Apa bener neh Mang Ucup mo di Gaplok ? YES! 
Sebab berdasarkan doktrin yang saya anut "Kalho digampar pipi 
kananmu langsung minta agar pipi kirinya juga sekalian di gaplok ! 
Jadi komplit githu; moso sih cuma bengep dan biru sebelah azah; itu 
sih kagak lucu tuh! Disamping itu kalho orang minta dompet mu, 
berikan tuh sekalian kartu ATM nya, maklum kalho memberi jangan 
setengah hati!  Bahkan kalho rumah ibadah kita dibakar, bangunlah 
yang berikutnya agar ada alasan bagi mereka untuk membakar rumah 
ibadah yang berikutnya !

Kalho direnungkan ini sih doktrinnya Wong Gendheng, mana ada sih di 
dunia ini yang mau dan bisa mempraktekan doktrin tsb. Pemikiran dan 
pendapat yang seperti itu juga telah di utarakan oleh Pdt Jerman 
Martin Luther (1483-1546)  dimana ia menyatakan orang yang mau 
mempraktekan secara hurufiah doktrin ini adalah orang kudus 
sinting "The grazy Saint".

Aneh bin nyata kita dianjurkan oleh pembimbing agama kita agar dalam 
kehidupan sehari-hari kita selalu mempraktekan seperti apa yang 
tercantum dalam Alkitab. Nah untuk ngetest anjurannya dia ini; 
cobalah Anda gaplok pembimbing agamanya dan sekalian minta isi 
dompetnya ! Emangnya dia akan sedemikian gobloknya mo nawarin pipi 
sebelah kirinya agar ditabok lagi? Dan percayalah boro-boro mau 
memberikan kartu ATM nya untuk memberikan isi dompetnya azah ia akan 
mikir seribu kali tuh, bahkan kebanyakan hal kebalikannyalah yang 
terjadi; dimana umatnyalah  yang di todong oleh pembimbing agamanya.

Kalho doktrin ini benar2 bisa diterapkan, maka di dunia ini kita 
tidak akan butuh segala macam polisi, jaksa maupun hakim lagi, 
tetapi kalho doktrin ini ngawur, maka bisa diambil kesimpulan bahwa 
Sang Pengkhotbah pada saat itu sedang ON baca teler ato lagi mabok 
seperti mang Ucup!

Apabila kita diperlakukan tidak adil ? Ada tiga kemungkinan yang 
bisa kita lakukan:
1.      Pada saat di gaplok kita bales dengan nonjok balik 
hidungnya – jadi pakai prinisip pipi bales dengan hidung ato dlm bhs 
Sundanya lebih dikenal dengan nama doktrin "Lex Talionis", bahkan 
tidak jarang pula dimana kita mempraktekan: "Lho nyolong sepeda Gue 
maka Gue akan ambil seluruh harta Lho !" Dan apabila kejahatan 
dibalas dengan kejahatan, maka kejahatan menang atas kita, karena 
kejahatan telah merobah diri kita untuk turut menjadi jahat!
2.      atau kita praktekan ajaran Tao – Wu Wei dimana kita tidak 
berbuat apapun alias diam seperti yang juga di praktekan oleh 
Mahatma Gandhi (1869-1948) - total passiveness alias anti kekerasan 
dalam agama Hindhu lebih dikenal dengan sebutan Ahimsa 
3.      dan yang terakhir dimana kejahatan kita bales dengan 
kebaikan dalam agama Buddha ini lebih dikenal dengan sebutan 
Metta/Maitri.

Untuk yang pertama tidak perlu dibahas lagi sebab hal inilah yang 
kita praketkan sehari-hari, sedangkan kalau kita hanya sekedar diam 
saja, maka ini bisa diartikan, bahwa kita ini seorang pengecut, 
walaupun sebenarnya hal inilah yang sering kita lakukan kalho 
ditodong pake pistol ato senjata tajem, maklum emangnja kita ingin 
cepat modyaa..aar untuk buruan nemuin Giam Lo Ong lebih awal githu !

Apabila pipi kanan kita di gaplok dan dianjurkan agar ia mo nerusin 
nabok pipi kiri kita, ini bagi kedua belah pihak pasti tidak 
menguntungkan, untuk sang korban jadi semakin bengep sedangkan bagi 
yang nge-gaplok tambah capek.

Jadi yang dimaksud dengan doktrin tsb diatas ialah apabila orang 
melakukan kejahatan maupun ketidak adilan terhadap diri kita, 
pertama kita harus bisa memaafkan maupun mengampuninya, misalnya 
kita di tipu orang. Apakah dengan melaporkan kepada polisi uang tsb 
akan balik belum tentu ? 

Tetapi yang sudah pasti orang tsb akan di bui dan ini menghancurkan 
bukan hanya sekedar dirinya orang itu saja melainkan seluruh anggota 
keluarganya mulai dari istri, anak-anaknya maupun orang tuanya turut 
menderita dan menjadi korban karenanya. Dalam hal ini yang bisa 
dapatkan hanya sekedar kepuasan batin saja "Syukurin Lho", tetapi 
dilain pihak kita menari diatas seluruh mayat anggota keluarganya 
orang tsb.

Perlu diketahui bukan hanya sekedar memaafkannya saja yang harus 
kita lakukan, tetapi juga harus bisa dan mau mendoakannya agar dosa-
dosanya dari orang tsb diampuni, agar tidak ditangkap polisi dan 
tentunya agar mo segera tobat, bahkan kalho bisa dan mampu; 
bertindaklah lebih jauh lagi dengan berusaha untuk membantu orang 
tsb. 

Orang jadi maling dan penipu mungkin bisa saja karena tamak dan 
rakus jadi apa salahnya dalam soal ini kita berusaha untuk 
menasehati dia, tetapi kalho ia melakukan kejahatan itu karena 
terdorong oleh kesulitan ekonomi, apa salahnya kita berikan sekedar 
uang tambahan untuk membantu dia atau lebih baik lagi dengan 
menawarkan pekerjaan padanya.

Memang tidak menjamin bahwa perbuatan ini bisa merubah orang tsb 
menjadi baik, tetapi walaupun ini gagal sekalipun juga, hasilnya 
masih tetap seimbang, dimana kita tidak turut menjadi jahat. Jadi 
hasilnya masih tetap sama dimana yang satu baik dan yang lain jahat, 
bukan dua-duanya turut menjadi jahat !

Mang Ucup – The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/3EuRwD/bOaOAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke