk ini adalah terjatuhnya 
> > Materazzi
> > > setelah didekati oleh Zidane.
> > > 
> > > INGAT: Zidane adalah pemain top dunia yang sangat ahli bermain 
> > curang
> > > dalam merebut kemenangan pada saat2 yang sangat kritis.
> > > 
> > > Zidane melakukan hal ini cuma satu tujuannya, yaitu melukai 
> > Materazzi
> > > agar back ini tidak mampu lagi melindungi gawang dan kipernya. 
> > > Materazzi ini memang merupakan benteng pertahanan yang paling 
kuat
> > > selama pertandingan seluruh kejuaraan ini.
> > > 
> > > Alasan anda tentang kata2 rasis bisa saya patikan tidak 
mungkin,
> > > karena Materazzi adalah orang Italia dimana bahasa Italia dan 
> > bahasa
> > > Perancis sangatlah berbeda, dan keduanya sulit berkomunikasi, 
> > apalagi
> > > mengucapkan kata2 khusus yang bisa memprovokasinya.
> > > 
> > > Ny. Muslim binti Muskitawati
> > >
> >
>







Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to